BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Agoda merilis Travel Outlook Report 2026 yang mengungkap perubahan besar perilaku wisatawan Asia dan menempatkan wisatawan Indonesia sebagai kelompok paling antusias untuk bepergian tahun depan.
Laporan tersebut menunjukkan meningkatnya minat terhadap perjalanan domestik, terutama ke hidden gem dan destinasi sekunder yang menawarkan pengalaman lokal dengan biaya lebih terjangkau.
Kuliner menjadi alasan utama orang Asia berwisata pada 2026, sekaligus mendorong munculnya tren baru di mana pengalaman cita rasa ikut menentukan pilihan destinasi.
Wisatawan kini lebih selektif memaksimalkan nilai perjalanan, mengatur anggaran secara cermat, serta memilih perjalanan singkat tetapi lebih sering, terutama bersama keluarga.
Di antara seluruh negara Asia yang disurvei, Indonesia mencuat sebagai negara dengan jumlah wisatawan paling aktif dan paling bersemangat melakukan perjalanan panjang maupun sering.
Lebih dari sepertiga wisatawan Indonesia berencana melakukan 11 perjalanan atau lebih dalam setahun, jauh melampaui rata-rata Asia yang hanya merencanakan 4–6 perjalanan.
Wisatawan Indonesia juga menjadi yang paling ingin berlibur lebih dari 13 hari, sekaligus yang paling memprioritaskan perjalanan keluarga dengan tingkat preferensi mencapai 69 persen.
Dalam kategori perjalanan bisnis, Indonesia memimpin kawasan karena tingginya mobilitas profesional yang kemudian memicu tren ‘bleisure’ atau kombinasi perjalanan kerja dan liburan.
Di tingkat Asia, tren ini didukung oleh 76 persen wisatawan bisnis yang berencana menggabungkan pekerjaan dan hiburan untuk efisiensi waktu dan biaya pada 2026.
Minat terhadap wisata kuliner juga meningkat tajam, di mana 31 persen wisatawan Indonesia memilih destinasi berdasarkan daya tarik makanan setelah relaksasi.
Secara regional, tren serupa terjadi dengan Taiwan, Vietnam, dan Korea Selatan menjadi negara dengan persentase wisatawan kuliner terbesar pada 2026.
Agoda mencatat bahwa 57 persen wisatawan Indonesia memilih destinasi domestik untuk perjalanan tahun depan, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan preferensi perjalanan lokal tertinggi ketiga di Asia.
Hidden gem dan destinasi sekunder semakin diminati karena menawarkan biaya rendah, promo spesial, serta aktivitas outdoor yang sedang naik daun di kalangan wisatawan muda.
Faktor harga menjadi pertimbangan terpenting bagi 63 persen wisatawan Indonesia, mengungguli preferensi pribadi dan pengaruh media sosial dalam merencanakan liburan.
Sebanyak 43 persen wisatawan Indonesia berencana mengalokasikan 6–10 persen pendapatan untuk kebutuhan liburan, sementara 46 persen memprioritaskan harga terjangkau saat memilih akomodasi.
Indonesia juga menjadi negara ketiga di Asia yang paling aktif mencari penginapan di bawah US$50 per malam, menunjukkan kuatnya dorongan untuk mendapatkan nilai perjalanan terbaik.
“Laporan ini menegaskan bahwa masyarakat Indonesia bukan hanya gemar berwisata, tetapi semakin pintar memilih nilai perjalanan dan semakin sering bepergian bersama keluarga,” ujar Gede Gunawan, Senior Country Director Agoda untuk Indonesia.
Ia menambahkan bahwa Agoda terus memperkuat teknologi dan layanan agar wisatawan dapat menemukan penawaran terbaik dan tetap bisa bepergian lebih sering tanpa kekhawatiran biaya.
Agoda menyediakan lebih dari enam juta akomodasi, 130.000 rute penerbangan, dan lebih dari 300.000 aktivitas yang dapat dipesan dalam satu platform untuk memudahkan wisatawan merancang perjalanan di 2026.
