Scroll untuk baca artikel
Finansial

BI : Akhir September 2024, Cadangan Devisa Indonesia Capai 149,9 Miliar Dolar AS

42
×

BI : Akhir September 2024, Cadangan Devisa Indonesia Capai 149,9 Miliar Dolar AS

Sebarkan artikel ini
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Istimewa)

Posisi cadangan devisa pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2024 tetap tinggi sebesar 149,9 miliar dolar AS, relatif stabil dibandingkan posisi pada akhir Agustus 2024 sebesar 150,2 miliar dolar AS.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (10/10/2024).

Ramdan menambahkan, perkembangan cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Juga :   BELL Terus Lakukan Perluasan Pasar Domestik dengan Penambahan Jaringan Ritel

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Ramdan.

Ke depan, lanjutnya, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor yang tetap positif, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

Baca Juga :   Cadangan Devisa Tetap Tinggi pada April 2024

“Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Ramdan.