Scroll untuk baca artikel
Finansial

Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan I-2025 Tetap Terkendali di Tengah Ketidakpastian Global

33
×

Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan I-2025 Tetap Terkendali di Tengah Ketidakpastian Global

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi uang

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA– Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I-2025 tetap terjaga. Defisit transaksi berjalan tercatat tetap rendah meskipun terjadi perlambatan ekonomi global.

Di sisi lain, transaksi modal dan finansial mencatat defisit yang masih terkendali di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

“Dengan perkembangan tersebut, NPI pada triwulan I-2025 mencatat defisit sebesar 0,8 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 tercatat tetap tinggi, yakni sebesar 157,1 miliar dolar AS atau setara pembiayaan 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Jumlah ini jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (23/5/2025).

Baca Juga :   BCA Jadi Merek dengan Valuasi Tertinggi di Asia Tenggara

Ramdan menjelaskan bahwa transaksi berjalan mencatat defisit yang lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan I-2025, defisit tercatat sebesar 0,2 miliar dolar AS atau 0,1 persen dari PDB, menurun dari defisit 1,1 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB pada triwulan IV-2024.

Surplus neraca perdagangan barang meningkat, terutama didorong oleh kenaikan surplus perdagangan nonmigas.

Meskipun ekspor nonmigas menurun seiring perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas, impor nonmigas turun lebih dalam, khususnya pada kelompok bahan baku dan penolong.

Namun demikian, defisit neraca jasa mengalami peningkatan akibat penurunan surplus jasa perjalanan, sejalan dengan berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Baca Juga :   Identitas Digital Nasional Berperan Memberantas Penipuan Daring

Defisit neraca pendapatan primer juga membesar, dipengaruhi oleh kenaikan pembayaran imbal hasil investasi portofolio.

Dari sisi transaksi modal dan finansial, kinerjanya tetap terkendali meskipun pasar keuangan global diliputi ketidakpastian.

Investasi langsung tetap mencatat surplus, mencerminkan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi nasional dan iklim investasi domestik. Investasi portofolio juga meningkat, utamanya karena aliran masuk modal asing ke surat utang domestik.

Sementara itu, investasi lainnya mencatat defisit karena penurunan penarikan pinjaman oleh pemerintah dan swasta, serta meningkatnya investasi swasta dalam instrumen finansial luar negeri.

Secara keseluruhan, transaksi modal dan finansial pada triwulan I-2025 mencatat defisit sebesar 0,3 miliar dolar AS.

Baca Juga :   Masuk Jajaran World’s Best Banks, BCA Pertahankan Posisi sebagai Bank Terbaik di Indonesia Versi Forbes

Ke depan, lanjut Ramdan, Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika global yang dapat memengaruhi prospek NPI.

BI juga akan memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna menjaga ketahanan sektor eksternal.

“NPI 2025 diprakirakan tetap sehat, ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut, serta defisit transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran 0,5 hingga 1,3 persen dari PDB. Surplus transaksi modal dan finansial didukung oleh aliran masuk modal asing yang stabil, mencerminkan persepsi positif terhadap prospek ekonomi nasional dan daya tarik imbal hasil investasi di Indonesia,” pungkasnya. (Infopublik.id)