BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Shanghai Electric (SEHK:2727, SSE:601727) menjalin dua kerja sama penting di Timur Tengah pada awal April lalu, yakni kontrak proyek pembangkit listrik tenaga surya (fotovoltaik) 2 GW dengan Abu Dhabi Future Energy (“Masdar”) di Arab Saudi, serta kontrak kerja sama pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dengan Mawarid Group asal Oman.
Kesepakatan tersebut mendukung pencapaian Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Oman 2040. Lebih lagi, kesepakatan tersebut mempercepat transformasi energi di Timur Tengah melalui ekspor teknologi, aktivitas produksi di pasar lokal, serta kolaborasi multisektor.
Proyek PLTS 2 GW Sadawi, berkolaborasi dengan Masdar, adalah proyek EPC PLTS terbesar Shanghai Electric di pasar dunia. Dengan luas 40 kilometer persegi, PLTS Sadawi menghasilkan lebih dari 6 miliar kWh listrik setiap tahun, memenuhi kebutuhan 700.000 rumah dan memangkas emisi karbon hingga 3 juta ton.
Proyek ini memanfaatkan teknologi fotovoltaik canggih yang memaksimalkan paparan matahari di Arab Saudi sehingga menjadi unsur utama dalam Program Energi Terbarukan Nasional Arab Saudi.
Di Oman, kemitraan Shanghai Electric dan Mawarid Group mencakup suplai turbin angin PLTB, transfer teknologi, dan desain pabrik di pasar lokal. Kolaborasi ini memanfaatkan kekayaan sumber daya alam Oman, serta membangun rantai pasok lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
“Kerja sama ini mengawali kerja sama komprehensif antara Shanghai Electric dan Masdar, serta perkembangan penting bagi Shanghai Electric untuk menjangkau pasar energi baru di Timur Tengah,” kata Wu Lei, Chairman, Shanghai Electric Group. “Saya berharap, kedua pihak akan bekerja sama untuk mengembangkan proyek percontohan dan semakin berkontribusi terhadap transisi energi global.”
CEO, Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi, berkomentar, “Masdar sangat memprioritaskan kerja sama dengan Shanghai Electric, serta ingin mempererat kemitraan dalam bidang PLTB, PLTS, penyimpanan energi, serta sektor-sektor lain pada masa depan untuk mentransformasi struktur energi dunia.”
Salim Al Aufi, Menteri Energi dan Mineral Oman, memuji keahlian dan inovasi teknologi PLTB Shanghai Electric. Menurutnya, pemerintah Oman menghargai kemitraan yang terjalin dengan Shanghai Electric, serta menilai proyek PLTB ini sebagai peluang memperluas kerja sama tersebut. Al Aufi juga mengungkap, pemerintah Oman ingin memperluas kolaborasi dalam sejumlah bidang, seperti penyimpanan energi, energi hidrogen, dan PLTS guna mendorong transformasi di sektor energi Oman.
Wu Lei berkata, “Pemerintah Oman memiliki Visi 2040 dan Strategi Hidrogen Hijau yang sejalan dengan target pengembangan strategis Shanghai Electric. Kami ingin memanfaatkan proyek ini sebagai kesempatan untuk menyatukan teknologi mutakhir dan produk bermutu tinggi di sektor energi baru dengan keunggulan dan potensi pasar OMan. Lewat kerja sama lisensi teknologi dan pembangunan rantai pasok di pasar lokal, kami akan mempercepat implementasi proyek-proyek lain yang bermutu tinggi, berkontribusi terhadap transformasi energi Oman, serta menyambut babak baru dalam kerja sama energi Tiongkok-Arab.”
Manfaat strategis dan nilai industri dari kemitraan tersebut sangat tinggi. Proyek PLTB di Oman akan mempercepat transisi dari sumber energi konvensional menuju energi bersih yang terdiversifikasi, termasuk tenaga bayu dan hidrogen, serta memperluas kerja sama teknis Tiongkok-Arab. Di sisi lain, proyek PLTS di Arab Saudi secara langsung mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, ikut mendiversifikasi ekonomi, serta membangun basis ekspansi Shanghai Electric di pasar tenaga surya Timur Tengah.
Dua kolaborasi yang tercapai di Timur Tengah melambangkan pendekatan Shanghai Electric yang berorientasi pada teknologi dan pasar setempat sehingga memperkuat statusnya sebagai pemimpin pasar energi terbarukan di dunia melalui keahlian dan inovasi PLTB dan PLTS.