Scroll untuk baca artikel
IndustriMarket

Sambut 2025, Dirut Pupuk Indonesia Apresiasi Pemerintah

13
×

Sambut 2025, Dirut Pupuk Indonesia Apresiasi Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Pertanian, Menteri BUMN dan stakeholder lainnya atas dukungannya dalam penyaluran pupuk tahun 2025.

Dia mengatakan dengan kolaborasi dan koordinasi yang apik antara pemerintah dan Pupuk Indonesia, penyaluran pupuk bersubsidi mulai 1 Januari tahun 2025 dapat berjalan tepat waktu.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, baik Pak Menko Pangan, Kementerian BUMN, dan khususnya Bapak Mentan Andi Amran Sulaiman yang telah mendukung dari sisi regulasi dalam distribusi dan penyaluran pupuk bersubsidi,” kata Rahmad dalam acara makan malam bersama sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional, di Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, (6/1/2025).

Rahmad mengatakan atas kerja keras dari Mentan dan Pupuk Indonesia, proses distribusi pupuk bersubsidi tahun 2025 mencatatkan sejarah baru. Sejarah itu adalah surat keputusan penyaluran dari seluruh pemerintah daerah sudah selesai ditandatangani sebelum pergantian tahun 2025. Karena Surat keputusan yang sudah keluar itu, maka penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan tepat pada 1 Januari 2025.

Baca Juga :   Moduit dan Maybank Sekuritas Luncurkan Layanan Baru 'Mosaic', Solusi Penasihat Investasi Saham di Indonesia

“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pemerintah daerah yang telah ikut mendukung proses penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2025. Dengan kinerja penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih baik, kami berharap petani bisa mendapatkan pupuk yang cukup untuk kebutuhan musim tanam pertama di tahun 2025,” ujar Rahmad.

Ia menambahkan bahwa antusiasme petani dalam menebus pupuk subsidi sangat luar biasa. Bahkan ada petani yang sudah melakukan penebusan pupuk pada dini hari pada 1 Januari 2025. “Pada tanggal 1 Januari, kami mencatat terdapat 6.693 transaksi penebusan pupuk”, katanya.

Kinerja penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih baik seperti disampaikan Rahmad juga dapat terlihat dari data realisasi penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia hingga 6 Januari 2025.

Berdasarkan data Pupuk Indonesia, hingga 6 Januari 2025 sudah ada 91.913 transaksi penebusan pupuk bersubsidi di distributor resmi maupun kios di seluruh Indonesia.

Jumlah petani yang melakukan penebusan mencapai 80.337 orang. Volume pupuk yang berhasil disalurkan selama 6 hari pertama 2025 mencapai hampir 25 ribu ton pupuk bersubsidi dengan rincian 14.632 ribu ton pupuk urea, 9.960 ton pupuk NPK, 60 ton NPK Kakao dan 130 ton pupuk organik.

Baca Juga :   TransTRACK Dorong Transformasi Industri Fleet & Mobilitas di Timur Tengah

Menurut Rahmad, kinerja penyaluran yang lebih baik pada awal 2025, tak terlepas dari upaya dan kerja keras, serta kolaborasi antara Kementerian Pertanian bersama Pupuk Indonesia. Selama 2024, kata dia, Kementerian Pertanian telah melakukan 6 kali perubahan petunjuk teknis terkait penyaluran pupuk bersubsidi yang berimbas pada perbaikan tata kelola.

Di lain sisi, Pupuk Indonesia juga terus menyiapkan stok pupuk bersubsidi agar mencukupi kebutuhan pada masa tanam di awal tahun 2025.

Selain itu, Pupuk Indonesia terus mempersiapkan infrastruktur pendistribusian pupuk, seperti sistem digital yang andal dan dapat memudahkan petani menebus pupuk bersubsidi hanya menggunakan KTP.

“Semua capaian yang berhasil kita gapai pada 2024 dan awal 2025 ini merupakan hasil kolaborasi yang erat antara pemerintah dan Pupuk Indonesia. Sebagai produsen, Pupuk Indonesia amat mengapresiasi pemerintah yang bergerak cepat dalam memperbaiki tata kelola distribusi pupuk bersubsidi,” kata dia.

Baca Juga :   Wujudkan Lingkungan Kerja yang Ceria, HashMicro Luncurkan Tagline “Bring Joy to Work”

Rahmad berujar capaian pada awal tahun ini akan menjadi modal penting bagi penyaluran pupuk bersubsidi selama 2025.

Terlebih, pemerintah segera menerbitkan Peraturan Presiden yang akan lebih menyederhanakan distribusi pupuk bersubsidi. Dengan Perpres tersebut, penyaluran pupuk bersubsidi yang tadinya melibatkan banyak kementerian/lembaga akan lebih sederhana.

Rahmad mengatakan Pupuk Indonesia akan terus berupaya menggenjot produksi agar bisa memenuhi alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton pada 2025.

Rahmad meminta petani tak perlu khawatir alokasi pupuk yang telah ditetapkan pemerintah itu berkurang karena fluktuasi harga bahan baku atau gas.

Sebab, kata dia, penentuan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 tak lagi berdasarkan alokasi anggaran, melainkan volume pupuk yang telah ditetapkan pemerintah.

“Dengan kebijakan baru ini, jumlah pupuk yang akan disalurkan ke petani dipastikan mencapai 9,55 juta ton dan tidak akan terpengaruh oleh fluktuasi harga gas dan bahan baku pupuk lainnya. Kami berharap alokasi pupuk bersubsidi pada 2025 ini dapat mendukung program prioritas pemerintah untuk mencapai swasembada pangan secepat-cepatnya,” tutup Rahmad.