Scroll untuk baca artikel
Headline

Tirta Mahakam Resources (TIRT) Alihkan Fokus Usaha ke Angkutan Laut, Siapkan Rp162 Miliar untuk Akuisisi Armada Kapal

3
×

Tirta Mahakam Resources (TIRT) Alihkan Fokus Usaha ke Angkutan Laut, Siapkan Rp162 Miliar untuk Akuisisi Armada Kapal

Sebarkan artikel ini
-PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) resmi memulai transformasi bisnis dengan mengalihkan fokus usaha dari industri kayu lapis ke sektor angkutan laut dalam negeri. Langkah strategis ini diproyeksikan menjadi titik balik penting bagi perseroan yang telah berdiri sejak 1981 untuk memperkuat kelangsungan usaha dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA –PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) resmi memulai transformasi bisnis dengan mengalihkan fokus usaha dari industri kayu lapis ke sektor angkutan laut dalam negeri.

Langkah strategis ini diproyeksikan menjadi titik balik penting bagi perseroan yang telah berdiri sejak 1981 untuk memperkuat kelangsungan usaha dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Rencana perubahan kegiatan usaha tersebut telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (25/9/2025).

Untuk memastikan kelayakan dan kewajaran, TIRT menunjuk KJPP Iskandar dan Rekan sebagai pihak independen. Hasil kajian menunjukkan bahwa rencana transformasi ini layak dari sisi pasar, teknis, manajemen, maupun finansial.

Baca Juga :   KKP Raih Tiga Penghargaan dari ANRI

“Transformasi ini menjadi momentum baru bagi TIRT. Prospek industri pelayaran nasional masih menjanjikan seiring meningkatnya kebutuhan jasa angkutan laut, terutama untuk komoditas sumber daya alam seperti batubara dan bauksit,” kata Direktur TIRT, Pohan Wijaya Po, dalam keterangan resmi, Kamis (25/9).

Akuisisi 20 Kapal, Didanai Pinjaman Rp200 Miliar

Sebagai langkah awal, TIRT akan mengakuisisi 20 unit kapal tugboat dan barge dengan nilai transaksi sekitar Rp162 miliar (belum termasuk PPN).

Kapal-kapal tersebut dalam kondisi siap beroperasi sehingga perseroan dapat langsung menjalankan bisnis angkutan laut tanpa masa jeda yang panjang.

Baca Juga :   Kalbe Morinaga Indonesia Komitmen Terhadap Keamanan dan Mutu Produk Tertinggi untuk Anak Indonesia

Pendanaan akuisisi akan berasal dari fasilitas pinjaman hingga Rp200 miliar yang diberikan oleh pemegang saham pengendali, PT Harita Jayaraya (HJR).

Dana tersebut dialokasikan sebesar Rp180 miliar untuk pembelian kapal dan Rp20 miliar untuk modal kerja.

“Dengan dukungan pengalaman grup lebih dari 15 tahun di industri pelayaran, kami optimistis TIRT mampu bersaing dan bertumbuh secara berkelanjutan di sektor ini,” tambah Pohan.

Perubahan Manajemen

Dalam RUPSLB yang sama, pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan direksi. Tham Arvin Setyanto diangkat sebagai Presiden Direktur baru TIRT, yang akan menjabat hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2027.

Baca Juga :   Himel Luncurkan ALTIVO di Indonesia: Rangkaian Sakelar dan Stopkontak Datar

“Perubahan ini menjadi tonggak sejarah bagi TIRT. Dengan model bisnis baru yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang, kami berkomitmen segera menjalankan operasional untuk menjaga keberlangsungan usaha dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh pemegang saham,” tutup Pohan.

Dengan transformasi ini, TIRT menargetkan dapat memperkuat posisi di industri pelayaran nasional, khususnya dalam jasa pengangkutan komoditas sumber daya alam seperti batubara dan bauksit.