BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA — Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pengembangan ekonomi masyarakat pesisir melalui program budidaya ikan laut. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Grup MIND ID secara aktif mendukung transformasi ekonomi nelayan dari kegiatan penangkapan konvensional menjadi kegiatan budidaya yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Langkah ini sejalan dengan arahan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang mendorong optimalisasi ruang laut untuk kegiatan produktif yang ramah lingkungan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengapresiasi kontribusi MIND ID dalam mendukung visi pemerintah melalui pemanfaatan ruang laut untuk marine culture dan peningkatan keanekaragaman hayati.
“Awalnya masyarakat hanya berburu dan menangkap ikan. Kini kami dorong mereka beralih ke budidaya. Ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian laut,” ujar Menteri Trenggono.
Pendampingan Komprehensif bagi Nelayan
Menurut Pria Utama, Corporate Secretary MIND ID, pengembangan budidaya ikan menjadi solusi nyata bagi nelayan yang menghadapi tantangan hasil tangkapan yang tidak menentu dan kondisi cuaca ekstrem. Grup MIND ID menyediakan pelatihan, bantuan alat, hingga pendampingan teknis agar masyarakat mampu mengelola budidaya ikan secara profesional.
“Kami ingin program ini menjadi sumber ekonomi baru yang lebih stabil bagi masyarakat pesisir,” kata Pria.
Program ini juga dirancang agar inklusif dan inspiratif, di mana nelayan binaan dapat menjadi contoh bagi komunitas sekitarnya untuk mulai beralih ke pola ekonomi yang lebih terencana.
Program Unggulan: POS PELAUT dan Budidaya Udang Vaname
Salah satu program unggulan MIND ID adalah POS PELAUT (Polikultur Silvofishery sebagai Pemberdayaan Nelayan Sawang Laut), yang dijalankan oleh PT Timah Tbk. Program ini mendorong nelayan membudidayakan ikan kakap putih sebagai alternatif mata pencaharian saat kondisi laut tidak memungkinkan untuk melaut.
Hingga 2024, program ini telah menjangkau lebih dari 100 nelayan di Pulau Kundur yang tergabung dalam 11 kelompok pembudidaya ikan. Dampaknya dirasakan langsung oleh lebih dari 100 keluarga yang kini memiliki akses terhadap sumber penghasilan baru dan berkelanjutan.
Di wilayah Sumatera Utara, Grup MIND ID melalui INALUM menjalankan program budidaya udang vaname di Kabupaten Batu Bara. Dimulai dari kolam kecil berkapasitas 50.000 ekor benur dengan panen 700 kg, kini kelompok tersebut mampu mengelola 150.000 ekor udang dengan hasil panen mencapai 2 ton setiap 4 bulan.
Peningkatan produktivitas ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga membuktikan bahwa budidaya yang didampingi secara tepat dapat menjadi kekuatan ekonomi lokal berbasis kearifan daerah.
Komitmen Berkelanjutan untuk Ekonomi Laut
Melalui pendekatan berbasis pemberdayaan dan keberlanjutan, MIND ID berharap program budidaya ikan dapat terus berkembang dan memperluas manfaat sosial-ekonomi di sekitar wilayah operasionalnya.
“Kami percaya potensi masyarakat pesisir sangat besar. Dengan pendampingan yang tepat, mereka bisa mandiri dan menjadi bagian dari rantai ekonomi berkelanjutan,” tutup Pria Utama.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sumber daya mineral oleh MIND ID tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan secara inklusif bagi masyarakat pesisir Indonesia.