BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) melalui ajang Electricity Connect 2025 siap mendukung agenda pemerintah untuk mewujudkan sistem kelistrikan antarpulau yang terintegrasi. Forum nasional yang akan digelar pada 19–21 November 2025 ini diharapkan menjadi wadah kolaboratif bagi seluruh pemangku kepentingan sektor ketenagalistrikan di Indonesia.
Dukung Transisi Energi dan Optimalisasi EBT
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memaksimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai kemandirian energi nasional. Salah satu langkah strategisnya adalah penguatan interkoneksi listrik antarpulau untuk mengoptimalkan potensi EBT yang tersebar di berbagai wilayah.
“Mulai tahun 2029, Jawa–Bali sudah harus terhubung melalui interkoneksi 500 kilovolt (kV). Lalu pada tahun 2031, akan dibangun interkoneksi Sumatera–Batam–Bintan, disusul dengan penghubungan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa di tahun yang sama,” jelas Wanhar saat peluncuran Electricity Connect 2025 di Jakarta (9/10).
RUPTL 2025–2034: Peta Jalan Interkoneksi Nasional
Sementara itu, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Suroso Isnandar, menyampaikan bahwa pembangunan jaringan interkoneksi antarpulau telah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.
Dalam dokumen tersebut, dibutuhkan pembangunan infrastruktur transmisi sepanjang 48.000 kilometer sirkuit (kms) untuk mendukung evakuasi beban dari pembangkit EBT di daerah menuju pusat permintaan listrik di perkotaan.
“Ada mismatch antara lokasi potensi sumber EBT dengan pusat demand. Potensi hidro, misalnya, banyak di Sumatera dan Kalimantan, sementara pusat kebutuhan listrik ada di Jawa. Karena itu, pembangunan transmisi yang mampu menjembatani perbedaan tersebut menjadi sangat penting,” paparnya.
Suroso juga menyoroti tantangan investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur listrik antarpulau. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar rencana besar ini dapat terealisasi.
“Kami mendukung penuh terselenggaranya Electricity Connect 2025 sebagai wadah kolaborasi untuk mempercepat program transisi energi nasional. Mari kita sukseskan bersama,” imbuhnya.
MKI Siap Jadi Penggerak Sinergi Nasional
Sekretaris Jenderal MKI sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Electricity Connect 2025, Arsyadany G. Akmalaputri, menegaskan bahwa forum ini dirancang untuk menjadi platform strategis dalam menyelaraskan langkah pemerintah, industri, dan mitra internasional dalam memajukan transisi energi Indonesia.
“Kami berharap Electricity Connect 2025 mampu membuka pintu kemitraan baru dan memperluas akses pasar di seluruh value chain kelistrikan. Ini langkah nyata untuk membangun kemandirian energi nasional dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan domestik,” ujar Arsyadany.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, Electricity Connect 2025 diharapkan menjadi titik tolak transformasi sistem kelistrikan nasional menuju sistem interkoneksi antarpulau yang efisien, andal, dan berkelanjutan, selaras dengan visi Indonesia menuju transisi energi hijau.











