Scroll untuk baca artikel
Headline

Inovasi dari Tanah Panas: Deden dan Kopi Panas Bumi Pertama di Dunia dari Kamojang

97
×

Inovasi dari Tanah Panas: Deden dan Kopi Panas Bumi Pertama di Dunia dari Kamojang

Sebarkan artikel ini
kisah inspiratif Muhammad Ramdhan Reza Nurfadilah (Mang Deden), pelaku UMKM binaan PGE Area Kamojang yang berhasil melahirkan inovasi kopi panas bumi pertama di dunia. Inovasi ini juga membuka peluang ekspor hingga ke pasar internasional seperti Jepang dan Eropa. Bersama PGE, Deden membangun ekosistem usaha pascapanen yang kini bermitra dengan lebih dari 80 petani kopi di kawasan Kamojang, Kabupaten Bandung

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Dari wilayah berkabut di lereng Kamojang, Kabupaten Bandung, lahir sebuah terobosan yang tidak hanya memanfaatkan kekayaan alam Indonesia, tapi juga membuka babak baru dalam industri kopi dunia: kopi panas bumi.

Di balik inovasi ini berdiri sosok inspiratif Muhammad Ramdhan Reza Nurfadilah, atau yang akrab disapa Mang Deden, pelaku usaha lokal yang berhasil memadukan tradisi, teknologi, dan keberlanjutan menjadi satu cita rasa otentik.

Dari Coffee Shop Kecil ke Revolusi Hijau Kopi

Perjalanan Deden dimulai jauh sebelum panas bumi menjadi bagian dari narasi kopinya.

Sejak 2015, ia telah membuka kedai kopi kecil di Kecamatan Ibun yang menjadi titik temu warga dan para pekerja PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Kamojang. Dari obrolan ringan di kedai itulah tercetus ide yang kelak menjadi lompatan besar: bagaimana jika panas bumi tidak hanya menghasilkan listrik, tapi juga menyeduh masa depan baru bagi industri kopi?

Baca Juga :   Lonjakan Belanja Ramadan, Kredivo Hadirkan Kampanye #SALEturahmi

Gayung bersambut. Pada 2023, PGE menawarkan program pembinaan kopi, dan Deden melihat peluang besar. “Saya melihat potensi panas bumi sebagai solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi petani kopi, mulai dari cuaca tak menentu hingga biaya produksi,” ungkapnya.

Teknologi Geothermal Coffee yang Efisien dan Ramah Lingkungan

Bersama tim dari PGE, Deden merintis proses riset fermentasi selama hampir setahun. Dari 20 lebih metode, lahirlah tiga teknik fermentasi terbaik yang sesuai dengan karakteristik panas bumi.

Proses pengeringan dilakukan melalui teknologi Geothermal Dry House, yang memanfaatkan steam trap dari uap panas bumi. Sistem ini membuat suhu pengeringan lebih stabil, higienis, dan cepat—bahkan tiga kali lebih efisien dibanding metode konvensional.

Baca Juga :   BDx Raih Sertifikat NVIDIA DGX-Ready, Dorong Infrastruktur Pusat Data AI di Indonesia

Hasilnya? Kopi dengan profil rasa yang lebih fruity, aroma kuat, dan tekstur lembut. Lebih dari itu, inovasi ini membawa dampak sosial. Deden kini memimpin Geothermal Coffee Process (GCP) yang menggandeng lebih dari 80 petani dan menyerap hingga 20 ton biji kopi dalam satu musim panen.

Go Global: Dari Kamojang ke Jepang dan Eropa

GCP bukan sekadar cerita lokal. Tahun lalu, kopi panas bumi mulai diekspor ke Jepang, dan tahun ini GCP menargetkan ekspansi ke pasar Eropa. “Kami merasa penting untuk mematenkan teknologi ini agar tidak keburu diadopsi oleh pihak luar,” ujar Deden. Baginya, teknologi ini adalah warisan dan peluang bagi daerah-daerah penghasil kopi lainnya yang berada di sekitar sumber panas bumi.

Baca Juga :   Pertamina Jamin Ketersediaan BBM di Jalur Timor NTT Menyambut Kunjungan Paus Fransiskus

Kolaborasi dan Konsistensi Jadi Kunci

Bagi Deden, keberhasilan bukan hanya soal inovasi, tapi juga konsistensi kualitas dan kolaborasi berkelanjutan. “Inovasi itu penting untuk menarik perhatian, tapi kualitas rasa yang menjaga kepercayaan pembeli,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan PGE Kamojang, yang sejak awal memberi ruang bagi ide-idenya untuk berkembang.

Lebih dari sekadar pengusaha, Deden adalah contoh nyata bagaimana pemanfaatan energi terbarukan bisa membawa perubahan di tingkat akar rumput.

Kini, sebagai lulusan SMK Farmasi, ia tengah mengejar beasiswa untuk melanjutkan kuliah S1 di bidang manajemen bisnis—karena baginya, menciptakan produk adalah awal, tapi membangun usaha berkelanjutan adalah tujuan jangka panjang.