Scroll untuk baca artikel
Luar Negeri

Ledakan Pager Genggam di Libanon dan Suriah Menewaskan 9 Orang dan 2.750 Terluka

20
×

Ledakan Pager Genggam di Libanon dan Suriah Menewaskan 9 Orang dan 2.750 Terluka

Sebarkan artikel ini
Ledakan pager genggam di Lebanon dan Suriah telah menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai ribuan orang lainnya. Pemerintah Lebanon menyalahkan Israel atas serangan tersebut.

BISNISASIA.CO.ID, BEIRUT – Sedikitnya sembilan orang tewas dan ribuan orang lainnya terluka usai terjadi ledakan pager genggam di Lebanon dan Suriah.

Pemerintah Lebanon menyalahkan Israel atas serangan tersebut.

Dikutip dari Associated Press, pager ini sebelumnya telah dipesan oleh Hizbullah setelah pemimpin kelompok tersebut memerintahkan anggotanya untuk berhenti menggunakan telepon genggam karena khawatir akan dilacak oleh intelijen Israel.

Ledakan pager ini diduga merupakan bagian dari operasi yang direncanakan dengan baik.

Baca Juga :   Manchester City Jalin Kemitraan dengan Jinkosolar

Diduga pelaku menyusup ke dalam rantai suplai dan memasang bahan peledak pada perangkat tersebut sebelum dikirim ke Lebanon.

Ledakan terjadi hampir bersamaan di daerah-daerah di mana Hizbullah memiliki kehadiran yang kuat, termasuk pinggiran selatan Beirut, wilayah Beqaa di Lebanon timur, dan Damaskus di Suriah.

Sebuah video online menunjukkan seorang pria yang terkena ledakan saat sedang berbelanja di sebuah toko.

Di rumah sakit, para korban dengan luka parah dilarikan dengan tandu, dengan beberapa di antaranya kehilangan tangan atau mengalami luka pada wajah dan tubuh.

Baca Juga :   MINISO Luncurkan Toko Pertama yang menampilkan Koleksi Bertema Kekayaan Intelektual

Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad mengatakan, sekitar 2.750 orang terluka dalam ledakan tersebut, dengan sekitar 200 di antaranya dalam kondisi kritis.

Sean Moorhouse, seorang mantan perwira Angkatan Darat Inggris dan ahli pembuangan bahan peledak, mengatakan bahwa bahan peledak kecil telah dimasukkan ke dalam perangkat tersebut.

Dia juga menyebut bahwa perangkat ini kemungkinan telah dicurangi sebelum pengiriman, mungkin oleh Mossad, badan intelijen luar negeri Israel.

Baca Juga :   Castelion Kenalkan Senjata Hipersonik yang Memiliki kecepatan Lebih dari Lima Kali Kecepatan Suara

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran.

Beberapa jam sebelum ledakan, badan keamanan internal Israel mengumumkan bahwa mereka telah menggagalkan upaya Hizbullah untuk membunuh mantan pejabat senior keamanan Israel dengan menggunakan alat peledak yang ditanam dan dapat diledakkan dari jarak jauh.

Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui insiden ini sebelumnya dan tidak terlibat dalam serangan tersebut. (Associated Press)