Scroll untuk baca artikel
Teknologi

AI DeepSeek dari China Diperiksa oleh Otoritas Perlindungan Data Italia

14
×

AI DeepSeek dari China Diperiksa oleh Otoritas Perlindungan Data Italia

Sebarkan artikel ini
DeepSeek AI (gadgetinsiders)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – DeepSeek AI dari China telah menarik perhatian otoritas perlindungan data, tak lama setelah menjadi viral dan menduduki peringkat teratas sebagai aplikasi gratis paling populer di App Store Apple di AS dan beberapa wilayah lainnya.

Dikutip dari Engadget bersumber laporan TechCrunch, Garante atau Otoritas Perlindungan Data Italia, telah mengirim permintaan informasi kepada DeepSeek terkait potensi risiko terhadap data jutaan orang di Italia.” Lembaga ini bertanggung jawab atas pengawasan penerapan peraturan General Data Protection Regulation (GDPR) di negara tersebut.

Dalam pengumuman di situs resminya, Garante menyatakan telah menghubungi kantor DeepSeek Artificial Intelligence di Hangzhou dan Beijing untuk menanyakan jenis data pribadi apa saja yang dikumpulkan oleh chatbot AI tersebut.

Mereka juga meminta klarifikasi mengenai tujuan pengumpulan data serta apakah informasi yang dikumpulkan disimpan di server yang berlokasi di China.

Dalam kebijakan privasinya, DeepSeek mengakui bahwa mereka mentransfer informasi pribadi pengguna ke China dan menyimpannya di server aman yang berlokasi di Republik Rakyat Tiongkok.

Baca Juga :   Microsoft Menghabiskan Rp1.296 T untuk Pusat Data Tahun 2025 Ini

Namun, mereka mengklaim bahwa semua proses dilakukan sesuai dengan peraturan perlindungan data yang berlaku.

Selain itu, Garante meminta penjelasan mengenai jenis informasi yang digunakan untuk melatih sistem AI DeepSeek.

Jika web scraping digunakan untuk mengumpulkan data, layanan ini harus menjelaskan bagaimana pengguna terdaftar maupun tidak terdaftar diberi tahu tentang pemrosesan data mereka.

Menariknya, Bloomberg melaporkan bahwa Microsoft dan OpenAI sedang menyelidiki apakah DeepSeek telah mengambil data OpenAI dan menggunakannya untuk pelatihan model AI mereka.

Baca Juga :   Menghadapi Ancaman Serangan Siber Berbasis AI di Tahun 2024

Diduga, pada akhir 2024, sekelompok pengguna mencuri sejumlah besar data menggunakan API OpenAI, dan tim keamanan Microsoft mencurigai bahwa insiden ini memiliki hubungan dengan DeepSeek.

DeepSeek kini memiliki waktu 20 hari untuk merespons permintaan informasi dari Garante.

Sementara itu, di AS, Reuters melaporkan bahwa pihak berwenang mulai menyelidiki implikasi keamanan nasional dari chatbot AI berbasis di China ini. (Engadget/TechCrunch)