Scroll untuk baca artikel
Industri

Omdia : Kuartal Pertama 2024, Pengiriman Layar Publik Turun 7,1 Persen

41
×

Omdia : Kuartal Pertama 2024, Pengiriman Layar Publik Turun 7,1 Persen

Sebarkan artikel ini
Di sepanjang sejarah industri layar panel datar (FPD), biasanya pemanfaatan pabrik rata-rata sekitar 84%. Namun mulai Kuartal 3 Tahun 2022 hingga Kuartal 4 Tahun 2023, di saat pasar FPD berusaha pulih dari kelebihan pasokan pasca pandemi, pemuatan di seluruh industri menurun tajam menjadi 70,7%.

BISNISASIA.CO.ID, LONDON Menurut Public Display Market Tracker 1Q24 terbaru dari Omdia, pengiriman layar publik global turun menjadi 1,28 juta unit dari 1,38 juta pada kuartal ke-4 2023. Meskipun pasar global tidak konsisten, Asia & Oseania membukukan hasil optimis hampir sebesar 20% dibanding kuartal sebelumnya dan 18% dari tahun ke tahun.

Namun secara keseluruhan, pasar layar publik pada Kuartal ke-1 2024 masih lesu akibat kinerja buruk di Eropa Barat, Amerika Utara, dan Tiongkok.

Di Asia & Oseania, pengiriman layar publik meningkat karena menguatnya permintaan papan iklan dan papan informasi di Australia (38% dibandingkan kuartal sebelumnya) dan Interactive Flat Panel (IFP)/layar sentuh di India (59,3%). Permintaan layar publik di India diperkirakan akan terus berlanjut. Setelah berjumlah besar pengeluaran untuk pembangunan infrastruktur di masa lalu, kini pemerintah berfokus untuk memulai kebijakan baru dan menyelesaikan proyek pembangunan yang ada. Karena itu, Omdia memperkirakan laju pertumbuhan di India akan sedang-sedang saja selama tahun 2024.

Baca Juga :   Japan Energy Summit and Exhibition Soroti Pentingnya Percepatan Dekarbonisasi

Di Eropa Barat, total pengiriman layar publik sedikit menyusut menjadi lebih dari 299.000 unit dibandingkan 303.500 unit pada Kuartal ke-4 2023. Permintan IFP/layar sentuh di Eropa Barat menurun (sebesar 18,2% dibanding kuartal sebelumnya) di saat Jerman dan Italia juga mengalami penurunan signifikan per kuartal masing-masing sebesar 19,9% dan 41,6%.

Pengiriman layar publik di Amerika Utara terus menurun sebesar 6,5% dibanding kuartal sebelumnya (Kuartal ke-4 2023: menurun 19,9% dibanding kuartal sebelumnya). Permintaan di seluruh kategori produk juga melemah, terutama papan iklan, layar informasi, dan IFP/layar sentuh. Pengiriman papan iklan dan layar informasi di wilayah ini menurun, dari 146.000 unit menjadi 138.000 unit pada Kuartal ke-1 2024. Sementara itu, pengiriman IFP/layar sentuh menurun dari hampir 109.000 unit menjadi 99.600 unit pada Kuartal ke-1 2024.

Baca Juga :   Menimize dan Mimaki Indonesia Hadirkan Revolusi Model Bisnis 3 Dimensi Kaya Warna

Tiongkok juga mengalami penurunan pengiriman di seluruh kategori produknya setiap kuartal, di mana IFP/layar sentuh menurun hingga 37,8% menjadi lebih dari 165.000 unit pada Kuartal ke-1 2024. Akibatnya, pangsa pasar layar publik Tiongkok menurun selama tiga kuartal berturut-turut menjadi 20,5% pada Kuartal ke-1 2024, lebih rendah dibanding Eropa Barat (23,3%). Namun Tiongkok diperkirakan akan pulih pada tahun 2024 karena perilaku konsumen menjadi lebih baik dan dukungan keuangan dari pemerintah.

“Dari segi merek, LGE mengalami peningkatan pengiriman layar publik sebesar 20% pada Kuartal ke-1 2024, dengan total pengiriman lebih dari 154.000 unit di seluruh dunia,” kata David Chai, Research Analyst di ProAV Practice Omdia. “Seluruh kategori produk LGE mengalami pertumbuhan dua digit, terutama di Eropa Barat, Amerika Utara, dan Asia & Oseania. Model terlaris LGE selama Kuartal ke-1 2024 adalah 43UH5J-H (pengiriman 7.402 unit) dan 55UL3J (pengiriman 5.944 unit).”

Baca Juga :   Sompo Insurance dan Bank Mayapada Tawarkan Perlindungan Komprehensif Bagi Nasabah

Sebaliknya, Samsung mengalami kelesuan pada Kuartal ke-1 2024, yaitu penurunan pengiriman layar publik global sebesar 4,7% dibanding kuartal sebelumnya, yang sebagian besar akibat lemahnya permintaan papan iklan dan layar informasi. Lebih dari 290.000 unit papan iklan dan layar informasi dikirimkan ke seluruh dunia (Kuartal ke-4 2023: 306.000 unit). Di antara semua wilayah utamanya, hanya Asia & Oseania yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,6% dibandingkan kuartal sebelumnya pada Kuartal ke-1 2024.