BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Fenomena tech winter yang melanda industri teknologi Indonesia diprediksi masih terus berlanjut di tahun 2024. Sebesar 64 persen perusahaan rintisan teknologi di Indonesia mengalami penurunan pendanaan per tahun hingga tembus US$191 juta pada pertengahan 2024, jika dibandingkan pada paruh pertama 2023 yang mencapai US$526 juta. Kondisi ini memaksa berbagai perusahaan teknologi melakukan penyesuaian dalam menjaga performa bisnis termasuk restrukturisasi tenaga kerja.
Sebagai perusahaan teknologi yang memiliki visi dan komitmen kuat untuk mengakselerasi akses permodalan UMKM, Amartha memiliki strategi untuk tetap bertumbuh di tengah tantangan. Salah satunya dengan membangun produk digital untuk meningkatkan jangkauan ke segmen akar rumput.
Dalam mengembangkan inovasi, Amartha terus merekrut talenta berbakat di bidang teknologi, produk dan data, yang tidak hanya ahli dalam keterampilan teknis tetapi juga memiliki semangat untuk memajukan ekonomi akar rumput di Indonesia. Peran talenta teknologi bagi Amartha sangat besar, karena turut berkontribusi dalam mengakselerasi akses permodalan UMKM merata di pelosok Negeri.
Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha menyampaikan, “Pada 2022 lalu, kami menargetkan untuk merekrut 5.000 karyawan dalam lima tahun ke depan. Dengan pertumbuhan perusahaan yang signifikan dan performa yang kuat, Amartha berhasil mencapai target tersebut dalam waktu dua tahun. Dukungan dari 9.500 lebih karyawan Amartha saat ini, merupakan wujud nyata bisnis Amartha dalam mendorong pemerataan akses keuangan, dan lapangan pekerjaan untuk generasi muda”.
Berdasarkan Laporan ESG & Sustainability 2023, sepanjang tahun 2023 Amartha telah merekrut sebanyak 5.166 karyawan baik untuk penempatan di Head Office dan wilayah operasional, di mana 59 persen di antaranya merupakan karyawan perempuan.
Pencapaian tersebut tidak lepas dari penerapan kultur kerja Above & Beyond yang terus dikomunikasikan Amartha dengan konsisten. Budaya Above & Beyond mendukung perkembangan karyawan mencapai potensi terbaik dalam keterampilan teknis dan soft skills yang diwujudkan melalui program Amartha Academy, Amartha Scholarship, Wellbeing program, dan lain-lain. Strategi ini menjadi keunggulan Amartha dalam merekrut talenta muda untuk bergabung.
“Sejalan dengan prinsip ESG dalam manajemen talenta berkelanjutan, kami memastikan proses rekrutmen karyawan yang inklusif, penerapan seleksi kompetensi yang ketat dan prinsip anti diskriminasi terhadap latar belakang pencari kerja. Pelatihan dan promosi karyawan juga dilaksanakan mengikuti sistem merit-based, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang. Amartha juga membentuk komite Diversity & Inclusion yang bertanggung jawab untuk memastikan implementasi prinsip inklusifitas berjalan efektif”, lanjut Taufan.
Atas upayanya dalam menjalankan strategi manajemen talenta berkelanjutan tersebut, Amartha berhasil menyabet beragam penghargaan di bidang ketenagakerjaan seperti penghargaan Best Companies to Work in Asia dari HR Asia Awards 2024, serta HR Excellence Awards dalam kategori Learning and Development 2024. Di tahun 2022 Amartha juga berhasil menyabet penghargaan dari HR Award sebagai The Best Companies to Work For in Asia 2022, dan penghargaan WeCare: HR Asia Most Caring Companies 2022.
Sebagai informasi, Amartha juga telah berhasil mencatatkan profitabilitas dalam tiga tahun terakhir. Tahun ini, Amartha mencatatkan penyaluran akses permodalan lebih dari 5 triliun rupiah, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3 triliun rupiah. Amartha terus membuka kesempatan berkarya bagi talenta muda untuk bergabung bersama Amartha dan memajukan ekonomi akar rumput. Informasi lowongan kerja di Amartha dapat dilihat melalui amartha.com/karir.