BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Industri bank digital di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Menurut Bank Indonesia, transaksi perbankan digital pada kuartal 1-2024 meningkat hingga 16,15% y.o.y. Banyaknya bank digital baru yang muncul sejak 2019 berkontribusi pada prospek cerah industri ini. Meski begitu, total simpanan nasabah dalam perbankan digital masih kurang dari 1% dari keseluruhan simpanan nasabah di industri perbankan saat ini. Kondisi ini menuntut bank digital untuk terus berinovasi dan menawarkan nilai tambah yang kompetitif guna menarik lebih banyak nasabah.
Di industri yang sebagian besar digunakan oleh generasi muda, bunga deposito tinggi menjadi strategi utama untuk menarik nasabah. Generasi muda cenderung memilih layanan keuangan yang menawarkan tingkat pengembalian yang tinggi. Penelitian dari Populix menunjukkan bahwa 23.4% dari generasi milenial dan 14.2% dari generasi Z menggunakan layanan keuangan digital karena mereka dapat menikmati suku bunga tinggi dan hasil investasi yang pasti.
Generasi muda juga cenderung selektif dan tidak loyal terhadap satu brand. Menanggapi hal ini, Anton Hermawan, Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Tbk, menyebutkan bahwa bank digital perlu merancang layanan yang memiliki nilai tambah selain bunga deposito tinggi. “Meskipun pertumbuhan industri bank digital masih berada pada tahap awal, bank digital perlu memiliki unique value proposition untuk lebih menarik target market dan unggul di pasar. Oleh karena itu, Krom Bank tidak hanya menawarkan suku bunga deposito tinggi, tetapi juga fokus menghadirkan fleksibilitas fitur dan layanan. Hal ini akan membuat nasabah lebih nyaman bertransaksi dan mengelola keuangan di bank digital serta lebih loyal terhadap layanan kami,” ujar Anton.
Fleksibilitas adalah hal krusial bagi generasi muda dalam memilih layanan keuangan. Fleksibilitas mampu menjawab kebutuhan generasi muda yang mengutamakan kemudahan dan kecepatan. Krom Bank telah menghadirkan berbagai fleksibilitas bagi nasabah, seperti keleluasaan dalam memilih tenor deposito harian dengan bunga progresif, kemudahan mengatur keuangan dengan 20 tabungan dan 20 deposito, serta memilih nomor rekening sendiri.
Keamanan dana dan data juga menjadi faktor penting dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan nasabah, terutama di generasi muda yang kritis dalam hal keamanan bertransaksi digital. Keamanan dana nasabah di bank digital tercermin dari laporan keuangan perusahaan. Krom Bank fokus pada dua strategi untuk menjaga keamanan dana nasabah, yaitu komitmen perusahaan untuk selalu membukukan laba dan menjaga likuiditas perusahaan dengan menyeimbangkan jumlah modal, DPK, hingga penyaluran kredit. Sebagai bank yang berizin dan diawasi oleh OJK, Krom Bank juga berkomitmen untuk memprioritaskan keamanan data nasabah melalui penerapan standar ISO 27001, risk management plan, dan disaster recovery yang diuji secara berkala, enkripsi data nasabah, serta penerapan PIN, password, dan OTP yang memperkuat setiap transaksi.
Industri bank digital diyakini memiliki potensi pertumbuhan besar ke depannya. “Krom Bank optimis bahwa industri bank digital akan semakin berkembang, terlebih saat ini jumlah bank digital di Indonesia terus bertambah. Kami percaya bahwa makin banyaknya bank digital akan membantu masyarakat dalam mengelola keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Kami juga berkomitmen untuk memprioritaskan keamanan data dan dana nasabah guna menciptakan iklim industri yang kondusif,” tutup Anton. (saf)