BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Dengan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), Pemerintah menetapkan target kunjungan wisata sebanyak 1,25 hingga 1,5 miliar pada tahun 2024, dengan potensi pendapatan mencapai Rp3.000,78 triliun.
Target ini didukung oleh berbagai kebijakan, termasuk diskon tarif tol, paket wisata terintegrasi dengan kereta api, dan penyelenggaraan acara nasional dengan sistem perizinan terintegrasi melalui Online Single Submission (OSS).
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Marves), Odo RM. Manuhutu, pada Senin (22/4/2024), menyatakan bahwa pemerintah sedang merancang peraturan tentang Dana Abadi Pariwisata Berkualitas, yang melibatkan berbagai Kementerian dan Lembaga.
Rancangan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pariwisata berkualitas dengan empat pilar utama: infrastruktur dasar yang kompetitif, pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan, destinasi yang unik, dan layanan pariwisata yang berkualitas.
Salah satu langkah konkret menuju pariwisata berkualitas adalah melalui konservasi lingkungan, termasuk rehabilitasi hutan bakau yang memiliki peran penting dalam penyerapan karbon.
“Menurut penelitian dari CIFOR (Center for International Forestry Research), hutan bakau merupakan salah satu sumber karbon terbesar di kawasan tropis, dengan lebih dari 1000 Mg karbon per hektar (Brief Center for International Forestry Research-CIFOR 2023),” jelas Deputi Odo.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa wacana pengembangan pariwisata berkualitas melalui partisipasi aktif berbagai pihak masih dalam tahap kajian awal dan diskusi lintas sektor.
Kajian tersebut mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk dampak ekonomi dan sosial, serta upaya untuk mencapai target kunjungan wisatawan nusantara.
“Berbagai kebijakan terkait pariwisata berkualitas bertujuan untuk memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya. (saf/infopublik.id)