BISNISASIA.CO.ID, GORONTALO – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera menyerap hasil panen jagung dalam negeri yang saat ini melimpah, terutama di beberapa wilayah seperti Provinsi Gorontalo.
Mentan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan penurunan harga jagung di tingkat petani jika Bulog tidak segera bertindak.
“Dengan harga yang turun hingga Rp3.600, petani kita akan menderita. Apakah kita harus kembali melakukan impor? Kita sudah menghentikan impor dan kita harus memastikan hal tersebut tidak terjadi lagi. Bulog perlu bertindak cepat. Kami berharap Bulog dapat bertindak karena jika tidak, impor akan terus terjadi,” ujar Mentan usai mengunjungi Gudang Jagung Polohumo di Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, pada hari Minggu (21/4/2024).
Selain menyerap, Mentan menekankan bahwa Bulog juga harus memastikan pembelian dilakukan dengan harga yang adil dan menguntungkan bagi petani. Dia menegaskan bahwa petani tidak boleh mengalami kerugian akibat penjualan hasil panen di bawah biaya produksi.
“Jika pembelian dilakukan dengan harga yang menguntungkan, impor tidak akan terjadi lagi. Tetapi kami tidak boleh membiarkan petani menghadapi penurunan harga tanpa tindakan. Kami meminta Bulog untuk menyerap hasil panen jagung dengan harga saat ini sebesar Rp3.600,” tambahnya.
Mentan menekankan bahwa pemerintah memiliki komitmen penuh terhadap kesejahteraan petani. Hal ini tercermin dari peningkatan alokasi subsidi pupuk yang disetujui oleh Presiden Jokowi. Peningkatan ini signifikan, mencapai 100 persen.
“Peningkatan alokasi pupuk telah dilakukan dua kali lipat, termasuk di Kabupaten Boalemo. Perintah Presiden dan tanda tangan saya sudah ada. Sampaikan kepada seluruh Indonesia bahwa masalah pupuk telah teratasi,” tegasnya.
Mentan juga menyoroti kualitas jagung yang dihasilkan pada panen kali ini, yang menurutnya cukup baik dan dapat didistribusikan ke seluruh Indonesia. Oleh karena itu, harga yang layak untuk petani harus minimal Rp4.200 perkilogram.
“Kualitas jagung sangat baik. Oleh karena itu, harga yang pantas bagi petani harus di atas Rp4.200 perkilogram dan tidak boleh turun menjadi Rp3.600,” paparnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario, menjelaskan bahwa produksi jagung di wilayahnya mencapai 1,7 juta ton per tahun dengan peningkatan yang konsisten. Gorontalo juga telah menjadi kontributor terbesar dalam ekspor jagung pada tahun 2023-2022.
“Dari kuota 200 ribu ton, kami berhasil mengekspor 80 ribu ton jagung. Produksi kami sangat baik,” ungkapnya.
Mario juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan Kementerian Pertanian dalam mendukung produksi jagung. Salah satunya adalah peningkatan alokasi pupuk yang telah memberikan dampak positif bagi petani Gorontalo.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Pak Presiden dan Pak Menteri yang telah mendukung produksi jagung di Gorontalo. Penambahan alokasi pupuk telah membantu kami secara signifikan,” tutupnya. (saf)