BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Pearson (LON: PSON), perusahaan pendidikan terkemuka dunia, hari ini mengumumkan, Ulfa Rafiqha berhasil meraih Medali Perak dalam “Pearson English Language Teacher Awards”. Rafiqha merupakan salah satu dari 12.000 guru yang baru saja menyelesaikan program Pearson English Journey yang diadakan lewat kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Indonesia.
Rafiqha, guru bahasa Inggris di SDS Eka Tjipta Sungai Beran, telah menerima trofi yang diraih dalam Kategori Pengajaran Bahasa Inggris tersebut.
Rafiqha juga telah menjadi inspirasi bagi para siswa sejak 2016. Dia telah memotivasi ratusan pemuda di berbagai kampus dan SMA. Sejak 2022, dia mengajar di Kalimantan Barat, Indonesia, serta selalu membantu dan berinteraksi dengan para siswa yang berada di lokasi terpelosok.
“Di tengah pohon kelapa sawit, serta tantangan alam sekitarnya, Rafiqha meningkatkan kepercayaan diri, kegigihan, dan prestasi para siswanya. Dia tak hanya mengajarkan bahasa; namun, dia membina generasi muda agar siap menghadapi dunia dengan pola pikir terbuka,” ujar salah seorang rekan kerjanya dalam berkas pendaftaran Rafiqha.
Languages Head, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina, Pearson, Jason Polim, berkata: “Kami berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam program Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris (PKGBI) yang diadakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.
“Program tersebut, tahap pertama telah berakhir minggu ini, mencatat tingkat kelulusan yang luar biasa, yakni 94%, meski persyaratannya ketat. Sebanyak 91% peserta program meraih skor terbaik sehingga berhak menyandang brevet bergengsi, Credly by Pearson.
“Kami mengucapkan selamat kepada Rafiqha yang telah berhasil meraih Medali Perak, serta seluruh tenaga pendidik yang telah mengikuti program tersebut. Lebih dari 11.000 guru lulus dalam tahap pertama. Mereka berasal dari 38 wilayah di Indonesia. Maka, hal ini menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa.”
Polim berkata: “Pencapaian ini terwujud berkat dedikasi dan motivasi para guru dalam mengembangkan keahlian profesional. Menyambut masa depan, kami menyaksikan prospek cerah bagi tenaga pendidik dan siswa di Indonesia.”