BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang Ramadan, Korps Lalu Lintas Polri, Kementerian Perhubungan, BPTD, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya telah melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Merak.
“Setelah melakukan pengecekan lapangan, kami menyatakan bahwa persiapan untuk angkutan Lebaran 2024 sudah siap, terutama di pelabuhan penyeberangan dari Merak menuju Bakauheni,” ujar Direktur Penegakkan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso dalam keterangan resminya pada Selasa (5/3/2024).
Brigjen Slamet menjelaskan bahwa pada angkutan Lebaran tahun ini, akan diterapkan pola operasional serupa dengan tahun sebelumnya di mana tidak semua jenis kendaraan akan diarahkan untuk menyeberang melalui Pelabuhan Merak.
ASDP Merak akan melayani kendaraan roda empat, bus, dan truk golongan VB (truk dengan panjang kurang dari 7 meter). Sementara itu, kendaraan roda dua, truk golongan VIB (truk dengan panjang 7-10 meter), truk golongan VII (truk dengan panjang 10-12 meter), serta truk besar golongan VIII dan IX akan dilayani melalui pelabuhan perbantuan.
Pembagian golongan kendaraan ke tiga pelabuhan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan pemudik di sekitar area Pelabuhan Merak, yang telah terbukti efektif pada angkutan lebaran tahun sebelumnya. Pengaturan ini akan berlaku mulai dari H-7 hingga H-1 Idul Fitri.
“Kapasitas pelabuhan telah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kendaraan, begitu juga dengan kesiapan 33 unit kapal ferry yang akan beroperasi 24 jam di Pelabuhan Merak,” ungkap Brigjen Slamet.
Sementara itu, GM ASDP Cabang Merak, Suharto, menyatakan bahwa kapasitas parkir di Pelabuhan Merak telah ditingkatkan menjadi 5.526 unit kendaraan kecil. Peningkatan ini merupakan hasil dari pembongkaran kantor eks KSKP dan kantor ASDP Merak sesuai dengan keputusan rapat terbatas bersama Presiden pada tahun sebelumnya.
“Dermaga 2 ASDP Merak telah berhasil ditingkatkan kapasitasnya beberapa bulan lalu, sehingga kapal dengan ukuran besar lebih dari 10.000GT sudah dapat bersandar di sana. Dengan demikian, ASDP siap mengoperasikan tujuh dermaga secara optimal,” kata Suharto.
Ia juga menegaskan bahwa terdapat 126 trip operasional kapal dari seluruh dermaga pada kondisi normal di ASDP Merak selama 24 jam layanan. Jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 130 trip pada kondisi padat, dan 139 trip pada kondisi sangat padat. Dengan langkah ini, diharapkan antrian kendaraan dapat diminimalisir, terutama pada puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-3 Idul Fitri.
Adapun terkait kebijakan batas maksimum pembelian tiket kapal ferry dalam radius 4,7km dari titik terluar pelabuhan Merak, Brigjen Slamet mengimbau agar para pengguna jasa sudah memiliki tiket kapal sebelum berangkat mudik.
“Kami telah melakukan sosialisasi kepada pengemudi atau pengendara jauh-jauh hari sebelumnya, juga kepada para pengusahanya, sehingga kami berharap tidak ada lagi pengguna jasa yang membeli tiket di sekitar pelabuhan,” ungkapnya.
Dalam mengantisipasi kepadatan arus pemudik yang belum memiliki tiket, ASDP telah menyiapkan tenaga pelayanan di beberapa titik di luar pelabuhan yang berfungsi sebagai zona buffer, antara lain di posko Cikuasa atas dan bawah, rest area KM 68, rest area KM 43, dan rest area KM 13.
Sejak 11 Desember 2023, ASDP juga telah menerapkan pembatasan area penjualan tiket di sekitar pelabuhan dengan radius maksimal 5 km dari pelabuhan berdasarkan surat Dirjen Hubdat AP.406/1/5/DJPD/ 2023 mengenai Penataan Layanan Pemesanan Tiket Elektronik.
Adapun batasan radius pembelian tiket ferry adalah sebagai berikut:
- Pelabuhan Merak sejauh 4,71 km dari titik tengah pelabuhan terluar (misalnya titik referensi Hotel Pesona Merak).
Pelabuhan Bakauheni sejauh 4,24 km dari titik tengah pelabuhan terluar (misalnya titik referensi Balai Karantina Pertanian). - Untuk memastikan kelancaran perjalanan, khususnya di rute Merak-Bakauheni, ASDP mewajibkan pengguna jasa untuk membeli tiket secara daring melalui Ferizy sebelum keberangkatan. “Untuk keamanan dan kenyamanan selama penyeberangan, pastikan pengguna jasa sudah memiliki tiket maksimal H-1 sebelum keberangkatan,” ujar Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin.
Diketahui bahwa penjualan tiket daring melalui Ferizy telah dibuka 60 hari sebelum hari keberangkatan, sehingga dengan memesan perjalanan lebih awal, perjalanan dapat lebih terjamin, aman, tanpa antrian, dan pastinya lebih nyaman.
“Pastikan untuk membeli tiket daring secara mandiri hanya melalui situs web Ferizy di trip.ferizy.com atau aplikasi Ferizy dan mitra resmi Ferizy. Kami mohon kerjasama dari pengguna jasa, untuk tidak membeli tiket di lokasi pelabuhan dan hindari pembelian tiket dari calo di area pelabuhan,” tambah Shelvy. (saf/infopublik.id)