BISNISASIA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT – Mobil terbang bukan lagi sesuatu yang mustahil di masa depan, begitu juga dengan kebutuhan untuk memilih antara bepergian di darat atau laut, setidaknya bagi mereka yang tinggal di tepi air.
Poseidon AmphibWorks, sebuah perusahaan berbasis di San Diego dan Miami, sedang mengembangkan Trident LS-1, sebuah mobil kapal listrik hidrofoil revolusioner.
Trident LS-1 menggunakan baling-baling hidrofoil untuk mengangkat badan kapal dan memungkinkan perjalanan yang lebih mulus di atas air.
Perusahaan ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman perjalanan yang tenang dan nyaman baik saat di darat maupun di laut. Trident LS-1 akan menjadi mobil hidrofoil pertama di dunia yang dirancang untuk mencegah mabuk laut dan memberikan perasaan seperti terbang di atas air.
Kendaraan ini akan memiliki kecepatan hingga 95mph di darat dan dapat digunakan sebagai transportasi sehari-hari.
Trident LS-1 juga memiliki fitur keselamatan seperti kantong udara dan beberapa kamera.
Perusahaan berencana untuk memulai produksi prototipe pada akhir tahun ini dan merilis model pertama pada bulan Desember 2025.
CEO dan pendiri Poseidon AmphibWorks, Steve Tice mengatakan bahwa ia berusaha menciptakan kendaraan untuk perjalanan sehari-hari.
Sejak tahun 2021, Tice dan pakar kendaraan amfibi Andy Langesfeld telah mengerjakan Trident LS-1.
Sebagai hidrofoil, kendaraan ini memiliki baling-baling, atau baling-baling, yang mengangkat badan kapal untuk pengendaraan yang lebih mulus.
Hidrofoil menghilangkan 60% hambatan di lautan dan membuat belokan yang lebih stabil karena lambung kapal berada di luar air, kata Tice.
“Orang-orang yang bahkan tidak bisa naik perahu kecil akhirnya akan bisa naik tanpa mabuk laut. Jadi pada dasarnya terbang di atas air,” ujar Steve Tice, baru-baru ini kepada USA TODAY.
“Karena gravitasi masih mendorong Anda melalui bagian belakang Anda, Anda masih merasa seperti berada di dalam pesawat. Ketika Anda berbelok, Anda tidak akan merasa aneh, itu terasa alami.”
Perahu mobil roda tiga muat untuk empat orang
Trident LS-1, yang akan memulai produksi prototipe akhir tahun ini, akan menjadi kendaraan roda tiga listrik yang dapat mencapai kecepatan hingga 95 mph di darat.
Kendaraan roda tiga listrik ini akan mencapai kecepatan hingga 95 mph di darat dan melaju langsung ke air di sepanjang jalur peluncuran, kata Tice.
Bagi mereka yang tinggal di dekat air, Trident LS-1 akan menggunakan transportasi multi-moda untuk pergi ke kantor atau memancing di akhir pekan.
Kendaraan ini memiliki tiga kursi permanen, termasuk kursi pengemudi di tengah dan dua kursi belakang, serta kursi tengah yang dapat dilipat, kata Tice.
Pengemudi akan dapat memarkir kendaraan sepanjang 7 kaki di garasi mereka, yang merupakan persyaratan utama bagi perusahaan teknik. Kendaraan ini juga menghilangkan kebutuhan akan kendaraan derek, yang berisiko jatuh ke air saat melepaskan perahu, kata Tice.
Tice mengatakan bahwa perusahaan memutuskan kendaraan ini akan berjalan dengan tiga roda untuk menghindari penambahan bobot ekstra sekaligus menjaga stabilitas kendaraan roda empat.
Ia menambahkan bahwa mobil-perahu ini akan memiliki semua fitur keselamatan yang diperlukan mulai dari kantong udara, sangkar aluminium berbentuk tabung dan beberapa kamera.
‘Pada dasarnya terbang di atas air’
Sebagai sebuah hydrofoil, Trident LS-1 adalah sebuah perahu mobil yang bergerak seperti pesawat.
Meskipun tidak dibuat untuk ombak besar, kendaraan ini memastikan pengendara terhindar dari riak ombak setinggi satu hingga dua kaki.
“Pada dasarnya Anda terbang di atas air dengan ketinggian sekitar 3 kaki,” kata Tice.
Saat berkendara di darat, Tice mengatakan baling-baling hidrofoil, atau bilah, masuk ke dalam kendaraan sehingga tidak dapat rusak oleh benda-benda di jalan seperti batu. Ketika bergerak di atas air, pengguna memiliki kendali atas sebagian besar baling-baling yang digunakan, tergantung pada kedalaman air.
Tice mengatakan bahwa kapal ini juga merupakan “perahu bermanuver yang dapat bermanuver” yang menggunakan pendorong yang dapat dihidupkan sepeser pun, sehingga memungkinkan kendaraan ini untuk tetap berada di satu titik di atas air untuk memancing atau menuju ke arah mana pun.
