BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), perusahaan jasa pengiriman dengan pengalaman lebih dari 55 tahun di Indonesia, mendorong generasi muda untuk terjun ke dunia kewirausahaan melalui peluang bisnis keagenan kurir.
Melalui model keagenan, TIKI menawarkan kesempatan berbisnis di sektor logistik tanpa harus membangun usaha dari awal. Calon mitra dapat langsung memanfaatkan sistem operasional, jaringan distribusi, dan reputasi merek yang telah terbukti.
Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti, menyampaikan bahwa sektor logistik masih memiliki ruang pertumbuhan yang sangat besar, seiring pesatnya perkembangan e-commerce dan UMKM.
“Generasi muda Indonesia memiliki kreativitas dan energi besar untuk membangun usaha. Tantangannya, mereka sering bingung memilih bisnis yang sudah terbukti stabil,” ujar Yulina.
Menurutnya, keagenan TIKI dirancang agar mitra dapat fokus mengembangkan usaha dengan dukungan sistem yang matang dan ekosistem logistik yang kuat.
“Melalui keagenan TIKI, kami menyediakan dukungan operasional dan jaringan sehingga mitra dapat langsung menjalankan bisnis dengan lebih percaya diri,” tambahnya.
Industri Logistik Jadi Peluang Usaha Berkelanjutan
Pertumbuhan belanja online dan ekspansi UMKM mendorong meningkatnya kebutuhan layanan pengiriman yang cepat dan aman. Kondisi ini menjadikan industri logistik sebagai salah satu sektor dengan prospek jangka panjang yang stabil.
Bisnis keagenan kurir dinilai memiliki risiko relatif rendah, karena permintaan pengiriman barang terus tumbuh mengikuti pola konsumsi masyarakat digital.
Panduan Memilih Mitra Usaha Kurir
Dalam memulai bisnis keagenan, calon pengusaha perlu mempertimbangkan sejumlah faktor penting, seperti reputasi perusahaan, luas jaringan layanan, kemudahan sistem operasional dan teknologi, serta dukungan pelatihan dan materi promosi.
“Sejak awal berdiri, TIKI telah menjalankan konsep waralaba. Kami percaya bisnis waralaba yang sehat adalah ketika perusahaan dan mitra tumbuh bersama,” ujar Yulina.
Ia menambahkan bahwa pendampingan dan pengembangan mitra menjadi kunci agar setiap agen memahami seluk-beluk bisnis jasa kurir dan mampu berkembang secara berkelanjutan.
Jaringan Luas dan Skema Kemitraan Terjangkau
Dengan pengalaman lebih dari lima dekade, TIKI kini memiliki jaringan yang mencakup 66 kota besar di Indonesia, lebih dari 500 kantor perwakilan, 3.700 gerai, serta didukung oleh lebih dari 6.000 karyawan.
Melalui program TIKI Gerai, perusahaan menawarkan skema keagenan yang fleksibel dengan pembagian keuntungan yang transparan. Mitra berpeluang memperoleh komisi harian hingga 28 persen dari omzet, dengan modal awal kemitraan mulai dari Rp6 juta.
Skema ini membuka peluang bagi lebih banyak wirausaha muda untuk terjun ke bisnis logistik dengan investasi yang relatif terjangkau.
Kisah Mitra: Dari Satu Gerai hingga Enam Gerai
Peluang bisnis keagenan TIKI juga dirasakan oleh para mitra yang telah bergabung. Salah satunya adalah Safrijal Siregar SH SE MM MH, mitra TIKI sejak 2013.
Ia memulai usaha dengan satu gerai di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Kini, bisnisnya berkembang hingga memiliki enam gerai TIKI.
“Saya memilih bisnis kurir karena industri ini akan selalu dibutuhkan. Arus transaksi barang terus meningkat,” ujar Safrijal.
Sebagai profesional dengan mobilitas tinggi, ia menilai sistem operasional TIKI memungkinkan bisnis tetap berjalan tanpa harus diawasi setiap hari.
“Dukungan TIKI sangat terasa, mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga sistem yang mudah diikuti. Saya merasa menjadi bagian dari jaringan besar yang saling mendukung,” tuturnya.
Komitmen TIKI Kembangkan Wirausaha Muda
Menutup penjelasannya, Yulina Hastuti menegaskan bahwa TIKI akan terus membuka peluang bagi generasi muda untuk memulai usaha di sektor logistik.
“Pertumbuhan para mitra menunjukkan bahwa peluang bisnis kurir masih sangat luas. Dengan jaringan dan sistem yang kuat, kami ingin semakin banyak wirausaha muda tumbuh dan berkembang bersama TIKI,” pungkasnya.











