Scroll untuk baca artikel
Market

Pupuk Indonesia Naik ke Peringkat 69 dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500 Tahun 2025

2
×

Pupuk Indonesia Naik ke Peringkat 69 dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500 Tahun 2025

Sebarkan artikel ini
PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 (FSEA500) tahun 2025, yang memuat 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2024. Tahun ini, Pupuk Indonesia menempati peringkat ke-69, naik dua tingkat dari posisi ke-71 tahun sebelumnya, dengan total pendapatan audited sebesar Rp81,6 triliun

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 (FSEA500) tahun 2025, yang memuat 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2024. Tahun ini, Pupuk Indonesia menempati peringkat ke-69, naik dua tingkat dari posisi ke-71 tahun sebelumnya, dengan total pendapatan audited sebesar Rp81,6 triliun.

Cindy Sistyarani, Vice President Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, menyampaikan bahwa pencapaian ini tidak hanya mencerminkan skala bisnis, tetapi juga menjadi indikator kepercayaan publik atas konsistensi perusahaan dalam menjaga fundamental bisnis secara bertanggung jawab.

“Pencapaian ini mencerminkan konsistensi kami dalam memperkuat fundamental perusahaan melalui semangat efisiensi, inovasi teknologi, serta fokus pada kesejahteraan petani,” ujar Cindy.

Inovasi Teknologi dan Efisiensi Energi

Pupuk Indonesia terus memperkuat proses bisnis berbasis teknologi. Di lini produksi, perusahaan telah menerapkan teknologi industri 4.0 dengan lebih dari 32.000 sensor di 48 fasilitas produksi untuk mendukung pemantauan real-time berbasis big data dan IoT.

Salah satu langkah efisiensi utama adalah pembangunan pabrik Pusri III-B yang menggantikan pabrik tua berenergi tinggi. Pabrik baru ini mampu menurunkan konsumsi gas dari 32 menjadi 21,7 MMBTU/ton, dengan potensi penghematan biaya hingga Rp1,5 triliun per tahun.

Baca Juga :   Perkuat Jejak Global dan Visi Poros Maritim Dunia, Indonesia Maritime Week 2025 Resmi Digelar

“Efisiensi bukan hanya soal penghematan, tetapi juga menciptakan proses kerja yang cerdas, terukur, dan berkelanjutan,” tegas Cindy.

Digitalisasi Distribusi dan Pengembangan Bisnis

Dalam distribusi, digitalisasi terus ditingkatkan melalui platform i-Pubers yang digunakan di lebih dari 26.000 kios resmi. Platform ini membantu memastikan distribusi pupuk subsidi berjalan efektif dan transparan.

Untuk mendiversifikasi usaha, Pupuk Indonesia tengah membangun pabrik soda ash pertama di Indonesia melalui Pupuk Kaltim, dengan kapasitas 300.000 ton per tahun. Produk ini penting bagi industri kaca, tekstil, kertas, dan detergen.

Baca Juga :   New Product Insider dari Mouser Electronics, Lebih dari 10.000 Komponen Baru Tersedia pada Triwulan IV-2024

Komitmen pada Energi Bersih dan Pertumbuhan Berkelanjutan

Pupuk Indonesia juga berinvestasi pada proyek energi bersih seperti green ammonia melalui Petrokimia Gresik dan inisiatif GAIA di Pupuk Iskandar Muda, serta pengembangan kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat, untuk memperkuat distribusi di kawasan timur Indonesia dan mendorong pusat pertumbuhan baru.

“Transformasi operasional, digitalisasi, dan pengembangan usaha menjadi fondasi nilai tambah jangka panjang. Masuknya Pupuk Indonesia dalam daftar ini menegaskan arah strategis kami dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” tutup Cindy.