Scroll untuk baca artikel
Headline

Menko Marves: Kerjasama RI – RRT Kian Solid

27
×

Menko Marves: Kerjasama RI – RRT Kian Solid

Sebarkan artikel ini
Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan, Membuka Pertemuan Ke-4 HDCM RI – RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Jum'at (19/4/2024). (Foto: Humas Kemenko Marves)

BISNISASIA.CO.ID, LABUAN BAJO – Menko Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, menegaskan bahwa kerjasama antara Indonesia (RI) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) akan semakin kokoh, seiring dengan masa pemerintahan mendatang.

Kepercayaan ini disampaikan secara langsung dalam pertemuan Keempat High Level Dialogue and Cooperation Mechanisme (HDCM) RI – RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (19/04/2024).

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (Menlu RRT) Wang Yi, Menko Luhut meyakini bahwa Indonesia akan terus menjunjung tinggi kebijakan Presiden Joko Widodo dan mempertahankan hubungan persahabatan yang erat serta kerjasama yang konstruktif antara kedua negara.

Baca Juga :   Presiden Prioritaskan Bantuan Pangan sebagai Solusi Tanggulangi Krisis

“Saya percaya di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, Tiongkok akan melanjutkan upaya modernisasi yang berkualitas tinggi. HDCM memegang posisi sentral dalam menjaga kelangsungan dari kemitraan strategis komprehensif serta kerangka kerjasama GMF – BRI,” ujarnya.

Salah satu hasil sinergi kerjasama GMF – BRI (Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative) adalah proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang telah beroperasi sejak 17 Oktober 2023. Dalam tiga bulan terakhir, kereta tersebut telah melayani rata-rata 15.000 penumpang per hari, meningkat menjadi 21.422 penumpang saat puncak arus mudik Lebaran, naik 34 persen.

Baca Juga :   Duh, Tesla Hentikan Pengiriman Cybertruck, Ada Apa?

Menko Luhut menekankan bahwa keberhasilan proyek ini merupakan hasil sinergi GMF – BRI yang diharapkan dapat diperluas hingga ke Surabaya. Oleh karena itu, ia berharap Pemerintah Tiongkok, China Development Bank (CDB), dan China Railway terus memberikan perhatian dan dukungan finansial, serta pengalihan teknologi operasional KCJB.

Selain proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung, Menko Luhut juga mengapresiasi dukungan Tiongkok dalam transisi energi, industrialisasi, dan hilirisasi mineral di Indonesia.

“Kami memberikan apresiasi kepada perusahaan Tiongkok yang terus meningkatkan penggunaan komponen lokal di Indonesia seperti kendaraan listrik BYD (Build Your Dream) dan Wuling yang sangat diminati masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Baca Juga :   Upaya NASA Memahami Debu Bulan Melalui Eksperimen Interaksi Regolith Elektrostatik

Pemerintah Indonesia juga bertekad memberikan insentif dan kebijakan pendukung terkait industri strategis seperti investasi Petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).

“Kami berharap proyek di Kaltara dapat dimulai pertengahan tahun ini. Seperti yang telah kita diskusikan sebelumnya, kami terbuka untuk mengundang investor dari negara lain untuk bergabung dalam pengembangan proyek strategis ini,” pungkasnya.

Menanggapi pernyataan Menko Luhut, Menlu Wang Yi menyatakan kegembiraannya dalam bekerja sama dengan Indonesia dan berharap kerjasama ini akan semakin kuat di masa yang akan datang. (saf/infopublik.id)