BISNISASIA.CO.ID, SHANGHAI – Di MWC Shanghai 2024, Chen Hao, President, Carrier Business, Huawei, menyampaikan sebuah presentasi. Menurutnya, meski inovasi utama menghasilkan dividen teknologi, inovasi penunjang mempercepat kesuksesan bisnis, dan 5G kini tengah berada dalam fase inovasi penunjang.
Tiongkok telah membangun jaringan 5G terbesar dan tercanggih di dunia. Pada Mei tahun ini, jumlah pengguna 5G di Tiongkok bahkan menembus 890 juta, atau berkontribusi lebih dari 52% dari angka pengguna 5G dunia. Ditopang perkembangan yang luar biasa ini, teknologi informasi dan komunikasi seperti 5G pun cepat menyatu dengan setiap sektor dan domain di Tiongkok.
Dalam presentasi berjudul “Secondary 5G Innovation: Charting a New Course for Business Success” (Inovasi Penunjang 5G: Merumuskan Jalur Baru untuk Kesuksesan Bisnis), Chen berkata, “Kesuksesan 5G terwujud karena Tiongkok terus bereksplorasi, menjalankan praktik efektif, dan selalu berinovasi. Seperti aksi James Watt yang meningkatkan mutu mesin uap sehingga mendorong Revolusi Industri, inovasi penunjang 5G segera mempercepat monetisasi dari tiga sisi—skenario pengguna, sinergi jaringan-komputasi awan-teknologi pintar, serta kolaborasi ekosistem—sehingga menghadirkan babak baru untuk kesuksesan bisnis.”
Inovasi Skenario: Mengubah nilai tambah dari user group dan skenario guna mempercepat monetisasi jaringan dengan multimetrik
Kini, jumlah pengguna layanan livestreaming yang terdaftar di Tiongkok mencapai 150 juta. Berkat kecepatan uplink 5G yang tinggi dan akses jaringan berdasarkan prioritas, operator di Tiongkok mampu memenuhi kebutuhan pengguna akan video dengan definisi lebih tinggi dan tanpa efek jeda pada video (stuttering). Lebih lagi, lebih dari 15 operator pada tingkat provinsi di Tiongkok telah meluncurkan paket layanan livestreaming dengan garansi kecepatan uplink.
Jaringan pun semakin mampu mendukung fitur-fitur baru seperti akselerasi berbasiskan pengguna dan layanan, pengalaman deterministik, serta persepsi pengguna yang tervisualisasi. Maka, jangkauan livestreaming semakin luas hingga meliputi semakin banyak skenario, user group, dan aplikasi. Nilai tambah dari user group dan skenario juga akan berubah sehingga mempercepat monetisasi jaringan menurut metrik yang berbeda.
Inovasi terintegrasi: Akses baru untuk layanan IoT industri lewat sinergi jaringan-komputasi awan-teknologi pintar
Layanan New Calling dan cloud phone akan menjadi akses untuk berbagai layanan digital yang lebih bersifat individual. Di sisi lain, layanan Internet of Vehicles (IoV) dan Internet of Video Things (IoVT) menciptakan peluang baru bagi konektivitas industri. Inovasi yang mengintegrasikan 5G, komputasi awan, dan AI juga akan menggerakkan layanan-layanan tersebut.
Konten yang dibuat AI (AI-generated content/AIGC) merupakan satu-satunya awal dari layanan New Calling yang mewujudkan pengalaman pengguna terbaik. Dengan mengembangkan semakin banyak skenario aplikasi yang lebih berorientasi pada konsumen dan bisnis, seperti menggantikan pusat layanan pelanggan (enterprise hotline) konvensional dengan asisten AI, New Calling menjadi semakin menarik, mudah, dan bermanfaat.
Layanan cloud phones kini menghadirkan pengalaman yang hampir menyerupai ponsel fisik. Dengan resolusi 2K dan latensi di bawah 100 ms, cloud phones siap menawarkan resolusi yang lebih tinggi dan interaksi yang kian lancar seperti ponsel fisik.
Dari sisi IoV dan IoVT, teknologi RedCap dapat mendukung layanan konektivitas dengan kinerja optimal dan harga terbaik. Ekosistem RedCap untuk cip, modul, dan perangkat kini telah berkembang dengan baik. Artinya, pihak operator pun cepat menyusun standar industri. Lewat jangkauan jaringan yang berdekatan, serta kapabilitas baru seperti slicing dan edge cloud computing, aplikasi dengan nilai tambah yang tinggi akan dikembangkan guna mendukung layanan IoT baru untuk berbagai industri, seperti smart manufacturing dan otomatisasi industri.
Inovasi kolaboratif: Kolaborasi industri E2E meningkatkan arus penggunaan layanan video
Layanan video yang tersedia saat ini, baik video pendek, video panjang, atau panggilan video (video call), biasanya memiliki resolusi 540p atau 720p. Artinya, pengalaman pengguna masih bisa ditingkatkan. Untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan memaksimalkan kapabilitas jaringan terbaik di Tiongkok, Huawei mengemukakan langkah untuk “bergerak menuju era full HD” di sebuah acara yang baru saja berlangsung, “HD China: Forum on High-Quality Development of Mobile Video in the AI Era”. Huawei pun mengajak pelaku industri agar berkolaborasi menghasilkan sejumlah terobosan, seperti konten, teknologi, dan pengalaman menikmati konten 3D tanpa kacamata.
Dalam konteks kesuksesan bisnis 5G, monetisasi akan sangat mengandalkan perubahan nilai tambah dari user group dan skenario; strategi layanan yang membutuhkan sinergi jaringan-komputasi awan-teknologi pintar; serta, kolaborasi yang mengembangkan jenis layanan video baru untuk mendorong arus penggunaan jaringan. Menutup presentasinya, Chen berkata bahwa Huawei akan selalu mendukung pihak operator meningkatkan inovasi penunjang 5G, serta menyambut 5.5G komersial agar kesuksesan bisnis 5G menuju jenjang berikutnya.
MWC Shanghai 2024 berlangsung dari 26-28 Juni di Shanghai, Tiongkok. Di acara ini, Huawei memamerkan produk dan solusi terbaru di stan E10 dan E50 di Hall N1 Shanghai New International Expo Centre (SNIEC).
Pada 2024, jaringan 5.5G komersial dan jaringan optik F5.5G gigabit mulai diterapkan. Sinergi antara jaringan, komputasi awan, dan teknologi pintar segera menghasilkan aplikasi pintar yang dapat ditemui di setiap tempat, serta pengalaman pengguna yang semakin beraneka ragam. Bersama operator global, praktisi industri, dan pemuka opini di industri, Huawei menggali topik-topik menarik di MWC Shanghai tahun ini, termasuk cara meningkatkan kesuksesan bisnis 5G pada era 5.5G dan cara menangkap potensi pertumbuhan pendapatan pihak operator agar pengguna semakin cepat bergerak menuju dunia yang cerdas. (saf)