Scroll untuk baca artikel
Industri

Pupuk Kaltim Telah Tanam 612.180 Pohon lewat Program Community Forest

63
×

Pupuk Kaltim Telah Tanam 612.180 Pohon lewat Program Community Forest

Sebarkan artikel ini
Bagi Budi Wahju Soesilo, Direktur Utama Pupuk Kaltim, dalam melaksanakan program pelestarian lingkungan dan hutan, konsistensi adalah kunci. Sejak 2022, Pupuk Kaltim menginisiasi program Community Forest dengan target bisa menanam 10 juta pohon. Selain Community Forest, Pupuk Kaltim juga memberdayakan masyarakat atau komunitas di sekitar area penanaman melalui program Agrosolution dan MAKMUR.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Pupuk Kaltim sebagai pelopor transformasi hijau industri petrokimia di Indonesia sudah secara konsisten melakukan upaya pemberdayaan hutan sebagai bagian dari penerapan prinsip Environment Social and Governance (ESG).

Sejak 2022 lalu, Pupuk Kaltim menginisiasi program Community Forest, sebuah program yang bertujuan untuk melakukan penanaman pohon untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission pemerintah di 2060.

Budi Wahju Soesilo, Direktur Utama Pupuk Kaltim mengatakan, sesuai target yang telah kami tetapkan sejak awal program ini dimulai, Community Forest diharapkan mampu mengurangi emisi karbon hingga 32,5 persen. Hingga 2030 mendatang, program ini ditargetkan bisa menanam 10 juta pohon.

“Selain penanaman pohon, program Community Forest Pupuk Kaltim ini juga menitikberatkan pada upaya kolaborasi dengan banyak pihak. Karena seperti yang kita tahu, upaya melawan deforestasi tidak bisa kita lawan sendirian, tapi sudah sepatutnya dilakukan bahu-membahu bersama banyak pihak,” ujar Budi kepada wartawan belum lama ini.

Kolaborasi yang dimaksud memang sudah dirintis Pupuk Kaltim sejak Community Forest berawal. Mulai dari TNI, Kostrad, komunitas petani hingga yang terbaru dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia dan Taman Nasional Kutai (TNK).

Secara keseluruhan, saat ini jumlah pohon yang ditanam di program Community Forest mencapai 612.180 pohon yang tersebar di lima provinsi di Indonesia yakni Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat.

Total wilayah penanaman mencapai 288 hektare dengan berbagai jenis tanaman seperti mangga, nangka, durian, alpukat, sirsak, mangrove dan beberapa tanaman buah langka seperti matoa, bisbul, menteng dan gandaria. Selain itu di program penanaman kolaborasi dengan Taman Nasional Kutai, juga akan ditanam sebanyak 700.700 tanaman langka endemik. 

Inovasi yang dilakukan Pupuk Kaltim untuk memerangi deforestasi hutan tidak berhenti Community Forest belaka. Soal menanam pohon tentu tidak sulit dilakukan.

Tapi yang butuh penanganan jangka panjang adalah bagaimana upaya pemeliharaan dari pohon yang telah ditanam dan bagaimana memberdayakan masyarakat atau komunitas di sekitar area penanaman untuk bisa menggali manfaat dari pohon tersebut di masa depan.

Karena itulah, Pupuk Kaltim mengawinkan program Agrosolution dan MAKMUR (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) dengan Community Forest. Nantinya, petani dan masyarakat sekitar akan diberikan pendampingan tentang bagaimana cara merawat, mengolah, hingga memasarkan hasil dari pohon yang telah ditanam. 

 

Baca Juga :   Vantage Markets Lanjutkan Kemitraan dengan NEOM McLaren Extreme E Team pada 2024