Scroll untuk baca artikel
Finansial

Bank DBS Indonesia Dukung Pertumbuhan UMKM di Kalangan Wanita Indonesia

13
×

Bank DBS Indonesia Dukung Pertumbuhan UMKM di Kalangan Wanita Indonesia

Sebarkan artikel ini
(Ki-ka) Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi PT PNM Sunar Basuki dan Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie menandatangani nota kesepahaman untuk program MEKAAR (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), sebuah skema pendanaan untuk segmen ultra UMKM dari keluarga pra-sejahtera di Jakarta, Senin (18/3/2024).

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Bank DBS Indonesia telah menyalurkan dana sosial Uncommitted Revolving Credit Facility senilai satu triliun rupiah kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program MEKAAR (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Hal ini merupakan bentuk komitmen bank dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di kalangan wanita. Pendanaan ini sejalan dengan visi dan misi Bank DBS Indonesia untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM, kesetaraan sosial, dan inklusi keuangan dengan memberikan akses keuangan yang lebih luas. Acara penandatanganan ini dihadiri oleh Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie, dan Direktur Operasional, Digital, dan Teknologi Informasi PT PNM, Sunar Basuki.

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, terdapat 37 juta UMKM di Indonesia, di mana pengusaha wanita memiliki proporsi yang cukup besar. Namun, banyak wanita yang masih menghadapi hambatan dalam mendapatkan akses permodalan usaha, yang disebabkan oleh pengecualian sosial, keterbatasan pengalaman dalam sistem perbankan formal, kesulitan dalam mendapatkan pinjaman, dan kurangnya kemampuan keuangan secara menyeluruh. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 49,6 persen, dengan target OJK untuk meningkatkan literasi keuangan menjadi 65 persen pada tahun 2027. OJK juga mencatat bahwa kesenjangan dalam keterampilan keuangan dan inklusi di Indonesia masih cukup tinggi, mencapai sekitar 35 persen.

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie, menyatakan, “Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan PNM untuk membantu wanita mendapatkan pendanaan yang mereka butuhkan agar dapat mandiri secara finansial. Kami percaya bahwa melalui kerjasama ini, kami juga turut mendukung pemerintah Indonesia dalam memberdayakan wanita untuk mengelola keuangan mereka sendiri dan menjadi tulang punggung serta penopang kesejahteraan keluarga mereka. Kami juga mengapresiasi prinsip pendanaan yang luar biasa dari PNM, yang menggabungkan nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan empati yang tinggi di antara anggota pendanaan berkelompok. Seperti yang sering dikatakan, prinsip ‘wanita mendukung wanita’ (women empowering women), telah terbukti berhasil dalam skema pendanaan berkelompok yang dimiliki oleh PNM.”

Baca Juga :   BI: Survei Harga Properti Residensial Triwulan IV 2023 Harga Properti Residensial Naik

Salah satu syarat untuk mendapatkan kredit ultra UMKM ini adalah khusus bagi wanita. Beberapa sumber menunjukkan bahwa wanita memiliki tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang lebih rendah karena kedisiplinan dan tanggung jawab mereka dalam mengembalikan kredit tepat waktu. Tingkat NPL PNM yang hanya 0,5 persen juga menunjukkan bahwa prinsip wanita yang bekerja sama dengan wanita lain dalam komunitasnya memiliki dampak positif pada kinerja pinjaman kredit.

Direktur Operasional, Digital, dan Teknologi Informasi PT PNM, Sunar Basuki, mengatakan, “Pendanaan yang diberikan oleh Bank DBS Indonesia akan sangat mendukung program MEKAAR yang diinisiasi oleh PNM, yang menargetkan jutaan wanita, terutama yang bergerak di sektor ultra UMKM dan berasal dari kalangan keluarga pra-sejahtera. PNM tidak hanya memberikan modal uang, tetapi juga program pengembangan usaha. Ini adalah bentuk kepedulian PNM agar usaha skala rumah tangga dapat terus berkembang dalam produksi mereka dan menghasilkan produk yang lebih bervariasi.”

Inklusi keuangan dan kesetaraan gender adalah fokus utama dari prinsip keberlanjutan Bank DBS Indonesia. Sebelumnya, Bank DBS Indonesia telah memberikan pinjaman kepada beberapa mitra fintech untuk menyalurkan kredit kepada mereka yang belum memiliki akses perbankan. Melalui DBS Foundation, Bank DBS Indonesia juga memberikan dana hibah untuk pelaku wirausaha sosial, di mana sebagian besar di antaranya didirikan oleh wanita dan bertujuan untuk memberdayakan kaum wanita seperti Du Anyam, SukkhaCita, TridiOasis, dan Liberty Society.

Baca Juga :   Bitcoin ETF: Revolusi Terdepan dalam Dunia Investasi Digital

Dalam komitmennya terhadap keberlanjutan, Bank DBS Indonesia memiliki tiga pilar utama, yaitu Responsible Banking yang fokus pada penyediaan produk perbankan yang bertanggung jawab, Responsible Business Practice yang menitikberatkan pada upaya menjalankan operasional bisnis yang ramah lingkungan, serta Impact Beyond Banking, di mana Bank DBS Indonesia berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi masyarakat secara luas.

Baru-baru ini, Bank DBS Indonesia juga meraih penghargaan Triple A Award for Sustainable Finance dari The Asset untuk beberapa pendanaan yang terkait dengan Environment, Social, and Governance, di antaranya adalah Best Sustainability-linked Loan for NBFI dan Best Green Utility. (saf)