Scroll untuk baca artikel
Headline

Dukung Pengembangan Start-up Pertanian, Kemenkop UKM Gandeng Universitas dan Inkubator Kewirausahaan Belanda

54
×

Dukung Pengembangan Start-up Pertanian, Kemenkop UKM Gandeng Universitas dan Inkubator Kewirausahaan Belanda

Sebarkan artikel ini
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan fokus utama dari kerjasama ini adalah mentransformasi sistem pertanian pangan memanfaatkan teknologi termutakhir. (Foto: Kemenkop UKM)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) siap menjalin kerjasama dengan lembaga dan universitas terkemuka di Belanda, seperti Universitas Wageningen, Universitas Utrecht, dan Lembaga Inkubator DotSlash Utrecht, guna mendukung perkembangan start-up di sektor pertanian Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menegaskan bahwa fokus utama kerjasama ini adalah untuk mengubah sistem pertanian pangan dengan memanfaatkan teknologi terkini.

Dalam pernyataannya pada Rabu (31/1/2024), Menteri Teten menyoroti pentingnya transformasi digital dalam sektor pertanian sebagai tantangan dan peluang bagi start-up pertanian. Ia mencontohkan Universitas Wageningen, yang diakui sebagai universitas terbaik di dunia dan satu-satunya universitas di Belanda yang menitikberatkan pada tema Healthy Food dan Living Environment.

Baca Juga :   Indonesia Raih Tiga Penghargaan Dunia Berkat Prestasi Sektor Peternakan

Wageningen University and Research di Belanda menjadi salah satu mitra yang sedang dijajaki untuk bekerja sama, melalui Startlife Agrifoodtech Accelerator yang telah sukses mendukung lebih dari 400 portofolio start-up, melibatkan lebih dari 50 mentor, dan memiliki lebih dari 40 Global Partnership Network.

Baca Juga :   Ciptakan Foto Epic ala Jepretan Fotografer dengan Fitur Galaxy AI

Sementara itu, Universitas Utrecht, sebagai salah satu perguruan tinggi tertua di Belanda, memiliki lembaga inkubator kewirausahaan UtrechtCE (Utrecht University Centre for Entrepreneurship) dan Lembaga Inkubator kewirausahaan DotSlash Utrecht.

Kerjasama ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran pengalaman dalam membantu menciptakan usaha jangka panjang yang berdampak serta mempercepat transisi global menuju masyarakat yang berkelanjutan dan adil melalui program akselerasi untuk start-up.

Baca Juga :   Menghitung Cuan Hilirisasi Industri Sawit yang Berlangsung Sejak 2007

Pertanian, sebagai salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, mencapai 12,4 persen pada tahun 2022. Oleh karena itu, Menteri Teten menekankan bahwa transformasi digital di sektor pertanian bukan hanya sebagai pekerjaan yang harus diselesaikan, tetapi juga sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh start-up pertanian.(saf/infopublik.id)