Scroll untuk baca artikel
IndustriIptekTeknologi

Inovasi Pemanfaatan Teknologi Biogas, Ubah Kotoran Hewan Jadi Energi Bersih

46
×

Inovasi Pemanfaatan Teknologi Biogas, Ubah Kotoran Hewan Jadi Energi Bersih

Sebarkan artikel ini

BISNISASIA.CO.ID, LEMBANG- Biogas begitu memberi manfaat bagi masyarakat karena dapat digunakan sebagai bahan bakar, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Meski begitu, masi belum banyak yang memanfaatkan secara optimal karena minimnya informasi dan sistem produksi yang tidak efisien dan mudah diakses masyarakat terkait hal itu.

Untuk Itulah, PT Biru Karbon Nusantara (BKN) yang mengelola dana kredit karbon dari Program Biogas Domestik Indonesia untuk mendukung inovasi di sektor energi terbarukan dan pertanian ini siap merampungkan proyek percontohan teknologi biogas modern di Indonesia.

Hal dan keinginan untuk memberdayakan peternak sapi dalam memanfaatkan potensi biogas ini menyeruak dalam acara mini talk show yang digelar di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Jawa Barat, Kamis (27/2/2025).

Dalam kegiatan ini juga dihadiri Ketua KPSBU Dedi Setiadi, dan peternak sapi yang juga pengguna biogas yaitu Taufik hidayatullah dan Dadan Wahyudin. Usai acara, media juga diajak melihat lokasi pengguna biogas modern.
Business Development Manager PT BKN Agung Permadi mengaku pihaknya telah mencoba untuk merampungkan proyek percontohan teknologi biogas modern di Indonesia.

Tercatat hingga akhir Februari 2025, sebanyak 370 dari 400 unit biogas telah terpasang, atau sekitar 92 persen dari target. Dimana dalam tiga bulan pertama, 92 persen sistem biogas telah terpasang di tiga wilayah.

“Proyek ini ditargetkan selesai pada Maret 2025, dengan total 400 unit biogas modern yang telah terpasang,” ujar Agung dalam acara mini talk show yang digelar di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Jawa Barat, Kamis (27/2/2025).

“Jadi kami ingin memperkenalkan proyek percontohan Sistema.bio, yang difasilitasi oleh Forward7. Proyek ini dilaksanakan di dua negara, yaitu Indonesia dan Nepal, dengan PT BKN sebagai pelaksana di Indonesia,” tambahnya.

Agung menjelaskan bahwa PT Biru Karbon Nusantara (BKN), sebagai unit bisnis dari Yayasan Rumah Energi, yang merupakan pemain baru dalam ekosistem ini pun terus mengembangkan solusi energi bersih berbasis biogas.

Baca Juga :   Diplomat Asing di Tiongkok Saksikan Peluncuran Merek-Merek Chongqing

Meskipun baru didirikan pada 2023, perusahaan ini memiliki pengalaman panjang melalui Indonesia Domestic Biogas Program (IDBP) atau Program Biru yang telah dijalankan oleh Yayasan Rumah Energi.

“Kami ingin memperkenalkan proyek percontohan Sistema.bio, yang difasilitasi oleh Forward7. Proyek ini dilaksanakan di dua negara, yaitu Indonesia dan Nepal, dengan PT BKN sebagai pelaksana di Indonesia,”katanya.

Agung berharap proyek ini dapat diperpanjang dan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendanaan, agar manfaatnya semakin luas.

“Dengan pencapaian yang hampir selesai,
proyek ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi pengembangan energi bersih yang lebih masif di Indonesia,” ungkap dia.

Tentunya, dengan hadirnya biogas, masyarakat dapat beralih dari bahan bakar tradisional ke energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Teknologi biogas yang coba diperkenalkan dalam program ini dianggap telah mengalami berbagai inovasi dibandingkan dengan sistem konvensional.

Agung memaparkan bahwa Biogas Sistema.bio ini mempunyai beberapa keunggulan terutama dalam teknologi dan daya tahan. Alhasil, bahan berkualitas tinggi, sehingga mampu bertahan hingga 15-20 tahun dan dilengkapi dengan garansi produk.

Selain itu, sistem ini dirancang agar mudah dipasang dan dipindahkan. Dengan teknologi prefabrikasi, unit biogas dapat dikirim dalam bentuk siap pakai dan diinstal hanya dalam waktu satu hari. Jika peternak berpindah lokasi, sistem ini dapat dibongkar dan dipasang kembali dengan mudah.

“Perawatannya jauh lebih sederhana, apabila dibandingkan dengan sistem konvensional, lebih mudah dikontrol, dan lebih mudah penggunaannya bahkan minim eror,” bebernya.

Namun, perjalanan proyek ini tidak lepas dari berbagai tantangan dan dalam perjalanannya tentu ada kendala utama adalah memastikan pengguna memahami pentingnya perawatan biogas agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Kemudian, daya beli masyarakat masih menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga :   Solusi Hemat Energi Terbaru Midea, Ecomaster  Tampil di IFA Berlin 2024

Untuk itulah, BKN berupaya membuka akses pembiayaan, seperti skema kredit atau cicilan, agar lebih banyak peternak kecil dapat memanfaatkan teknologi ini. Dari sisi rantai pasok, ketersediaan barang dan impor komponen juga menjadi perhatian. Meskipun suplai sejauh ini berjalan lancar.

Tak ingin puas dan ingin memberikan pelayanan lebih kepada konsumennya, Agung menjelaskan, pihaknya tengah mengkaji rencana pembukaan produksi sejumlah sparepart di dalam negeri.Apabila hal itu berjalan lancar, maka jelas bakal mendongkrak pertumbuhan lapangan kerja baru.

“Beberapa part daripada sistema.bio ini akan dilakukan pengadaan di Indonesia sehingga muncul menjadi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) gitu ya, yang minimal 40% TKDN, ataupun memang kami bekerja dengan sistem full gitu ya, untuk bikin fasilitas produksi di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu penerima manfaat terbaru adalah Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), koperasi susu sapi yang berdiri sejak 1971. Dengan ribuan anggota dan puluhan ribu sapi, KPSBU menghasilkan ratusan ton susu setiap harinya. KPSBU mengadopsi teknologi canggih Sistema.Bio, yang mengubah limbah menjadi energi terbarukan.

Teknologi ini memberikan akses energi bersih bagi peternak kecil, meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan. Keunggulan Sistema.Bio terletak pada daya tahan, fleksibilitas modifikasi, dan kemudahan penggunaan.

Teknologi ini membantu KPSBU dalam hal mengelola limbah dan menghasilkan energi biogas secara efisien. Ketua KPSBU, Dedi Setiadi, menambahkan keamanan adalah prioritas utama dalam penggunaan biogas. Penggunaan biogas menjadi sumber energi alternatif bagi peternak.

Dengan teknologi biogas Sistema.bio, para peternak kini bisa memanfaatkan kotoran sapi untuk kebutuhan energi sehari-hari, mulai dari memasak hingga pemanas air. “Sekarang apinya lebih besar, bisa dipakai masak air untuk mandi,” kata Dedi Setiadi.

KPSBU membuktikan bahwa ekonomi sirkular dapat diwujudkan melalui solusi teknologi biogas. Inovasi ini memberikan akses energi bersih, mengurangi emisi, dan meningkatkan ketahanan energi dan pangan.

Baca Juga :   Mie Sedaap Hadirkan Ahn Hyo Seop Sebagai Wajah Baru dalam Kampanye "Don’t Stop Mie Now"

Dedi juga mengapresiasi peran PT Biru Karbon Nusantara dalam pengembangan biogas yang lebih efisien. Menurutnya, inovasi terbaru bahkan memungkinkan pembangunan sistem biogas berkapasitas 40 kubik, yang bisa digunakan untuk menggerakkan genset.

“Ini sebuah terobosan luar biasa! Sebelumnya, saat terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, peternak tidak terlalu khawatir karena sudah memiliki biogas sebagai solusi energi terbarukan,” tambahnya.

Menurut Dedi, selama kotoran sapi tersedia dalam jumlah cukup, biogas akan terus terisi dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas, tidak hanya peternak yang memiliki sapi.

“Peternakan yang tidak punya sapi tetap bisa memanfaatkan biogas dengan meminta kotoran sapi dari peternakan lain. Jika sistem ini berjalan dengan baik, peternakan di Lembang bisa menjadi peternakan zero waste,” jelasnya.

Adapun munculnya konsep zero waste di sektor peternakan menjadi perhatian utama KPSBU. Dengan optimalisasi biogas, limbah ternak dapat dikelola dengan baik, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan efisiensi usaha peternakan.

“Kami ingin turut menciptakan lingkungan peternakan yang lebih bersih dan selaras dengan alam. Dengan begitu, peternakan tidak hanya berkontribusi pada produksi susu atau daging, tetapi juga mendukung energi hijau yang berkelanjutan,” pungkas Dedi.

Sebagai Informasi, PT Biru Karbon Nusantara (PT BKN) adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada bulan Maret 2023 sebagai sebuah entitas bisnis untuk mengelola dana karbon kredit dari program BIRU yang sebelumnya dikelola oleh Yayasan Rumah Energi (YRE).

Latar belakang didirikannya PT BKN adalah Peraturan Presiden No. 98/2021 tentang nilai ekonomi karbon di mana mengatur penyelenggaraan sistem perdagangan karbon harus dilakukan oleh sebuah entitas bisnis.

PT BKN bekerja sama Sistema.bio perusahaan penyediaan teknologi biogas modern dari Meksiko yang memasang instalasi biogas modern hingga 400 unit di Indonesia.