Scroll untuk baca artikel
Industri

Menko Marves: Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Pasokan Global Kendaraan Listrik

49
×

Menko Marves: Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Pasokan Global Kendaraan Listrik

Sebarkan artikel ini
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, saat meresmikan Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik di Kabupaten Karawang, Rabu, (3/7/2024), menegaskan Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan global kendaraan listrik. (Foto. Humas Kemenko Marves RI)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, meresmikan Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik di Kabupaten Karawang, Rabu (3/7/2024), dengan penegasan bahwa Indonesia siap mengambil peran utama dalam rantai pasokan global kendaraan listrik.

Luhut menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk memanfaatkan sumber daya alam dan teknologi canggih guna mendukung transformasi kendaraan listrik di seluruh dunia.

Dalam upaya ini, Indonesia bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membangun ekosistem yang bertujuan memenuhi permintaan global terhadap kendaraan listrik.

Baca Juga :   Yutong Gelar Tur Media dan Melansir Statistik Terbaru di Laboratorium EV Terbaik di Dunia

Luhut juga menjelaskan bahwa ekosistem ini mencakup seluruh rantai pasokan, dari hulu ke hilir, dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan internasional.

“Indonesia siap menjadi pemain utama dalam rantai pasokan global kendaraan listrik melalui ekosistem terintegrasi. Ini akan meningkatkan perekonomian, menciptakan ribuan lapangan kerja, serta mendorong inovasi dan pengembangan keterampilan tenaga kerja,” kata Luhut.

Pemerintah Indonesia menargetkan kapasitas produksi Battery Electric Vehicle (BEV) sebanyak 600 ribu unit pada tahun 2030. Produksi Kona Electric sebanyak 50 ribu unit per tahun akan menambah kapasitas produksi nasional.

Baca Juga :   Yadea Memulai Pembangunan Pabriknya di Karawang, Berkapasitas Produksi 3 Juta per Tahun

Inisiatif ini diperkirakan akan mengurangi emisi CO2 sekitar 160 ribu ton per tahun, mengurangi impor BBM sebanyak 45 juta liter per tahun, serta menghemat subsidi BBM hingga 131 miliar rupiah per tahun.

Penggunaan baterai LG yang diproduksi dalam negeri pada Kona Electric akan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) KBLBB dari 40 persen menjadi mendekati 80 persen. Ini adalah langkah awal untuk mendorong peningkatan nilai tambah dari industri dalam negeri.

Baca Juga :   Alibaba Cloud Umumkan Strategi Penetapan Harga dan Ketersediaan Layanan Baru untuk Pelanggan Internasional

Menurut Luhut, pembentukan ekosistem ini tidak hanya menempatkan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam industri kendaraan listrik, tetapi juga menunjukkan dedikasi negara untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, dan kualitas hidup warganya.

“Pembentukan ekosistem baterai litium dan industri kendaraan listrik ini menunjukkan dedikasi kita untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan kualitas hidup warga negara kita,” pungkasnya. (saf/infopublik.id)