Scroll untuk baca artikel
Headline

Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Naik di Tahun 2024

54
×

Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Naik di Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, dalam acara keynote speech di CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 dengan tema "Year of Optimism" di Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, Jakarta Selatan, pada Kamis (29/2/2024). (Foto: Humas Ekon)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia masih dihadapkan pada berbagai ketidakpastian global yang berpengaruh hingga saat ini. Ekonomi global diprediksi tetap berada di bawah tren jangka panjang pada tahun 2024-2025.

Meskipun begitu, meski inflasi global menurun sedikit, namun masih berada pada tingkat yang relatif tinggi. Tidak mengurangi semangat, berbagai pencapaian ekonomi Indonesia pada tahun 2023 telah menunjukkan fondasi ekonomi yang kuat.

Peningkatan ini didukung oleh indikator utama makro ekonomi yang terus menunjukkan kinerja yang baik. Capaian tersebut membawa optimisme bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun 2024.

Pada tahun sebelumnya, Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 5,05 persen (year on year/yoy), melampaui prediksi konsensus yang sebesar 5,03 persen. Permintaan domestik, sektor industri, dan perdagangan menjadi pendorong utama dari pertumbuhan tersebut.

Tidak hanya itu, pertumbuhan Konsumsi LNPRT juga meningkat seiring dengan masa kampanye Pemilihan Umum. Tingkat inflasi umum di Indonesia juga terjaga dengan baik pada angka 2,57 persen, berada di dalam rentang sasaran yang ditetapkan (2,5±1 persen).

Baca Juga :   Kementerian Perindustrian Dorong Revolusi Hijau di Sektor Industri

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, inflasi di Indonesia terjaga dengan baik, bahkan berada di bawah rata-rata Negara-negara ASEAN-5, Negara Berkembang, dan Negara Maju.

“Saat melihat tingkat inflasi umum kita, kita masih berada di bawah rata-rata 20 negara G20. Dengan angka 2,57 persen, Indonesia masih jauh di bawah negara-negara anggota G20. Namun demikian, kita perlu memperhatikan juga volatilitas pada harga pangan, ini menjadi perhatian bersama. Secara garis besar, inilah kondisi inflasi kita. Dua indikator utama yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan dan inflasi. Dan kami sangat optimis terhadap arah ke depan,” ungkap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara keynote speech di CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 dengan tema “Year of Optimism” di Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, Jakarta Selatan, pada Kamis (29/2/2024).

Susiwijono juga menyampaikan bahwa sektor keuangan menunjukkan peningkatan dengan meningkatnya penyaluran kredit perbankan, diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sejalan dengan peningkatan giro dan tabungan. Pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit modal kerja dengan risiko kredit yang terjaga.

Baca Juga :   Pacu Visit Indonesia Year 2025, Berikut Capaian di ATF 2024 Laos

Dalam kesempatan tersebut, Susiwijono juga memproyeksikan bahwa Pemerintah optimis dengan kondisi ekonomi yang solid pada tahun 2024 dan perkiraan yang lebih baik pada tahun 2025.

“Pemerintah optimis bahwa pada tahun 2024, Indonesia akan mencapai pertumbuhan sebesar 5,2 persen, dan pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai kisaran 5,3-5,6 persen. Sementara untuk tingkat inflasi, Pemerintah yakin bahwa inflasi di Indonesia akan tetap terkendali hingga akhir 2024, dengan rata-rata tahunan di bawah 2,80 persen. Untuk tahun 2025, Indonesia berharap dapat mempertahankan tingkat inflasi di rentang 2,5±1 persen,” ungkapnya.

“Dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang baik, Pemerintah sangat optimis terhadap kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2024 dan 2025 yang akan semakin membaik. Sejumlah strategi besar kebijakan telah disiapkan untuk memastikan ketahanan ekonomi nasional ke depan,” tambahnya.

Selain revitalisasi dalam sektor konvensional seperti produktivitas, daya saing, dan infrastruktur, Pemerintah juga berkomitmen untuk membangun mesin pertumbuhan ekonomi baru melalui industrialisasi, digitalisasi, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Strategi penguatan ketahanan sosial dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi fokus, dengan berbagai program perlindungan sosial yang meliputi upaya menjaga daya beli masyarakat, pemberian pembiayaan mikro, serta program padat karya tunai.

Baca Juga :   Optimalkan Tiga Pilar Ekonomi, Pemerintah Dorong Efisiensi Biaya Logistik Nasional

Dalam penutupannya, Susiwijono membandingkan berbagai indikator ekonomi Indonesia pada tahun 2014-2015 dengan proyeksi tahun 2024-2025. Indikator ekonomi makro Indonesia untuk tahun 2024 menunjukkan pencapaian yang signifikan, berbeda dengan kondisi awal pemerintahan pada 2014/2015, seperti peningkatan CAD, Primary Balance yang positif, pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, surplus neraca perdagangan, pertumbuhan ekspor-impor, serta penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.

“Dengan berbagai peningkatan ini, kita melihat tahun 2024 sebagai tahun yang sangat optimis. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 telah menunjukkan fondasi yang kuat, dan kami optimis tahun 2024 akan menjadi lebih baik lagi, diikuti oleh tahun 2025 yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” tutup Susiwijono.(saf/infopublik.id)