Scroll untuk baca artikel
Teknologi

VIDA Dorong Autentikasi Tanpa Password di Tengah Kebocoran 16 Miliar Kredensial Global

2
×

VIDA Dorong Autentikasi Tanpa Password di Tengah Kebocoran 16 Miliar Kredensial Global

Sebarkan artikel ini
Baru-baru ini, publik dikejutkan oleh laporan Cybernews yang menyebutkan kebocoran 16 miliar password, angka yang melampaui rekor Compilation of Many Breaches (COMB) dengan 10 miliar kredensial pada Juli 2024. Meski tidak berasal dari insiden kebocoran baru, penyedia solusi identitas digital VIDA menilai bahwa fenomena ini tetap menjadi pengingat pentingnya perlindungan data pribadi di era serba digital.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Lonjakan kebocoran data global kembali mengguncang dunia siber. Laporan Cybernews terbaru mengungkapkan bahwa lebih dari 16 miliar password bocor ke publik, melampaui catatan Compilation of Many Breaches (COMB) yang mencatat 10 miliar kredensial pada 2024.

Meski bukan berasal dari insiden kebocoran baru, jumlah ini menjadi alarm keras bagi keamanan digital. Menanggapi situasi tersebut, PT Indonesia Digital Identity (VIDA) menyerukan percepatan adopsi autentikasi tanpa password di Indonesia.

“Password adalah garda depan keamanan digital, namun sekaligus titik terlemah. Masih banyak pengguna yang mendaur ulang atau menggunakan kata sandi sederhana,” ungkap Niki Luhur, Founder & Group CEO VIDA, Sabtu (28/6).

Baca Juga :   Galaxy Ring Dikenalkan dalam Bentuk Fisik di Sela-sela Mobile World Conference 2024

Data internal VIDA menunjukkan 64% pengguna mendaur ulang password, dan 80% insiden kebocoran data dimulai dari password lemah atau dicuri. Bahkan, kata sandi seperti “123456” dan “password” masih mendominasi di Indonesia.

OJK dan IASC mencatat 135.397 laporan penipuan digital sektor keuangan antara November 2024 hingga Mei 2025, dengan kerugian mencapai Rp2,6 triliun. Hal ini menandai pentingnya transformasi sistem autentikasi ke metode yang lebih aman dan modern.

Baca Juga :   Mengenal Ransomware, Serangan Malware Paling Berbahaya Saat Ini dan Cara Menghindarinya

Sebagai solusi, VIDA mendorong penggunaan teknologi berbasis biometrik dan autentikasi perangkat. Salah satunya adalah VIDA FaceToken, inovasi yang memadukan face matching, liveness detection, dan device authentication dalam satu proses yang aman tanpa perlu password.

Teknologi FaceToken telah tersertifikasi iBeta Level 2, standar global untuk deteksi keaslian wajah. “Dengan teknologi ini, pengguna tidak perlu lagi mengingat kata sandi, dan data tetap aman meski perangkat dicuri,” jelas Niki.

Baca Juga :   Lazarus Mengeksploitasi Kerentanan Zero-Day di Chrome Untuk Mencuri Kripto

VIDA juga memperkenalkan VIDA PhoneToken, teknologi berbasis Public Key Infrastructure (PKI) yang menggantikan OTP SMS. Metode ini mengikat identitas digital langsung ke perangkat pengguna, mengurangi risiko pencurian data melalui teknik seperti SIM swap atau fake BTS.

Kombinasi FaceToken dan PhoneToken menjadi pendekatan multi-lapisan untuk menghadirkan pengalaman autentikasi yang seamless, aman, dan tanpa password.

VIDA menegaskan komitmennya untuk membangun ekosistem digital Indonesia yang tangguh terhadap serangan siber, melalui solusi teknologi berstandar global serta edukasi publik secara berkelanjutan.