Scroll untuk baca artikel
Finansial

Rayakan 50 Tahun, INALUM Hadirkan Transformasi Perusahaan dan Aksi Peduli Bencana Sumatera

2
×

Rayakan 50 Tahun, INALUM Hadirkan Transformasi Perusahaan dan Aksi Peduli Bencana Sumatera

Sebarkan artikel ini

 

 

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA-PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) merayakan perjalanan 50 tahun lewat serangkaian project perusahaan yang transformatif  guna menempuh sekaligus membentuk masa depan industri aluminium nasional lebih kuat, berkelanjutan, dan kompetitif. 

Transformasi yang dijalankan tidak hanya berfokus pada modernisasi teknologi peleburan, peningkatan efisiensi, serta pemanfaatan energi yang lebih baik dan modern, tetapi juga pada bagaimana setiap proses bisnis yang dilakukan mampu menciptakan nilai tambah yang nyata bagi lingkungan, masyarakat, dan pembangunan daerah.Dalam kerangka ini, hilirisasi aluminium menjadi strategi kunci untuk makin memperluas manfaat industri sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global.

INALUM menjalankan hilirisasi dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan terukur sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang semakin menentukan keberlanjutan bisnis secara global. 

INALUM melakukan tiga proyek strategis sebagai aksi korporasi mewujudkan hilirisasi. Adapun proyek tersebut antara lain Pembangunan SGAR II dan Smelter II di Mempawah, Kalimantan Barat, dan Pembangunan Potline IV di Kuala Tanjung, Batubara, Sumut.

Head of Business Development and Strategy Group Inalum Al Jufri menyatakan program hilirisasi aluminium yang dijalankan pemerintah lewat perusahaan negara, memberikan efek positif berganda (multiplier effect) untuk pemajuan ekonomi daerah.

Dia menyampaikan salah satu bukti proyek hilirisasi aluminium memberikan multiplier effect besar bagi ekonomi daerah yakni terjadi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, lewat anak perusahaan PT Borneo Alumina Indonesia. ‎‎Menurutnya, sebelum beroperasinya proyek hilirisasi,Kabupaten Mempawah tercatat sebagai daerah dengan produk domestik regional bruto terendah di Kalimantan Barat. Namun, sejak dimulainya kegiatan konstruksi dan pengembangan proyek pada 2024, Mempawah justru mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di provinsi tersebut.

Baca Juga :   MIND ID Perkuat Kinerja Lewat Inovasi Hilirisasi Mineral

‎Menurut dia, salah satu faktor pendorong utama peningkatan tersebut adalah kehadiran PT Borneo Alumina Indonesia yang menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan.”Kita hitung di 2024, pertumbuhan ekonomi tertinggi itu ternyata ada di Kabupaten Mempawah. Salah satu yang nge-drive ini tadi ternyata ada Borneo Alumina Indonesia,” katanya dalam media gatering di kawasan Senayan, kemarin.

‎Kata dia, dampaknya tidak hanya dirasakan pada sektor konstruksi, tapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar, mulai dari usaha kos-kosan , rumah makan, hingga berbagai aktivitas ekonomi penunjang lainnya.

‎Dia menilai perputaran uang yang terjadi di sekitar proyek tersebut menciptakan efek berganda yang tidak hanya terbatas pada dua atau tiga lapisan ekonomi, melainkan dapat menjangkau hingga sekitar sepuluh lapisan. 

Kondisi inilah yang dinilai berkontribusi besar terhadap melonjaknya pertumbuhan ekonomi daerah. Lebih lanjut, INALUM berharap pengembangan hilirisasi alumina tersebut dapat terus diperluas karena dampak ekonominya dinilai sangat besar.

Tak kalah penting, upaya penguatan UMKM juga dilakukan secara terstruktur melalui keberadaan Rumah BUMN di Kabupaten Toba sebagai pusat pembinaan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas usaha. Seluruh inisiatif ini dirancang agar memberikan dampak sosial yang nyata pada kemandirian dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Adapun pada pilar lingkungan, upaya lakukan konservasi difokuskan pada perlindungan ekosistem Danau Toba, di mana alih fungsi lahan dan pembalakan liar selama bertahun-tahun oleh masyaraat telah memicu terjadinya sekitar 250 ribu hektare lahan kritis. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, INALUM membangun pembibitan modern berkapasitas hingga 500 ribu bibit pohon per tahun sebagai fondasi rehabilitasi lingkungan berkelanjutan dan berbasis dampak yang di wujud nyatakan dalam program rehabilitasi lahan seluas 500 hektare per tahun, terutama di kawasan tangkapan air dan wilayah penyangga sumber energi. 

Langkah ini tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem dan ketersediaan air, tetapi juga memperkuat ketahanan operasional pembangkit listrik tenaga air yang menjadi basis energi hijau INALUM.

Melalui ESG, konservasi tersebut diposisikan sebagai upaya mitigasi risiko lingkungan sekaligus investasi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan rantai pasok energi perusahaan. Hal ini sejalan dengan agenda dekarbonisasi global, INALUM juga melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi karbon yang terintegrasi dengan proses produksi. 

Baca Juga :   Krom Bank Sahkan Laporan Tahunan 2024 dan Catat Kinerja Positif Kuartal I-2025

Upaya ini mencakup konversi ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, peningkatan efisiensi pemanfaatan bahan baku, serta upgrading teknologi peleburan untuk menekan intensitas energi dan emisi. 

Pengelolaan limbah dijalankan dengan cara pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) guna mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi sumber daya. Langkah-langkah ini memperkuat posisi INALUM dalam menjawab tuntutan pasar global yang semakin menempatkan jejak karbon dan kinerja lingkungan sebagai prasyarat utama dalam perdagangan aluminium.

Tak hanya itu, sebagai upaya untuk mewujudkan kepedulian kepada masyarakat korban bencana di Sumatra dan Aceh dengan menggelar beberapaprogram Aksi Peduli sebagai langkah tanggap bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat 

Kepala Grup Layanan Strategis Inalum Daniel Hutauruk mengatakan beberapa program tanggap bencana disiapkan perusahaan untuk periode Desember 2025 hingga akhir Januari 2026. Program tersebut tersebar di kawasan operasional perusahaan (Toba dan Batubara) dan kawasan bencana.

Bentuk programnya, antara lain pembagian sembako, pelayanan kesehatan, mobiler sekolah, peralatan mitigasi bencana, tenda darurat, bibit pertanian-perikanan, dan pembangunan atau pemulihan infrastruktur di 12 titik lokasi, kawasan terdampak bencana.

“Momentum HUT INALUM ke-50 dimaknai sebagai ajakan bagi seluruh karyawan untuk terlibat aktif dalam aksi kemanusiaan, termasuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak bencana di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh,” tutur Daniel.

Baca Juga :   BCA Expo 2024, Hujan Promo dan Diskon Spesial di Bulan Kemerdekaan

Langkah itu tak hanya menjaga keseimbangan ekosistem dan ketersediaan air, tetapi juga memperkuat ketahanan operasional pembangkit listrik tenaga air yang menjadi basis energi hijau Inalum.

Corporate Secretary INALUM Mahyaruddin Ende, menuturkan inisiatif ini digelar sebagai wujud kehadiran INALUM di Sumatera Utara yang sudah memasuki lima dekade (50 tahun). 

Dia menegaskan bahwa beberapa program bantuan dan pemulihan sudah disiapkan, antara lain 13.000 paket sembako murah dan komitmen pemulihan infrastruktur yang akan disebarkan oleh INALUM dengan partisipasi Insan INALUM yang menjadi relawan.

“Kami berharap bakti kami kepada masyarakat lewat bantuan yang akan disampaikan oleh Relawan INALUM ini bisa bermakna, memudahkan dalam pemulihan, dan bisa mengembalikan Kembali senyuman bahagia saudara-saudari kami semua,”ungkapnya.

Beberapa program Tanggap Bencana disiapkan oleh INALUM dalam periode Desember 2025 hingga akhir Januari 2026. Program tersebut tersebar di Kawasan Operasional Perusahaan (Toba dan Batubara) dan Kawasan Bencana di Sumut, Aceh, dan Sumbar.