BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menggelar Panen Raya Katrili 2025 di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Kegiatan ini menandai langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan berbasis pemberdayaan masyarakat lokal melalui inovasi pertanian yang ramah lingkungan.
Dalam panen raya tersebut, empat komoditas utama yakni tomat Gustavi, bawang merah, kacang batik, dan padi dipanen. Semua tanaman diberi booster Katrili, produk inovasi dari sisa endapan panas bumi yang merupakan hasil kolaborasi riset antara PGE Lahendong dan UGM.
Booster ini terbukti meningkatkan hasil panen sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 20-30 persen.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bupati Minahasa Robby Dondokambey, Wakil Bupati Vanda Sarundajang, serta perwakilan dari TNI, Kementerian Lingkungan Hidup, dan akademisi UGM.
Ahmad Yani, Direktur Operasi PGE, menegaskan bahwa pemanfaatan energi panas bumi ini tidak hanya untuk pembangkitan listrik, tetapi juga sebagai solusi inovatif di sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Bupati Minahasa Robby Dondokambey menyambut positif program ini sebagai wujud nyata sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi daerah.
Para petani mitra yang berasal dari kelompok tani KGPM dan GMIM juga merasakan manfaat langsung, dengan hasil panen yang lebih sehat dan produktif.
Menurut Wakil Dekan Fakultas Teknik UGM Ir. Ali Awaludin, inovasi booster Katrili merupakan contoh pemanfaatan sumber daya lokal untuk menjawab tantangan pertanian secara berkelanjutan.
Panen Raya Katrili 2025 juga dirayakan dengan sajian kuliner khas dan tarian tradisional Katrili sebagai bentuk apresiasi terhadap kearifan budaya lokal.
Ke depan, PGE berkomitmen untuk mengembangkan pemanfaatan panas bumi ‘Beyond Electricity’ agar dapat berkontribusi lebih luas, tidak hanya di bidang listrik tetapi juga pertanian, pariwisata, dan sektor lain yang mendukung pembangunan berkelanjutan.