Scroll untuk baca artikel
Nasional

Brantas Abipraya Tunjukkan Komitmen Genjot Pembangunan Bendungan Bagong Trenggalek

36
×

Brantas Abipraya Tunjukkan Komitmen Genjot Pembangunan Bendungan Bagong Trenggalek

Sebarkan artikel ini
Bendungan Bagong Trenggalek. (Foto: Brantas Abipraya)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Brantas Abipraya (Persero) mengakselerasi pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, dengan tujuan menyelesaikannya sesuai jadwal agar dapat mendukung sistem irigasi di wilayah tersebut.

Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi, menyatakan, “Bendungan ini dimaksudkan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketahanan air dalam Program Strategis Nasional Pemerintah.” Selain sebagai sumber air baku, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir, penyedia irigasi, pembangkit listrik, dan potensial sebagai destinasi pariwisata.

Pembangunan Bendungan Bagong menjadi bagian dari upaya Brantas Abipraya dalam mengatasi krisis air dan kekeringan yang terkait dengan perubahan iklim.

Selain proyek Bendungan Bagong, Brantas Abipraya juga aktif terlibat dalam pembangunan embung dan jaringan irigasi di berbagai daerah. Rochadi menegaskan komitmen perusahaan ini untuk memajukan sektor infrastruktur, khususnya dalam pembangunan sumber daya air.

Baca Juga :   Pj Gubernur Al Muktabar Percepat Pembangunan Huntap bagi Korban Banjir di Lebak

Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya, menyatakan optimisme dalam penyelesaian tepat waktu Bendungan Bagong. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat secepatnya bagi masyarakat Trenggalek dan sekitarnya.

“Bendungan ini akan meningkatkan Daerah Irigasi (DI) di Trenggalek seluas 867 hektar. Didesain dengan tipe urugan zonal, bendungan ini memiliki tinggi puncak inti tegak 82 meter dan panjang 678 meter,” ujar Fauzi.

Baca Juga :   Demi Xpander, Mitsubishi Bakal Mengimpor Kembali Pajero Sport

Bendungan Bagong, yang berlokasi di Desa Sumurup dan Sengon, memiliki sumber air dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) sekitar 39,95 kilometer persegi. Dengan kapasitas tampung mencapai 17,40 juta meter kubik, bendungan ini diharapkan dapat mengurangi debit air Sungai Bagong sebesar 78,44 persen, sekaligus memberikan dampak positif terhadap DAS Bagong dan potensi pariwisata,(saf)