BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Project InnerSpace, organisasi nirlaba independen yang berfokus pada percepatan pengembangan energi panas bumi berskala besar, resmi meluncurkan inisiatif strategis bersama Institute for Essential Services Reform (IESR).
Kolaborasi ini bertujuan mempercepat pemanfaatan sumber daya panas bumi Indonesia yang melimpah untuk mendukung ketahanan energi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Indonesia: Raksasa Panas Bumi dengan Potensi Belum Tergali
Menurut laporan International Energy Agency, Indonesia merupakan produsen listrik panas bumi terbesar kedua di dunia.
Dalam satu dekade terakhir (2013–2023), Indonesia telah menambahkan lebih dari 1 GW kapasitas energi panas bumi dan terus mengembangkan proyek-proyek berskala besar.
Namun, berdasarkan analisis awal GeoMap™ milik Project InnerSpace, Indonesia memiliki potensi panas bumi mencapai 3.000 GW.
Sekitar 20 GW—atau setara setengah dari total kebutuhan energi nasional—dapat dikembangkan dengan biaya produksi energi (LCOE) di bawah $150 per MWh. Selain pembangkit listrik, peluang pemanfaatan panas bumi secara langsung juga dinilai sangat besar.
Laporan Mendalam: “Masa Depan Panas Bumi di Indonesia”
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Project InnerSpace dan IESR akan merilis laporan komprehensif bertajuk “The Future of Geothermal in Indonesia” pada musim gugur mendatang dalam versi bahasa Indonesia dan Inggris.
Laporan ini akan menyajikan peta potensi energi panas bumi Indonesia berdasarkan pendekatan teknologi dan penggunaan; rekomendasi konkret untuk mengatasi hambatan investasidan strategi kebijakan dan langkah praktis untuk mendorong percepatan eksplorasi dan pemanfaatan panas bumi.
Laporan ini disusun dengan kontribusi para pakar dari Universitas Gadjah Mada, Enerka, Purnomo Yusgiantoro Center, dan Universitas Brawijaya.
Pertemuan Strategis dengan Pemangku Kepentingan
Hari ini, Project InnerSpace dan IESR mengadakan pertemuan penting di Jakarta yang dihadiri pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan pakar panas bumi. Tujuannya adalah menjaring masukan dan gagasan untuk menyusun roadmap pengembangan panas bumi Indonesia yang konkret dan dapat ditindaklanjuti.
“Indonesia telah lama mengakui bahwa panas bumi adalah komponen utama dalam strategi energinya,” ujar Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR.
“Kami harap, kerja sama ini dapat mempercepat pembangunan agar kita dapat benar-benar memanfaatkan sumber daya luar biasa yang dimiliki Indonesia.”
“Indonesia memiliki cadangan panas bumi yang luar biasa besar. Sudah sewajarnya Indonesia menjadi pemimpin global dalam pengembangan energi in’i,” kata Jamie Beard, Direktur Eksekutif Project InnerSpace. “Melalui kolaborasi lintas sektor dan kebijakan yang tepat, kita bisa mengubah potensi ini menjadi kekuatan nyata dalam transisi energi Indonesia.”