Scroll untuk baca artikel
Luar Negeri

Hainan Bangun Iklim Usaha Ramah Investasi Lewat Tata Kelola Proaktif dan Kebijakan Terbuka

22
×

Hainan Bangun Iklim Usaha Ramah Investasi Lewat Tata Kelola Proaktif dan Kebijakan Terbuka

Sebarkan artikel ini
Hannover Messe 2025 di Jerman menarik perhatian dunia dengan tema kecerdasan buatan, energi hijau, dan transformasi digital. Lebih dari 3.800 ekshibitor dari sekitar 60 negara dan wilayah berpartisipasi dalam ajang industri terbesar ini

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Provinsi Hainan terus mencuri perhatian dunia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Asia. Dalam gelaran Boao Forum for Asia (BFA) Annual Conference 2025 yang berlangsung meriah, lebih dari 1.000 tamu dari lebih 60 negara menyaksikan bagaimana Hainan mengukuhkan diri sebagai episentrum investasi global dengan reformasi proaktif dan kebijakan terbuka yang berpihak pada pelaku usaha.

“Ketika Anda berinvestasi di Hainan, berarti Anda juga berinvestasi pada masa depan Tiongkok,” demikian keyakinan yang kini banyak dianut para pelaku bisnis global.

Transformasi Hainan menjadi Pelabuhan Perdagangan Bebas (FTP) bukan sekadar proyek ekonomi, melainkan simbol visi jangka panjang Tiongkok. Kebijakan tarif nol dan layanan kepabeanan mandiri telah membuat biaya logistik dan bisnis menjadi lebih efisien—sebuah nilai tambah besar di mata investor.

Baca Juga :   Uniknya Robot Humanoid Cantik Buatan Arab Saudi yang Bisa Diajak Bicara, Kecuali 2 Tema Ini

Carl F. Fey, Guru Besar Ilmu Strategi dari BI Norwegian Business School, menyebut Hainan sebagai contoh nyata bagaimana kebijakan strategis dapat menciptakan efisiensi yang langsung terasa di lapangan. Sementara itu, Ben Simpfendorfer dari Oliver Wyman menekankan posisi strategis Hainan sebagai “pintu gerbang” ekonomi antara Tiongkok dan Global South.

Reformasi Pro-Bisnis dan Akses Mudah bagi Investor Asing

Pemerintah Provinsi Hainan, lewat Dinas Pembangunan Iklim Usaha, menegaskan komitmennya untuk menciptakan iklim usaha yang ramah investasi asing. Wakil Kepala Dinas, Wang Xuehao, mengungkapkan bahwa berbagai langkah reformasi telah dirancang, termasuk kemudahan layanan publik bagi warga negara asing dan skema kebijakan pintu terbuka yang semakin inklusif.

Baca Juga :   Pesawat Kargo FedEx Mendarat Darurat Tanpa Menggunakan Roda Depan di Turki

Komitmen ini telah melahirkan hasil nyata. Salah satunya adalah Swire Coca-Cola yang telah beroperasi di Hainan selama 36 tahun. Pada 2023, mereka mendirikan anak usaha baru di bidang rantai pasok yang kini menikmati insentif pajak sebesar “dua kali 15%”, menandakan sinergi nyata antara kebijakan dan kepentingan bisnis.

Baca Juga :   Huawei Raih Penghargaan "Digital with Purpose Award" atas Solusi Pelestarian Salmon di Norwegia

Pertumbuhan Signifikan Investasi Asing

Data terbaru menunjukkan, hingga akhir 2024, terdapat 9.979 perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang beroperasi di Hainan. Menariknya, 77,3% di antaranya berdiri setelah peluncuran FTP, menandakan dampak besar dari kebijakan reformasi. Jumlah negara dan wilayah yang menanamkan modal juga melonjak drastis, dari 43 menjadi 170.

Hainan kini tengah mempersiapkan berbagai acara berskala internasional untuk mempercepat pengembangan sistem industri modern berbasis kolaborasi lintas wilayah dan percepatan penerapan kebijakan pintu terbuka.