Scroll untuk baca artikel
Teknologi

Hyundai Luncurkan Tank Tempur Siluman Pertama di Dunia yang Bertenaga Hidrogen

25
×

Hyundai Luncurkan Tank Tempur Siluman Pertama di Dunia yang Bertenaga Hidrogen

Sebarkan artikel ini
Anak perusahaan Hyundai dari Korea Selatan, Rotem, baru saja mengungkapkan visinya untuk masa depan tank tempur utama untuk Republik Korea (ROK), dengan mesin bertenaga hidrogen. Versi terbaru dari tank tempur seri K ROK, yaitu K3, akan menggunakan sel bahan bakar hidrogen dan teknologi canggih lainnya untuk menjadi salah satu tank paling canggih di dunia

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Anak perusahaan Hyundai dari Korea Selatan, Rotem, baru saja mengungkapkan visinya untuk masa depan tank tempur utama untuk Republik Korea (ROK), dengan mesin bertenaga hidrogen.

Versi terbaru dari tank tempur seri K ROK, yaitu K3, akan menggunakan sel bahan bakar hidrogen dan teknologi canggih lainnya untuk menjadi salah satu tank paling canggih di dunia.

Dikutip dari situs interestingengineering,  K3 bertenaga hidrogen baru ini dikembangkan bersama Badan Pengembangan Pertahanan Korea dan lembaga penelitian teknologi nasional lainnya. Setelah operasional, tank ini diharapkan bisa memasuki produksi secepatnya pada 2040, menjadikannya yang pertama di dunia.

Sel bahan bakar hidrogen akan menggantikan mesin diesel seri K secara bertahap, dimulai dengan prototipe pertama yang menggunakan kombinasi mesin hidrogen dan diesel. Ini merupakan langkah terbaru Korea Selatan dalam upaya yang lebih luas untuk menggantikan mesin berbahan bakar fosil pada perangkat militer mereka.

Tank generasi berikutnya bertenaga hidrogen
“Tank tempur utama generasi berikutnya melampaui semua kemampuan MBT saat ini, memberikan efisiensi lebih tinggi dalam menjalankan misi dengan teknologi terbaru untuk peperangan masa depan. Seiring perubahan kondisi medan perang, dibutuhkan lebih banyak perubahan pada daya tembak, sistem komando dan kontrol, serta kelangsungan hidup MBT untuk mencapai sinergi tempur maksimal,” jelas Hyundai Rotem di situs webnya.

Baca Juga :   Honda dan General Motors Kerjasama Produksi Unit Daya Berbahan Bakar Hidrogen di AS

“Hyundai Rotem akan mempersiapkan diri untuk peperangan masa depan dengan mengembangkan tank tempur utama generasi berikutnya yang mampu melengkapi kemampuan tempur dan menggantikan fungsi lama. Perdamaian adalah prioritas utama kami,” tambah perusahaan tersebut.

K3 baru akan dilengkapi dengan kemampuan siluman yang ditingkatkan, sistem kemudi otonom, drone pelayan, dan meriam utama 130 mm yang baru. “Tank generasi berikutnya akan memiliki kemampuan serangan preemptif yang lebih kuat menggunakan sistem kontrol tembakan berbasis kecerdasan buatan,” kata seorang pejabat Hyundai Rotem.

Langkah ini tidak hanya bertujuan membuat aset militer, seperti tank, lebih berkelanjutan, namun juga memberikan peningkatan yang kuat yang membuat tank ini lebih serbaguna dan mematikan di medan perang. Salah satunya adalah jejak panas yang jauh lebih rendah berkat tidak adanya knalpot panas.

Baca Juga :   Inovasi dan Performa, Jejak Hyundai N Brand dalam Industri Otomotif

Teknologi sel bahan bakar juga akan secara dramatis mengurangi kebisingan yang dihasilkan saat tank bergerak. Selain itu, memberikan percepatan dan mobilitas lebih tinggi, serta efisiensi bahan bakar yang jauh lebih baik.

Dengan bagian yang lebih sedikit bergerak, tank baru ini juga diharapkan memiliki perawatan yang lebih mudah dan mampu melintasi medan yang curam dan berbatu dengan lebih baik.

Menurut Army Recognition, K3 baru ini akan dioperasikan oleh kru minimal tiga orang: satu pengemudi, satu komandan, dan satu penembak. Kru akan ditempatkan dalam kapsul lapis baja di dekat bagian depan lambung.

Bersenjata lengkap dan berlapis baja
Desain ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan kru dengan mengisolasi mereka dari potensi ancaman dari autoloader dan penyimpanan amunisi. Senjata utama tank ini adalah turret tanpa awak yang dilengkapi dengan meriam halus 130 mm yang dikendalikan dari jarak jauh.

Baca Juga :   Hyundai Mulai Produksi All-new KONA Electric dengan Baterai Lokal Pertama di Indonesia

Hal ini memungkinkan untuk menyerang target hingga jarak 5 kilometer. Tank ini juga akan memiliki lapisan baja canggih yang terbuat dari modul baja, keramik, dan komposit.

Tank ini juga dilengkapi dengan rudal anti-tank multi-guna (ATGM) dengan jangkauan 8 kilometer, termasuk mode lanjutan untuk serangan dalam garis pandang (line-of-sight) dan di luar garis pandang (beyond-line-of-sight). Stasiun senjata yang dikendalikan dari jarak jauh di turret, yang dapat memuat senjata dari 12,7 mm hingga 30 mm, semakin meningkatkan kapabilitas ini.

Tank ini juga akan memiliki teknologi pertahanan canggih, termasuk Sistem Penanggulangan Inframerah Terarah (DIRCM) untuk menghadapi rudal berpemandu panas, Sistem Perlindungan Aktif (APS), dan perangkat penangkal drone. Desain profil rendah serta pengurangan jejak radar dan inframerah membuat tank ini sangat sulit dideteksi di medan perang, mirip dengan tank PL-01 dari Polandia. (interestingengineering.com)