Scroll untuk baca artikel
HeadlineTeknologi

Trend Micro Berantas Deepfakes dan Serangan Siber Berbasis AI untuk Konsumen dan Enterprise

38
×

Trend Micro Berantas Deepfakes dan Serangan Siber Berbasis AI untuk Konsumen dan Enterprise

Sebarkan artikel ini
Illusttrasi_By_Freepik

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA –  Trend Micro Incorporated  pemimpin keamanan siber global mengumumkan inovasi-inovasi terbaru pada platform enterprise yang berfokus untuk melindungi seluruh area dari ancaman serangan dan fraud berbasis AI yang terus meningkat.

Penelitian Trend Micro menunjukkan bahwa pelaku kejahatan siber memanfaatkan ledakan penggunaan AI di enterprise, yang mengakibatkan peningkatan dramatis ketersediaan tools berbasis AI di dunia kriminal.

Tools ini lebih murah dan lebih mudah diakses dibanding sebelumnya, sehingga para penjahat dengan berbagai tingkat keahlian dapat dengan mudah melancarkan serangan dalam skala besar untuk mengecoh korban, dengan tujuan pemerasan, pencurian identitas, fraud, atau misinformasi.

Kevin Simzer, COO at Trend Micro mengatakan, penelitian terbaru kami mengungkapkan beberapa tools deepfake terbaru yang memudahkan pelaku kejahatan siber, apapun level kemampuannya, untuk melancarkan scam yang merugikan, rekayasa sosial, dan upaya menerobos keamanan.

Baca Juga :   OPPO Janjikan Update Fitur AI Generatif di Reno11 F 5G

Demi pelanggan kami, baik enterprise maupun konsumen, kami memimpin industri untuk melawan balik dengan kemampuan baru mendeteksi deepfake dan berbagai bentuk fraud berbasis AI lainnya. Seperti pergeseran ancaman dan lanskap IT di masa lalu, kami telah melihat tantangan dalam mengamankan AI dan berhasil menghadapinya.”

Mendeteksi dan menaklukkan metode berbasis AI ini sangat penting supaya kita dapat mengelola risiko permukaan serangan yang ada di enteprise dengan lebih baik dan menurunkan risiko online secara keseluruhan bagi konsumen, di mana sebanyak 71% dari mereka, menurut survei terkini Trend, memandang deepfake secara negatif dan meyakini bahwa salah satu penggunaan utamanya adalah untuk fraud.

Baca Juga :   Produksi Minyak Pertamina Meningkat 10 Persen pada 2023

Segera tersedia di platform Trend Micro Vision One™, teknologi pendeteksi deepfake terbaru akan menggunakan berbagai metode canggih untuk mendeteksi konten yang dihasilkan oleh AI.

Menurut analis Gartner1 Dan Ayoub, “Aplikasi GenAI berkualitas tinggi yang sudah tersedia saat ini mampu membuat konten video yang photo-realistic yang dapat menipu atau mengecoh audiens. Mengingat kemudahan menggunakan tools ini dan kecanggihannya yang semakin meningkat, sangat penting untuk mengembangkan pendekatan metodologis dalam mendeteksi konten deepfake GenAI.”

Deepfake menimbulkan risiko yang signifikan bagi enterprise modern dan individu. Deepfake yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan dampak finansial, kehilangan pekerjaan, masalah hukum, kerusakan reputasi, pencurian identitas, dan potensi bahaya terhadap kesehatan mental atau fisik.

Baca Juga :   Alpha X Debut di SEMICON SEA 2024, Pamerkan Solusi Manufaktur AI Canggih

Dalam studi Trend Micro baru-baru ini, 36% konsumen melaporkan telah mengalami upaya penipuan menggunakan deepfake. FBI sebelumnya juga telah memperingatkan tentang teknologi deepfake yang digunakan bersama dengan panggilan video untuk melakukan business email compromise attack, dan melamar kerja jarak jauh secara curang.

Teknologi ini tidak hanya disalahgunakan untuk meniadakan verifikasi manusia, tetapi juga langkah-langkah keamanan biometrik seperti pengenalan wajah. Penelitian Trend Micro juga menemukan adanya perubahan baru-baru ini yang menunjukkan peningkatan ketertarikan untuk mengeksploitasi model LLM yang ada melalui teknik pembobolan yang inovatif ketimbang mengembangkan tools AI untuk kejahatan.