Scroll untuk baca artikel
Headline

Kemenkop UKM Menyasar Startup di Empat Sektor Unggulan

18
×

Kemenkop UKM Menyasar Startup di Empat Sektor Unggulan

Sebarkan artikel ini
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Lokakarya bertema Unlocking Global Success: Empowering MSMEs and Startups with Relevant Strategies and Pitching Mastery. (Foto: Istimewa)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menitikberatkan upayanya dalam mengembangkan startup di empat sektor utama, yaitu agribisnis, akuakultur, bisnis yang ramah lingkungan, dan teknologi.

Dalam acara Lokakarya berjudul “Unlocking Global Success: Menguatkan UMKM dan Startup dengan Strategi Relevan dan Kemahiran Pitching” di UGM, Yogyakarta, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyampaikan hal tersebut.

“Tujuan pengembangan startup di keempat sektor ini adalah untuk meningkatkan dampak positif secara sosial dan ekonomi bagi negara,” ujar Menkop UKM Teten pada Sabtu (30/3/2024).

Menurutnya, potensi pengembangan startup di keempat sektor unggulan ini masih sangat terbuka lebar. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu memastikan bahwa empat tahap utama ini dapat berjalan seiring dan sejalan.

Baca Juga :   Otoritas IKN Komitmen Dukung Pengembangan Ekosistem Startup dan UMKM di Nusantara

Keempat tahapan tersebut meliputi kesesuaian dalam memberikan solusi terhadap masalah yang ada (problem solution fit), kesesuaian pasar terhadap produk (product market fit), kesesuaian model bisnis (business model fit), dan keberlanjutan bisnis (sustainability over time).

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh startup adalah persoalan keuangan. Dengan keterbatasan dana, startup sering kali bergantung pada model pendanaan dari investor angel dan modal ventura, termasuk dana yang berfokus pada dampak sosial atau modal teknologi, untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi mereka.

“Saya mengajak perusahaan modal ventura, bank, perusahaan fintech, aplikasi pendukung keuangan, dan lembaga donor untuk bersama-sama mendukung startup dalam mengakses pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka,” ungkap Menteri Teten.

Indonesia saat ini memiliki 2.605 startup, menjadikannya sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak keenam di dunia. Dari segi valuasi, terdapat 15 startup Indonesia yang telah berkembang menjadi unicorn dan decacorn.

Baca Juga :   MenKopUKM Kunjungi Vietnam Bidik Kerja Sama Produksi Pangan dan KUMKM

Namun, sayangnya sebagian besar startup masih bergerak di sektor perdagangan dan jasa keuangan.

“Meskipun ekosistem startup kita belum sehebat Korea Selatan, Jepang, Belanda, atau Inggris, kami yakin banyak investor yang berminat untuk berinvestasi di startup Indonesia. Kami akan mempersiapkan mereka dengan baik, melakukan penempatan bisnis yang tepat, dan memfasilitasi hal tersebut,” tambah Menteri Teten.

Rektor UGM, Ova Emilia, menegaskan bahwa pengembangan ekosistem bisnis berbasis digital menjadi suatu kebutuhan mendesak untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

“UGM siap dan berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan memperkuat sistem unggulan yang memberikan dampak positif pada aspek sosial ekonomi masyarakat,” ujar Ova.

Pihak UK Development For ASEAN & Indonesia, Amanda McLoughlin, menambahkan bahwa kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama melalui program pemberdayaan perempuan yang telah dijalankan di Surabaya.

Baca Juga :   KemenKop UKM Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital oleh UMKM

“Kami menyadari bahwa dukungan tidak hanya sebatas akses pembiayaan, tetapi juga melalui pembekalan keterampilan yang diperlukan bagi para startup agar bisa berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif saat ini,” ucap Amanda McLoughlin.

Pada acara “Unlocking Global Success: Menguatkan UMKM dan Startup dengan Strategi Relevan dan Kemahiran Pitching,” Amanda menegaskan komitmennya untuk selalu menghadirkan ahli dari beberapa lembaga kunci di bidang kewirausahaan, seperti MIT Reap.

“Dengan langkah ini, kami berharap para startup dapat mendapatkan pandangan yang lebih luas dan beragam melalui program mentoring ini,” tambah Amanda McLoughlin. (saf/infopublik.id)