Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Kabur Aja Dulu Sekadar Tren atau Indikasi Niat? Ini Hasil Survei YouGov

34
×

Kabur Aja Dulu Sekadar Tren atau Indikasi Niat? Ini Hasil Survei YouGov

Sebarkan artikel ini
Kabur Aja Dulu

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA  – Ramainya tagar “Kabur Aja Dulu” di media sosial memicu spekulasi tentang seberapa besar keinginan nyata masyarakat Indonesia untuk pindah ke luar negeri. Untuk mengetahui apakah ini sekadar tren sesaat atau rencana konkret, YouGov Indonesia melakukan survei mendalam. Hasilnya mengungkap niat migrasi yang cukup signifikan, terutama di kalangan generasi muda.

Edward Hutasoit General Manager YouGov Indonesia, menyatakan “Sebagai perusahaan riset konsumen, YouGov ingin memahami apakah ‘Kabur Aja Dulu’ sekedar tren atau indikasi niat untuk pindah ke luar negeri.

Dalam dunia konsumen, ada tren yang hanya menjadi topik hangat, tapi ada juga yang benar-benar mendorong orang untuk bertindak, seperti melakukan pembelian. Kami melihat pola serupa dalam tren migrasi—bagi sebagian orang, ini mungkin hanya sekadar wacana, tapi bagi yang lain, bisa jadi ini adalah langkah nyata yang sedang dipertimbangkan.”

Data terbaru dari survei YouGov Indonesia yang dilakukan pada 24-27 Februari 2025, menemukan bahwa 41% Gen Z mempertimbangkan kemungkinan pindah ke luar negeri dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga :   Kata Ilmu Pengetahuan Terkait Mimpi Berwarna dan Hitam Putih 

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 31% Millennial, 26% Gen X, dan 12% Baby Boomers.

Selain faktor generasi, status pernikahan dan latar belakang profesional juga berpengaruh terhadap niat untuk pindah. Secara keseluruhan, mereka yang belum menikah lebih terbuka terhadap kemungkinan pindah ke luar negeri (42%), sementara mereka yang sudah menikah cenderung memilih untuk tetap di Indonesia (49%).

“Menariknya, jika sebelumnya pindah ke luar negeri untuk studi sudah menjadi hal yang umum, kini usia produktif Indonesia juga mulai mempertimbangkan untuk pindah demi memulai bisnis atau berkarier di luar negeri.

Hal ini menunjukkan bahwa keputusan untuk bermigrasi bukan hanya didorong oleh pendidikan, tetapi juga faktor ekonomi dan peluang usaha yang lebih luas,” lanjut Edward.

Hasil survei ini juga menemukan bahwa 29% individu yang ingin pindah ke luar negeri melakukannya dengan tujuan memulai bisnis sendiri.

Baca Juga :   Sampah Plastik Bisa Jadi Hadiah? Yuk, Tukar di Recycle Vending Machine BNI Java Jazz Festival 2024!

Kelompok ini didominasi oleh profesional tingkat tinggi dan individu dari kelas sosial-ekonomi atas (Upper I class), dengan negara tujuan utama untuk memulai usaha adalah Jepang (51%), Australia (27%), dan Swiss (18%).

Dalam konteks motivasi, sebagian besar mahasiswa dan akademisi melihat ini sebagai kesempatan untuk melanjutkan studi (52%), sementara profesional muda mempertimbangkan peluang bisnis dan karir global (39%).

Di sisi lain, tidak semua generasi memiliki pandangan yang sama terhadap masa depan Indonesia.

Namun, tidak semua generasi memiliki pandangan yang sama terhadap masa depan Indonesia. Gen X tercatat sebagai kelompok yang paling optimis, dengan 40% merasa yakin akan arah perkembangan negara. Sebaliknya, Gen Z memiliki tingkat pesimisme tertinggi, dengan 37% merasa kurang yakin terhadap masa depan Indonesia.

Perbedaan ini mencerminkan bagaimana pengalaman hidup dan tahapan karir dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap peluang di dalam negeri maupun di luar negeri.

Baca Juga :   Simak 10 Hal yang Perlu Diketahui Berwisata di Arab Saudi

Namun, tidak semua individu melihat luar negeri sebagai pilihan utama. Di antara mereka yang memilih untuk tetap di Indonesia, banyak yang merespons perubahan dengan strategi seperti meningkatkan karier lokal (41%), mempertimbangkan pendidikan lanjutan (16%), atau mengadopsi gaya hidup yang lebih hemat (40%).

“Sebagai perusahaan riset, YouGov melihat pola pengambilan keputusan ini serupa dengan cara konsumen mempertimbangkan suatu tren.

Harapannya riset ini dapat membantu memperlihatkan bahwa minat terhadap suatu gagasan tidak selalu berarti tindakan langsung, tetapi dapat menjadi indikator dari aspirasi dan perubahan perilaku yang lebih luas,” tutup Edward.

Survei ini dilakukan melalui panel online YouGov dengan metodologi yang telah disesuaikan untuk memastikan hasil yang representatif terhadap populasi Indonesia berdasarkan usia, jenis kelamin, dan wilayah geografis. Survei ini melibatkan 2.003 responden laki-laki dan perempuan yang telah dilaksanakan pada 24-27 Februari 2025.