Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Studi Terbaru, Viagra dan Obat Serupa Lainnya Dapat Menurunkan Risiko Alzheimer

42
×

Studi Terbaru, Viagra dan Obat Serupa Lainnya Dapat Menurunkan Risiko Alzheimer

Sebarkan artikel ini
Sebuah studi baru telah mengklaim bahwa obat yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi dapat terkait dengan pengurangan risiko penyakit Alzheimer.

Studi ini didasarkan pada analisis catatan medis lebih dari 260.000 pria yang didiagnosis mengalami disfungsi ereksi tetapi tidak memiliki masalah medis dengan ingatan

 

BISNISASIA.CO.ID, INDIA  – Sebuah studi baru telah mengklaim bahwa obat yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi dapat terkait dengan pengurangan risiko penyakit Alzheimer.

Menurut laporan di The Guardian, pria yang diresepkan Viagra dan obat-obatan serupa memiliki kemungkinan 18 persen lebih rendah mengalami demensia di kemudian hari dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi obat semacam itu.

Baca Juga :   Penampilan Syifa Hadju dan Enzy Storia Perwakilan Indonesia di Coach New York Fashion Week

Meskipun penelitian juga menunjukkan hubungan antara obat-obatan tersebut dan risiko Alzheimer yang berkurang, namun tidak dapat dipastikan apakah pil seperti Viagra melindungi dari Alzheimer.

“Kami tidak bisa mengatakan bahwa obat-obatan tersebut bisa memberikan perlindungan, tetapi ini memberi kita pemikiran tentang bagaimana kita melangkah ke masa depan,” kata penulis utama Dr. Ruth Brauer, dari University College London, kepada The Guardian.

Saat ini peneliti sedang memerlukan uji klinis yang tepat untuk melihat efek obat-obatan ini terhadap Alzheimer pada wanita serta pria.

Baca Juga :   Peringati HUT ke-11 1O1 URBAN Jakarta Kelapa Gading, Komitmen Keberlanjutan melalui Penanaman Bibit Mangrove

Studi ini didasarkan pada analisis catatan medis lebih dari 260.000 pria yang didiagnosis mengalami disfungsi ereksi tetapi tidak memiliki masalah medis dengan ingatan.

Lebih dari setengah dari mereka mengonsumsi obat penghambat PDE5, termasuk sildenafil (dijual sebagai Viagra), avanafil, vardenafil, dan tadalafil.

Para peneliti melacak mereka selama lima tahun untuk melihat apakah ada kasus Alzheimer.

Menurut BBC, obat-obatan ini menyerang endapan yang disebut beta amiloid yang menumpuk di otak orang dengan Alzheimer.

Baca Juga :   MALIQ & D'Essentials Siap Gelar Tur Album Can Machines Fall In Love?,  Janjikan Madness in Every City!

Tim peneliti percaya bahwa penemuan ini memiliki potensi untuk mengubah cara penyakit ini diobati.

Obat-obatan seperti Viagra diketahui mempengaruhi aktivitas dalam sel-sel otak. Mereka awalnya dirancang untuk mengobati tekanan darah tinggi dan angina.

Dr Francesco Tamagnini, neurofisiolog di University of Reading, mengatakan kepada BBC bahwa itu “studi yang bagus,” tetapi bukti yang lebih kuat tentang bagaimana obat tersebut memengaruhi otak diperlukan. (NDTV/Amit Chaturved)