Scroll untuk baca artikel
Otomotif

Transisi Energi Harus Inklusif: Kendaraan Listrik Juga Harus Ramah Difabel

16
×

Transisi Energi Harus Inklusif: Kendaraan Listrik Juga Harus Ramah Difabel

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI - Dalam upaya mendorong penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan, ada satu hal penting yang tidak boleh dilupakan: aksesibilitas untuk penyandang disabilitas

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Dalam upaya mendorong penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan, ada satu hal penting yang tidak boleh dilupakan: aksesibilitas untuk penyandang disabilitas.

Pemerintah dan pelaku industri diharapkan mulai memastikan bahwa kendaraan listrik juga bisa digunakan oleh semua kalangan, termasuk difabel.

Boyke Lakaseru, National Project Manager dari proyek ENTREV (Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia), menegaskan bahwa transisi ke energi bersih tidak boleh eksklusif.

“Difabel harus dilibatkan, bukan cuma jadi pengguna, tapi juga bisa berperan aktif dalam pengembangan kendaraan listrik,” kata Boyke.

Baca Juga :   BYD Masuk Pasar Korea Selatan, Targetkan Penjualan hanya 10.000 Unit Setahun

Kenapa Ini Penting?

Hingga kini, banyak kendaraan listrik—baik motor maupun mobil—belum ramah bagi difabel. Padahal, di Indonesia terdapat lebih dari 22 juta orang penyandang disabilitas, dan sebagian besar dari mereka belum memiliki akses terhadap transportasi yang layak dan ramah lingkungan.

“Bayangkan jika sejak awal kendaraan listrik sudah dirancang untuk bisa diakses oleh difabel, dampaknya akan besar. Bukan hanya untuk lingkungan, tapi juga untuk keadilan sosial,” tambah Boyke.

“Kami ingin kendaraan listrik tidak hanya dilihat sebagai teknologi canggih, tapi juga sebagai alat pemerdekaan. Difabel punya hak yang sama untuk mengakses transportasi bersih,” ujar Boyke.

Baca Juga :   Enam Inovasi Terbaru Aion, Solusi Kebutuhan Mobil Listrik Pintar di Indonesia

Langkah Nyata yang Dilakukan ENTREV

ENTREV adalah proyek kolaborasi antara Kementerian ESDM dan UNDP, yang bertujuan mendukung kesiapan Indonesia dalam adopsi kendaraan listrik. Dalam proyek ini, ENTREV:

  • Melibatkan komunitas difabel dalam pelatihan teknis dan advokasi.
  • Mengembangkan prototipe motor listrik roda tiga dengan sistem kemudi yang bisa disesuaikan.
  • Mendorong kebijakan insentif agar pengguna difabel jadi prioritas dalam program subsidi kendaraan listrik.
  • Menyiapkan pelatihan perakitan motor listrik sederhana yang bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan difabel.
Baca Juga :   Saingan Suzuki Jimny 5 Pintu Segera Diluncurkan, Harganya Setara Toyota Raize Rp280 Jutaan

Menuju Transisi Energi yang Benar-Benar Untuk Semua

ENTREV ingin memastikan bahwa semua orang bisa menikmati manfaat dari kendaraan listrik—bukan hanya mereka yang mampu atau tinggal di kota besar, tapi juga masyarakat difabel yang selama ini sering tertinggal.

“Kalau kita bilang energi untuk semua, maka harus benar-benar untuk semua,” tegas Boyke.

Dengan semangat inklusi dan kesetaraan, Indonesia bisa mewujudkan masa depan transportasi yang tidak hanya hijau, tetapi juga adil.