Produk tersebut, digunakan hanya untuk kepentingan riset (research use only/RUO), mencakup Novaplex™ MPXV/OPXV Assay (RUO) dan Novaplex™ HSV-1&2/VZV/MPXV Assay (RUO).
Novaplex™ HSV-1&2/VZV/MPXV Assay (RUO) didesain agar mampu mendeteksi empat virus, termasuk virus mpox dan patogen penting lain yang menyebabkan penyakit menular seksual (PMS).
Seegene sempat mengembangkan Novaplex MPXV (RUO) pada 2022 dengan Seegene Digitalized Development System (SGDDS) yang canggih. Dengan SGDDS, Seegene secara cepat membuat dan menggunakan alat tes baru.
“Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pemerintah di seluruh dunia yang memerlukan alat tes tersebut. Kami juga akan memasok produk-produk yang memenuhi kebutuhan setiap pasar,” ujar Daniel Shin, Executive Vice-President serta Chief Global Sales and Marketing Officer, Seegene.
Akses obat-obatan semakin dibutuhkan negara-negara berkembang setelah mpox, sempat menjadi endemi di Afrika, menimbulkan ancaman global. Dengan mengembangkan alat tes tersebut, Seegene ingin menghambat penularan mpox di dunia, serta mencapai visinya, yakni “mewujudkan dunia yang bebas dari segala penyakit”.
NovaplexTM MPXV/OPXV Assay (RUO) mampu mendeteksi patogen yang ditimbulkan virus Orthopox, termasuk virus mpox Clade 1 dan Clade 2. Alat tes ini bisa membedakan mpox secara dini. Apalagi, mpox memiliki masa inkubasi hingga 21 hari.
NovaplexTM HSV-1&2/VZV/MPXV Assay (RUO) mampu mendeteksi virus mpox Clade 1 dan Clade 2. Jika hasil tes terbukti negatif Clade 2, peneliti dapat mengambil dugaan kemunculan Clade 2. Alat tes ini menyediakan hasil tes yang reliabel dengan cakupan luas, serta dapat mendeteksi herpes simplex virus (HSV) tipe 1 dan tipe 2, serta varicella-zoster virus (VZV) yang menimbulkan gejala serupa dengan virus mpox melalui tes PCR multipleks.
Kedua alat tes ini memiliki dua internal control (Endogenous Internal Control, Exogenous Internal Control) dalam satu tabung. Dua internal control ini memvalidasi integritas sampel dan memverifikasi seluruh proses pengetesan sehingga menjamin hasil yang sangat reliabel.
Tentang virus mpox
Mpox adalah penyakit yang ditimbulkan virus setelah ditularkan hewan ke manusia, serta ditularkan antara manusia. Gejala utamanya berupa ruam bernanah yang dapat muncul pada wajah, mulut, tangan, kaki, dada, serta area sekitar dubur dan genital.
Pada Juli 2022, WHO mengeluarkan status darurat kesehatan global akibat mpox. Status ini lalu dicabut pada Mei 2023 setelah jumlah kasus menurun dan wabah global tertangani. Namun, penularan cepat varian virus mpox di Afrika sejak September 2023 mendorong WHO kembali mengeluarkan status darurat pada 14 Agustus lalu.
Lonjakan kasus mpox belakangan ini terjadi akibat virus Clade 1. Berbeda dari Clade 2 yang mewabah pada 2022, tingkat mortalitas Clade 1 tercatat hingga 10% pada kasus penularan baru-baru ini. Kasus penularan mpox saat ini dipicu virus Clade 1b, varian virus yang lebih menular dan mematikan dari varian sebelumnya.
Pada 15 Agustus lalu, kasus mutasi mpox terkonfirmasi di Swedia sehingga memicu kekhawatiran penularan varian virus ini di Eropa. Sejauh ini, kasus mutasi mpox telah dilaporkan di luar Afrika, termasuk Pakistan, Filipina, dan Thailand, menunjukkan terjadinya wabah global.