Scroll untuk baca artikel
Teknologi

ENTREV Dukung Pemerintah Akselerasi Proyek Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Indonesia Grand Package  

64
×

ENTREV Dukung Pemerintah Akselerasi Proyek Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Indonesia Grand Package  

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI MOBIL LISTRIK. Pemerintah menyatakan bahwa proyek pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik terintegrasi atau Indonesia Grand Package akan terus berlanjut.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah menyatakan bahwa proyek pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik terintegrasi atau Indonesia Grand Package akan terus berlanjut. Proyek dengan total investasi mencapai Rp164 triliun ini telah berhasil membangun pabrik baterai dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh dari total target 30 GWh per tahun.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa pemerintah akan menggandeng perusahaan energi asal China, Huayou, untuk menuntaskan pembangunan 20 GWh. Sebelumnya, pembangunan kapasitas 10 GWh telah dilakukan perusahaan LG Energy Solution di Karawang, Jawa Barat.

Kementerian ESDM juga menegaskan bahwa pemerintah tetap menjadi pemegang saham mayoritas dalam proyek tersebut. Dalam hal ini, pemerintah akan diwakili oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

National Project Manager ENTREV, Boyke Lakaseru menyampaikan bahwa keberadaan rantai pasok baterai adalah pondasi penting dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur dan menjalin kolaborasi dengan entitas global menjadi kunci.

Baca Juga :   Evolusi Galaxy Z Fold Series, Makin Tipis, Kokoh dan Ringkas

“Kita mendukung pemerintah untuk terus mendorong pembangunan supply chain baterai dalam ‘Indonesia Grand Package’. Ini adalah proyek besar yang melibatkan perusahaan-perusahaan energi tingkat global,” ujarnya.

Boyke menyampaikan, dalam catatan ENTREV, value chain industri baterai di Indonesia masih memiliki beberapa kekurangan. Termasuk untuk sektor produksi komponen sel dan produksi sel baterai. Sehingga, proyek ‘Indonesia Grand Package’ diharapkan mampu membuat industri baterai streamline dari hulu ke hilir.

Baca Juga :   Pasar Pariwisata Tiongkok Kian Membaik, SiteMinder Perkuat Kemitraan dengan Trip.com

“Untuk value chain baterai, dari sisi mining dan refining kita udah mapan. Selanjutnya yang perlu diperkuat adalah sisi produksi baterai dan kendaraan listrik,” pungkas Boyke.