BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan penyedia solusi core banking berbasis cloud, Oradian, resmi memperluas operasinya ke Indonesia dan mengukuhkan kemitraan strategis dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) sebagai anggota internasional. Sebagai wujud kolaborasi perdana, keduanya menyelenggarakan acara bertajuk Expert Lab “Scaling Smart: Building a Connected, Compliant, and Future-Ready Financial Ecosystem”, yang digelar pada Juni 2025 di Jakarta.
Acara ini menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan dari sektor perbankan, teknologi, dan regulator, dengan tujuan utama mendorong transformasi digital berkelanjutan di tengah pertumbuhan sektor keuangan Indonesia yang makin pesat.
“Transformasi digital tidak lagi menjadi tantangan teknologi semata, tapi sudah menjadi tantangan ekosistem. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi erat antara bank, fintech, regulator, dan penyedia teknologi,” ujar Saat Prihartono, Wakil Sekretaris Jenderal II AFTECH.
Pertumbuhan Ekosistem Keuangan Digital
Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan dalam adopsi layanan keuangan digital. Data Bank Indonesia mencatat, transaksi pembayaran digital meningkat 19% secara tahunan pada 2024, dengan adopsi QRIS yang melonjak hingga 226%. Saat ini, lebih dari 50 juta pengguna dan 32 juta merchant telah memanfaatkan QRIS sebagai kanal pembayaran digital utama.
Dalam kondisi ini, penyedia jasa keuangan dituntut untuk tetap responsif terhadap perkembangan regulasi, serta membangun sistem operasional yang adaptif, efisien, dan aman.
Oradian Bawa Pengalaman Global ke Indonesia
CEO Oradian, Antonio Separovic, menuturkan bahwa pengalaman Oradian di pasar berkembang membekali perusahaan dengan pendekatan praktis dan terbukti. “Kami pernah bermitra dengan lembaga keuangan di Filipina yang hanya memiliki 100 cabang. Setelah migrasi ke cloud, dalam waktu singkat mereka berkembang menjadi 700 cabang,” jelasnya.
Hal ini menggambarkan potensi penggunaan teknologi cloud dalam mendukung ekspansi operasional lembaga keuangan di wilayah dengan infrastruktur yang beragam.
Sebagai bagian dari ekspansinya ke Indonesia, Oradian menghadirkan tim lokal yang dipimpin oleh Luke Knowles (VP of Sales Indonesia) dan Adhi Prayogo (Solutions Consultant), guna memperkuat layanan, implementasi, dan dukungan teknis bagi institusi finansial di Indonesia.
Perspektif Perbankan: Efisiensi dan Integrasi
Mewakili CIMB Niaga, Dedy Sahat, EVP – Head of Digital Economy menekankan pentingnya integrasi sistem dalam transformasi digital. “Setiap teknologi baru harus bisa menyatu tanpa mengganggu sistem eksisting. Fokus utama kami adalah efisiensi dan kelancaran proses,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Achmad Furqan Idrus, EVP – Digital Operations Bank Raya. Menurutnya, transformasi digital ideal harus berlandaskan pada arah strategis, otomatisasi yang memberdayakan, serta keamanan yang kokoh. “Otomatisasi tidak sekadar mempercepat, tapi harus memberi kendali langsung kepada pengguna,” tambahnya.
Menuju Ekosistem Keuangan yang Terkoneksi
Expert Lab ini menjadi wadah diskusi untuk menegaskan pentingnya membangun ekosistem finansial yang terkoneksi dan patuh regulasi, serta menyiapkan fondasi yang tangguh menghadapi tantangan jangka panjang.
“Kami melihat bahwa ekspektasi digital masyarakat Indonesia sangat tinggi. Tantangan terbesarnya justru ada di infrastruktur back-end yang harus ditingkatkan,” pungkas Separovic.
Dengan komitmen bersama antara Oradian dan AFTECH, Indonesia diharapkan dapat terus mendorong inovasi digital finansial yang inklusif, aman, dan berkelanjutan, khususnya dalam menjangkau masyarakat yang belum terlayani oleh sistem keuangan formal.