BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Beroperasi di lebih dari 50 negara di dunia dengan keanekaragaman budaya, latar belakang, dan karakteristik, Generali Group menempatkan keberlanjutan (sustainability) menjadi fondasi utama dari berbagai strategi bisnis.
Salah satu dari bentuk komitmen sustainability ini diwujudkan dengan menerapkan prinsip Diversity atau keberagaman, Equity atau kesamaan dan Inclusion atau inklusi (DEI) sebagai fokus utama untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya.
Memperingati Hari Disabilitas Internasional, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (“Generali Indonesia”) kembali menegaskan tentang pentingnya menghormati setiap orang, terlebih para penyandang disabilitas, melalui sesi talkshow dan engagement session dengan tema ‘Crafting Inclusion’.
Diselenggarakan pada hari ini (10/12), kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Generali Indonesia bersama Pulas Katumbiri (PUKA), komunitas kreatif yang memberdayakan para penyandang disabilitas.
Melalui siaran pers, Jong Wie Siu selaku Chief Product Management and Marketing Officer Generali Indonesia, mengungkapkan “Komitmen DEI terus kami gaungkan untuk menciptakan budaya kerja yang saling mendukung agar setiap individu dapat mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi terbaiknya.
Dengan mengintegrasikan prinsip keberagaman, kesetaraan, dan inklusi ke dalam setiap aspek bisnis, Generali percaya bahwa budaya serta latar belakang yang beragam mampu menciptakan nilai jangka panjang bagi karyawan, nasabah, mitra, dan masyarakat.
Selain itu, kami juga meyakini setiap orang memiliki kemampuan serta kelebihannya masing-masing, termasuk para penyandang disabilitas. Melalui kolaborasi hari ini, kami ingin membuktikan bahwa kita semua dapat hidup berdampingan, bekerja sama, dan saling menghargai untuk membangun masa depan yang lebih inklusif.”
Sesi sharing dilakukan bersama Dessy Nur Anisa sebagai Founder and CEO PUKA yang juga melibatkan beberapa teman disabilitas, serta dilanjutkan oleh kegiatan kolaborasi mengkreasikan merchandise menarik dari beads atau hiasan manik. Dessy mengungkapkan,
“Kami mengapresiasi konsistensi Generali Indonesia dalam menumbuhkan budaya saling menghormati dan mendukung penyandang disabilitas di sekitar kita. Kami berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk bersama-sama membangun masyarakat yang setara, saling mendukung, serta semakin membuka ruang bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat berkarya, berdaya, dan menjadi bagian penting dari masyarakat.”
Upaya terus mengusung DEI juga menjadi bagian dalam mewujudkan masa depan berkelanjutan (sustainable future), dengan harapan semakin banyak penyandang disabilitas yang berdaya dan memiliki keterampilan atau skill.
Faktanya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, terdapat 17,8 juta penyandang disabilitas di Indonesia, di mana sepertiganya belum menamatkan pendidikan dasar dan tingkat partisipasi kerja mereka hanya 23,94%.
Sejalan dengan hal ini, Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas juga menegaskan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak penuh untuk berpartisipasi dalam pendidikan, pekerjaan, layanan publik, dan kehidupan bermasyarakat.
Generali Indonesia sendiri turut memperkerjakan beberapa karyawan dengan disabilitas dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk terus berkontribusi, berkembang dan membangun potensi.
Secara global, Generali Group juga telah mendukung berbagai Employee Resource Groups (ERGs) di berbagai negara, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman dan dukungan terhadap keberagaman tenaga kerja. Dengan langkah nyata ini, Generali memperkuat posisinya sebagai responsible employer yang berkomitmen pada keberlanjutan dan inklusi di seluruh wilayah operasinya.
