Scroll untuk baca artikel
Nasional

Nuanu Berupaya Menarik 5 Juta Pengunjung pada 2025

60
×

Nuanu Berupaya Menarik 5 Juta Pengunjung pada 2025

Sebarkan artikel ini
"Earth Sentinels" Daniel Popper Statue - Nuanu.

BISNISASIA.CO.ID, BALI – Ke depannya, Nuanu dijadwalkan akan resmi dibuka pada Juli 2024, sebagai destinasi visioner yang menawarkan pengalaman transformasional dengan menggabungkan seni, budaya, inovasi, dan aspek sosial. Dengan target menarik 5 juta pengunjung pada tahun 2025, baik dari dalam maupun luar negeri, Nuanu berharap menjadi tempat yang tak terlupakan bagi mereka yang mencari petualangan yang lebih bermakna di Pulau Dewata, Bali.

Terletak di tepian pantai di Tabanan, Bali, Nuanu menjadi wujud nyata dari inovasi, kolaborasi, dan perubahan global. Dengan luas mencapai 44 hektar, wilayah kreatif ini menjadi tempat bertemunya komunitas dinamis di mana para pencipta, pemimpin, dan perintis bertemu dan berkolaborasi untuk mendorong perubahan positif. Sebagai ekosistem terpadu, Nuanu menawarkan ruang-ruang yang didedikasikan untuk sektor pendidikan, seni & budaya, kesehatan, pengalaman, dan hunian yang terinspirasi alam.

“Visi kami melampaui sekadar menjadi tujuan wisata; kami hadir untuk menciptakan ekosistem yang hidup, yang dirancang untuk mengilhami, menghubungkan, dan mendorong perubahan positif. Kami sangat bersemangat untuk segera memperkenalkan hasil dari empat tahun kontemplasi dan upaya kami dalam membangun wilayah kreatif ini.” – Sergey Solonin, Pendiri Nuanu.

Pengalaman Menarik Tersedia di Nuanu

Mulai Juli 2024, pengunjung Nuanu akan disambut dengan beragam pengalaman menarik yang menggabungkan kreativitas, kekayaan budaya, dan kesadaran lingkungan. Dengan pemandangan pantai yang menakjubkan di Nyanyi Beach, Luna Beach Club hadir sebagai destinasi tepi laut yang menawarkan konsep beach club baru untuk bersantai, menikmati kuliner, dan hiburan. Di sisi lain, Labyrinth Collective menjadi tempat bagi seniman dari berbagai disiplin untuk menjalani perjalanan transformasional dan mengeksplorasi kedalaman kreativitas. Labyrinth Collective meliputi studio kreatif, galeri seni, pusat retret seniman, dan ruang serbaguna yang dirancang untuk pengalaman visual dan sensoris yang mendalam. Sementara di ProEd Global School, para pelajar dari segala usia akan terlibat dalam lingkungan pendidikan yang dinamis yang menekankan pengembangan holistik untuk mencapai keunggulan akademis, pembentukan karakter, dan kesadaran global.

Baca Juga :   Kenaikan Harga Beras Pengaruhi Harga Makanan Pokok Lainnya di E-commerce

Pengunjung Nuanu juga akan menemukan sejumlah instalasi seni monumental yang diperkaya dengan proyeksi visual. Salah satunya adalah monumen Earth Sentinels, karya patung yang mengagumkan dari seniman Afrika Selatan, Daniel Popper, yang memperingatkan akan hubungan manusia dengan alam dan kemurniannya. Menara Bhuma, yang didesain oleh arsitek Prancis Arthur Mamou-Mani, terinspirasi dari rasio emas dan dibangun menggunakan kayu daur ulang dari jembatan kolonial tua serta eksterior dari rotan. Bhuma, yang berarti Bumi dalam bahasa Sanskerta, berfungsi sebagai simbol inspirasi dan kontemplasi.

Eco Path, sebuah simbiosis seni dan alam, menawarkan pengalaman audiovisual futuristik di jantung Nuanu. Harmony, sebuah kompleks kesehatan sosial dan kebugaran, didedikasikan untuk kesehatan, penyembuhan, dan transformasi. Sedangkan OSHOM Boutique Hotel dan Taman Terra memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan pengalaman relaksasi dan regenerasi dengan kearifan lokal Bali.

Nuanu sebagai Tuan Rumah Festival Internasional dan Proyek-Proyek Inovatif

Baca Juga :   Kolaborasi tiket.com dan Kemenparekraf Perkuat Pariwisata Melalui Pengembangan Desa Wisata dan Festival Daerah

Untuk memperkaya lanskap budaya, Nuanu akan menjadi tuan rumah bagi sejumlah festival internasional, seperti Festival Suara, CoinFest, dan DEEP. Festival-festival ini diadakan di Nuanu untuk merayakan keragaman musik, seni, dan teknologi global, dengan harapan mampu menarik pengunjung untuk hadir dan terhubung, berpartisipasi, dan terinspirasi oleh komunitas-komunitas yang ada di Nuanu.

“Perjalanan kami selama empat tahun terakhir ini telah menjadi sebuah perjalanan dinamis dari proyek-proyek yang sejalan dengan visi kami tentang kehidupan yang harmonis. Selama periode inkubasi ini, kami telah bereksperimen dengan berbagai inisiatif, masing-masing berkontribusi pada komitmen kami untuk menciptakan komunitas yang dinamis yang selaras dengan alam, manusia, dan Sang Pencipta – sebuah prinsip yang sangat berakar pada filsafat Bali, Tri Hita Karana. Kami sangat antusias untuk menyambut pengunjung agar dapat merasakan ruang-ruang inovatif dan fasilitas kami secara langsung.” – Ida Ayu Astari Prada, Direktur Komunikasi Merek Nuanu

Sebagai kontribusi dalam pengembangan pasar properti Bali, Nuanu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun kompleks residensial elit yang memadukan kemewahan modern dengan gaya hidup berkelanjutan. Nuanu menjamin bahwa pengalaman hidup tersebut dirancang secara cermat agar selaras dengan etos kota kreatif.

Pada 2025 mendatang, Nuanu siap menyambut sejumlah pengalaman dan inisiatif menarik yang diharapkan akan lebih memperkaya Nuanu sebagai wilayah kreatif. Salah satunya adalah Eugene Museum, sebuah kolaborasi unik dengan seniman Jepang-Amerika, Eugene Kangawa. Didesain oleh arsitek ternama Indonesia, Andra Martin, museum ini menjadi wadah yang unik bagi para penggemar seni. Dikurasi oleh Kangawa sendiri, museum ini akan menampilkan beragam koleksi karyanya yang mencerminkan tema jangka panjangnya tentang ‘Simbiosis’ yang mengintegrasikan cahaya alami yang berlimpah untuk menciptakan sebuah mahakarya yang memukau di lanskap dan fasilitas Nuanu.

Baca Juga :   Nuanu Luncurkan Program Residensi Seniman, Hadirkan Inovasi Seni Indonesia

Sebagai pelengkap dalam ekosistem Nuanu adalah iFarm, sistem pertanian vertikal dalam ruangan yang didorong teknologi agrikultur mutakhir untuk menumbuhkan tanaman secara efisien berbasis teknologi multigreens. The Head adalah ruang berbentuk spiral yang terinspirasi cangkang Nautilus, dirancang sebagai titik pertemuan antara kuliner, seni, kerajinan, dan kreativitas untuk membentuk pengalaman inklusif terdepan yang terbuka untuk semua usia.

Mendorong Perubahan melalui Gerakan Kolektif

Nuanu mengintegrasikan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ke dalam model bisnisnya dengan mengalokasikan sejumlah profit tertentu ke Nuanu Social Fund (NSF) untuk mendorong perubahan sosial dan lingkungan yang positif. Dana ini bertujuan memberdayakan komunitas dan menciptakan dampak kemasyarakatan yang nyata, menekankan pada kerjasama dan kolaborasi. Beberapa contoh proyek transformatif yang didukung NSF termasuk pendirian pusat pendidikan di Desa Beraban, Tabanan untuk memberdayakan anak-anak dengan keterampilan komputer, serta melestarikan Gambang, alat musik Gamelan berusia 300 tahun, memastikan warisan tersebut berkembang untuk generasi yang akan datang. Filosofi CSR Nuanu menekankan pada persatuan, menghargai setiap individu dan kontribusi pemangku kepentingan dalam membentuk masa depan bersama untuk dampak dan perubahan yang bermakna. (saf)