BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Setelah periode penjualan pada awal minggu sebelumnya yang menyebabkan Bitcoin (BTC) jatuh ke $56,576, mencapai level terendah dalam 10 minggu terakhir, BTC mulai menunjukkan pemulihan pada akhir pekan lalu dengan lonjakan di atas $64,000 pada hari Senin (6/5).
Berdasarkan data dari Coinglass, BTC mengalami penurunan sebesar 14,76% selama bulan April 2024, menjadi penurunan bulanan tertinggi sejak Januari 2023. Namun demikian, sejak awal Mei hingga 7 Mei 2024, BTC telah menguat sebesar 4,35%.
Pada hari Selasa (7/5) pukul 08:00 WIB, Bitcoin diperdagangkan seharga $63,535, mengalami pelemahan sebesar 0,95% dalam 24 jam terakhir, namun tetap bertahan di atas $64.490. Kapitalisasi pasar total Aset Kripto juga mengalami penurunan sebesar 1,22% menjadi 2,278 Triliun.
Panji Yudha, Ahli Keuangan dari Ajaib Kripto, menyatakan, “Secara teknikal, pada hari Selasa (7/5), BTC sedang menguji area support dinamis MA-20 dan resistance dari trendline. Jika BTC dapat bertahan di atas $62,800, maka ada potensi untuk menguat ke resistance dinamis MA-50 sekitar $65.800. Namun, jika BTC turun di bawah resistance dari trendline, maka potensi penurunan menuju support dinamis MA-100 di sekitar $60.800.”
Pekan lalu
Meskipun terdapat inflow sebesar $378,3 juta pada Jumat (3/5), namun pada Rabu (1/5) perdagangan ETF Bitcoin spot AS mencatat rekor outflow sebesar $563,77 juta. Pada periode perdagangan 29 April hingga 2 Mei, perdagangan ETF Bitcoin spot mengalami outflow sebesar $811,3 juta. Dengan demikian, net outflow perdagangan ETF minggu lalu mencapai $433 juta.
Sementara, 1 Mei juga menjadi hari pertama ketika tercatat outflow pada iShares Bitcoin Trust (IBIT) dari BlackRock. Sebelumnya, IBIT mencatat net inflow dana selama 70 hari berturut-turut.
Disisi lain, Jumat (3/5) ETF Bitcoin Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) mencatat inflow sebesar $63 juta untuk pertama kalinya setelah mencatat outflow sebesar sekitar $17,64 miliar sejak 11 ETF Bitcoin spot diluncurkan pada 11 Januari.
“Selain adanya inflow ETF Bitcoin, Bitcoin memulai kembali menanjak keatas $60.000 pada Jumat (3/4) setelah laporan pekerjaan bulan April yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan bahwa bank sentral AS (The Fed) dapat segera mulai memangkas suku bunga,” kata Panji.
Laporan nonfarm payrolls (NFP) pada hari Jumat menunjukkan kenaikan 175.000 pekerjaan di bulan April, dimana angka tersebut dibawah ekspektasi pasar sebesar 238.000 pekerjaan. Menyusul pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan dan kenaikan upah yang moderat pada bulan April, pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga kedua pada akhir tahun.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar berekspektasi The Fed memangkas suku bunganya sebesar 0,25% atau 25 basis poin (bps) pada September 2024 dan dilanjutkan pada Desember 2024 dengan penurunan yang sama.
Pekan ini
Minggu ini investor akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar pendapat dari beberapa pejabat Federal Reserve setelah laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja melambat pada bulan lalu, mengurangi kekhawatiran bahwa suku bunga akan tetap tinggi hingga sisa tahun ini.
Presiden Fed New York John Williams dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin akan berbicara pada hari Senin, diikuti sehari kemudian oleh Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari. Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee dan Gubernur Fed Michelle Bowman akan hadir akhir minggu ini.
Data kepercayaan konsumen pada hari Jumat akan memberikan beberapa wawasan baru mengenai ekspektasi inflasi dan prospek ekonomi. Laporan mingguan initial jobless claim akan dirilis pada hari Kamis (9/5). (saf)