Scroll untuk baca artikel
Industri

SCG Umumkan Hasil Operasi Tahun Fiskal 2023

37
×

SCG Umumkan Hasil Operasi Tahun Fiskal 2023

Sebarkan artikel ini
Executive Management SCG.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – SCG mengumumkan hasil operasinya untuk Tahun Fiskal 2023 dengan mendemonstrasikan ketangguhan terlepas dari penurunan penjualan akibat perlambatan ekonomi global. SCG telah merumuskan strategi untuk mempercepat bisnis di tahun 2024, khususnya dalam mengakselerasi bisnis hijau secara agresif yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan masyarakat rendah karbon. Dengan anggaran investasi sebesar Rp17,3 miliar ($1,2 juta), SCG mendorong inovasi hijau dan peralihan ke energi bersih melalui ekspor semen rendah karbon ke pasar Amerika Serikat, pembangunan kompleks petrokimia di Vietnam yang akan menyediakan polimer berkualitas tinggi untuk pasar global. SCG juga menandai kehadirannya di Arab Saudi melalui bisnis perdagangan global. Baru-baru ini pun, SCG meraih peringkat No. 1 ESG Industry Top Rated dari Morningstar Sustainalytics yang menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dan praktik bisnis bertanggung jawab.

Thammasak Sethaudom, President & CEO SCG, mengungkapkan, “Hasil operasi SCG untuk Tahun Fiskal 2023 tetap tangguh meski terdampak perlambatan ekonomi global, termasuk perlambatan di Cina dan Asia Tenggara. Pendapatan dari Penjualan mencapai Rp216,4 miliar ($14,5 juta), turun 12% y-o-y. Penurunan ini disebabkan utamanya oleh penurunan harga produk kimia dan pengecualian dari penjualan SCG Logistics. Sementara itu, laba bersih berada di angka Rp11,22 miliar ($750 ribu), meningkat 21% y-o-y. Peningkatan ini terutama didorong oleh keuntungan dari penyesuaian nilai wajar investasi pada paruh pertama 2023. Selain itu, Pendapatan dari operasi di luar Thailand, termasuk penjualan ekspor dari Thailand, mencatat Rp93,4 miliar ($6,2 juta) untuk Tahun Fiskal 2023, atau 43% dari total Pendapatan dari Penjualan.”

Pasar ASEAN diperkirakan akan membaik secara bertahap, terutama di Indonesia dan Vietnam. Dengan tujuan memimpin bisnis hijau yang mendorong pertumbuhan masyarakat rendah karbon, SCG menetapkan anggaran investasi sebesar Rp17,3 miliar IRD ($1,2 juta). Investasi ini utamanya akan dialokasikan dalam inovasi hijau, energi bersih, dan pengurangan emisi gas rumah kaca, yang memiliki potensi signifikan untuk permintaan dan pertumbuhan, sebagaimana tercermin dalam penjualan produk SCG Green Choice pada tahun 2023, yang menyumbang 54% dari total penjualan. SCG juga mempercepat pengembangan Produk & Layanan Bernilai Tambah Tinggi (HVA) untuk diversifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat.

Baca Juga :   Sushui Tech Pamerkan "Direct Methanol Fuel Cell" di Ajang Japan International Smart Energy Week

SCGC (SCG Chemicals) siap mempercepat pengembangan produk hijau dan Produk & Layanan Bernilai Tambah Tinggi (HVA), dengan tujuan meningkatkan pangsa pasar sebagai respons terhadap tingginya permintaan yang baru-baru ini dialami. Penjualan HVA meningkat menjadi 39% dibandingkan tahun lalu, secara substansial mendukung kemampuan bersaing perusahaan saat pasar pulih Tahun 2023, inovasi polimer hijau unggulan SCGC, SCGC Green Polymer™, mencapai 218.000 ton penjualan yang merupakan peningkatan 56% dari tahun sebelumnya. Diproyeksikan per tahun 2030, SCGC akan memproduksi 1 juta ton polimer hijau. SCGC pun berinvestasi dalam produksi acetylene black, bahan konduktif untuk baterai kendaraan listrik, melalui joint venture dengan Denka.

SCG Cement and Green Solution berhasil mengelola biaya energinya secara efektif, melalui peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif mencapai 40% pada tahun 2023 dan akan terus bertambah seterusnya. Untuk tahun 2024, bisnis ini siap untuk meningkatkan produksi dan pengiriman solusi sebagai respons terhadap pemulihan pasar Thailand, termasuk proyek-proyek properti dan konstruksi. Penjualan Low Carbon Cement (semen rendah karbon) meningkat 15% dari tahun sebelumnya. Tahun ini, generasi kedua Low Carbon Cement akan dikembangkan dengan menambahkan 5% pengurangan emisi karbon dari generasi pendahulunya. Lini bisnis ini pun akan memperluas ekspor ke pasar Amerika Selatan dan Malaysia.

SCG Smart Living telah mengintegrasikan energi bersih ke dalam proses produksinya, serta mengembangkan solusi pintar yang disesuaikan untuk memenuhi gaya hidup modern yang memprioritaskan penghematan energi, perlindungan dari PM2.5, dan keamanan, seperti melalui inovasi ‘SCG Active Air Quality’ yang meningkatkan kualitas udara dalam ruangan; ‘SCG Metal Roof’ sebuah inovasi atap yang mengurangi kebisingan luar dan memberikan perlindungan panas; serta panel surya ‘SCG Solar Roof Solutions’ yang mengalami peningkatan penjualan yang luar biasa sebesar 105% dari tahun sebelumnya.

SCG Distribution & Retail dengan cepat memperluas kekuatannya ke pasar ekonomi pertumbuhan tinggi, khususnya wilayah SAMEA (Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika). SCG International telah resmi mendirikan kantor di Riyadh, Arab Saudi, dan siap menjadi Mitra Rantai Pasokan Internasional untuk memperluas peluang bisnis dan menembus proyek konstruksi berskala besar, berkontribusi pada penciptaan masyarakat nol energi melalui portofolio produk semen hijau dan bahan bangunan, bersama dengan bahan baku, komponen industri, kertas, dan kemasan.

Baca Juga :   Vedanta Aluminium diakui CSA S&P Global sebagai Produsen Aluminium Paling Berkelanjutan di Dunia

SCG Cleanergy, bisnis energi bersih dari hulu ke hilir, mengalami pertumbuhan dan potensi ekspansi yang signifikan, didorong peningkatan permintaan energi bersih. Pada 2023, bisnis ini memiliki kapasitas operasional sebesar 450 megawatt. Tahun 2024, SCG Cleanergy bersiap untuk ekspansi ke pasar ASEAN, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

SCGP (SCG Packaging) menunjukkan pemulihan permintaan kemasan di pasar Indonesia dan Vietnam, terutama melalui sektor ekspor makanan beku dan hewan peliharaan pada kuartal keempat 2023. SCGP berfokus pada penawaran solusi kemasan untuk sektor makanan dan minuman, memperluas kapasitas produksi, dan Merger & Partnership (M&P) dalam bisnis alat kesehatan dan alat laboratorium medis. SCGP pun mengintegrasikan teknologi ke dalam proses manufakturnya dan meningkatkan penggunaan energi alternatif hingga 35% dari total konsumsi energinya.

SCG di ASEAN

Pendapatan dari Penjualan pada Q4/2023 mencapai Rp9,9 miliar ($633 ribu), menyumbang 19% dari total Pendapatan dari Penjualan SCG. Angka ini mencakup penjualan dari operasi lokal di setiap pasar ASEAN dan impor dari operasi Thailand.

Per 31 Desember 2023, total aset SCG mencapai Rp394,8 miliar ($25,5 juta), senilai Rp180,7 miliar ($11,7 juta) merupakan total aset SCG di ASEAN di luar Thailand atau 46% dari total aset konsolidasi SCG.

Pendapatan dari Penjualan pada Q4 2023 mencapai Rp3,7 miliar ($239 ribu), meningkat 4% y-o-y utamanya dari peningkatan ekspor ke Indonesia pada Q4, bersamaan dengan penjualan semen dan bahan bangunan yang kuat dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Di Indonesia, SCG menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui beragam inisiasi yang berdampak, salah satunya dengan diselenggarakannya ESG SYMPOSIUM 2023 INDONESIA yang merupakan ekstensi dari acara dengan nama yang sama di Thailand. Simposium ini menghadirkan para pemangku kepentingan, dari pemerintah, sektor swasta, hingga generasi muda, untuk terlibat dalam diskusi seputar pencapaian target net zero dan penekanan ketimpangan sosial sebagaimana yang menjadi komitmen keberlanjutan SCG di skala global. Kesempatan yang sama juga mendemonstrasikan berbagai teknologi inovatif SCG, seperti panel surya terapung, Alternative Fuel & Alternative Raw Material, Refuse-derived Fuel, biogas, polimer hijau, hingga teknologi verifikasi dan digitalisasi kredit karbon.

Baca Juga :   Jadi Penyumbang Devisa, Ekspor Industri Obat dan Farmasi Naik 8,78 Persen di 2023

Masih merangkul kolaborasi dengan pemangku kepentingan, tepatnya pemerintah, SCG bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dalam menanam pohon secara massal di Hari Menanam Pohon Indonesia sebagai dukungan terhadap Gerakan Nasional untuk Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai, yang menekankan komitmen SCG terhadap restorasi ekologi dan pencapaian emisi nol bersih.

Di bidang sosial, SCG menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan Pemerintah Desa di lima desa di Kabupaten Sukabumi. Penandatanganan dilakukan oleh Peramas Wajajanawat, Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, bersama kepala desa dari lima desa, disaksikan oleh Bupati Sukabumi. Inisiasi ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dan mengatasi ketimpangan sosial, menegaskan pendekatan komprehensif SCG dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG ke dalam operasinya.

Thammasak menyimpulkan, “Baru-baru ini, SCG berhasil meraih peringkat No. 1 ESG Industry Top Rated pada tahun 2024 dari Morningstar Sustainalytics. Dari 125 perusahaan yang dievaluasi dalam kategori Industrial Conglomerate di seluruh dunia, SCG berhasil menduduki posisi teratas. Peringkat prestisius yang dirilis pada 17 Januari 2024 ini mencerminkan kinerja luar biasa SCG dalam keberlanjutan global, didorong oleh komitmen terhadap inovasi dan solusi yang ramah lingkungan, sejalan dengan strategi ESG 4 Plus perusahaan: Mencapai Emisi Nol Bersih, Mewujudkan Industri dan Produk Hijau, Menekan Kesenjangan Sosial, dan Merangkul Kolaborasi, Plus Kejujuran dan Transparansi.”(saf)