Scroll untuk baca artikel
Teknologi

Serangan Siber Bermodus Merek Populer Anak-Anak Naik 38% Selama Setahun Terakhir

31
×

Serangan Siber Bermodus Merek Populer Anak-Anak Naik 38% Selama Setahun Terakhir

Sebarkan artikel ini
Serangan Siber Bermodus Merek Populer Anak-Anak Naik 38% Selama Setahun Terakhir

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA — Ancaman siber yang menyasar anak-anak dan keluarga terus meningkat.

Berdasarkan analisis terbaru dari Kaspersky, upaya serangan siber yang mengeksploitasi merek-merek populer yang akrab di kalangan keluarga dan anak-anak — seperti Disney, LEGO, dan Toca Boca — melonjak 38% dalam setahun terakhir, dari kuartal kedua 2024 hingga kuartal pertama 2025.

Sepanjang periode tersebut, Kaspersky mencatat lebih dari 432.000 upaya serangan, dengan jumlah yang terus meningkat setiap kuartal — dari 89.000 percobaan di Q2 2024 hingga hampir 123.000 percobaan pada Q1 2025.

LEGO, Disney, dan Toca Boca Jadi Target Utama

Dari berbagai merek yang disalahgunakan, LEGO mendominasi jumlah serangan dengan lebih dari 306.000 percobaan, diikuti Disney (62.000) dan Toca Boca (45.000).

Bahkan merek seperti Paw Patrol dan Peppa Pig pun turut dieksploitasi dalam ribuan upaya serangan siber.

Penjahat siber memanfaatkan kepercayaan dan ikatan emosional antara anak-anak serta orang tua dengan merek-merek ini.

Baca Juga :   Pelajaran Series Adolescence: Kaspersky Mengeksplorasi Risiko Digital Bagi Remaja

Modus operandi mereka biasanya melibatkan file berbahaya yang disamarkan sebagai kartun, permainan, atau aplikasi edukatif.

Unduhan Palsu dan Trojan Jadi Senjata Utama

Kaspersky mengungkap bahwa metode serangan paling umum adalah penggunaan pengunduh berbahaya (downloaders) — file yang tampak tidak berbahaya tapi membawa malware tersembunyi. Tercatat hampir 400.000 kasus jenis ini.

Selain itu, ada lebih dari 7.800 serangan menggunakan Trojan, yang dapat mencuri data pribadi, memantau aktivitas pengguna, atau bahkan memberikan akses jarak jauh ke perangkat.

Adware juga muncul sebanyak 6.400 kali, sering kali dibungkus dalam bentuk game mencolok atau aplikasi video yang penuh iklan.

Situs Phishing Tiru Halaman Resmi dan Influencer Populer

Dalam investigasinya, tim Kaspersky juga menemukan situs phishing yang meniru tampilan website resmi Tokyo Disney Resort.

Situs palsu ini menawarkan pembelian tiket taman hiburan dengan desain nyaris identik dengan aslinya — satu-satunya perbedaan hanya terletak pada alamat URL.

Baca Juga :   AI Human-Centric dan Hybrid Buka Peluang Baru

Situs tersebut menipu pengguna agar memasukkan data pribadi dan informasi pembayaran, yang akhirnya digunakan untuk mencuri dana dari rekening korban.

Lebih jauh lagi, penjahat siber juga mengeksploitasi nama MrBeast, selebritas YouTube yang populer di kalangan anak muda.

Modusnya berupa halaman phishing yang menawarkan hadiah palsu seperti kartu hadiah untuk Roblox, Xbox, atau PlayStation.

Pengguna diminta menyelesaikan misi tertentu, namun ujung-ujungnya diarahkan ke halaman pembayaran fiktif yang menjebak.

Pakar: Penting Ajarkan Anak-anak Waspada Digital Sejak Dini

“Penjahat siber adalah ahli manipulasi emosi — dan tidak ada yang lebih emosional daripada merek yang dicintai anak-anak,” kata Evgeny Kuskov, Pakar Keamanan di Kaspersky.

Ia menekankan pentingnya edukasi dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak-anak mengenai bahaya online.

Tips Melindungi Anak dari Ancaman Siber

Kaspersky menyarankan beberapa langkah penting untuk orang tua: Gunakan perangkat lunak keamanan tepercaya, seperti Kaspersky Premium, di perangkat yang digunakan anak-anak;  diskusikan risiko online secara terbuka dan ajarkan anak untuk waspada terhadap tawaran yang “terlalu bagus untuk jadi kenyataan”.

Baca Juga :   VIDA Raih 3 Sertifikasi Global SSL, Perkuat Kemandirian Ekosistem Digital Indonesia dan Asia Tenggara 

Unduh dan baca bersama “Alfabet Keamanan Siber” dari Kaspersky, buku interaktif yang mengajarkan dasar-dasar keamanan digital kepada anak-anak.

Buku ini tersedia gratis dalam format PDF;  Gunakan aplikasi parenting digital seperti Kaspersky Safe Kids untuk membantu orang tua memantau aktivitas digital, membatasi waktu layar, dan memblokir konten tidak pantas.

Dengan meningkatnya eksploitasi terhadap merek-merek populer anak-anak, kesadaran dan perlindungan digital menjadi hal yang tak bisa ditawar. Para orang tua diimbau tidak hanya untuk mengandalkan teknologi, tapi juga membangun budaya literasi digital dan kebiasaan aman sejak usia dini.