Scroll untuk baca artikel
Industri

Alibaba Cloud Rayakan 10 Tahun di Singapura melalui Peluncuran Pusat Data Baru dan Pusat Kompetensi Global AI

3
×

Alibaba Cloud Rayakan 10 Tahun di Singapura melalui Peluncuran Pusat Data Baru dan Pusat Kompetensi Global AI

Sebarkan artikel ini
Alibaba Cloud Rayakan 10 Tahun di Singapura melalui Peluncuran Pusat Data Baru dan Pusat Kompetensi Global AI

BISNISASIA.CO.ID, SINGAPURA –  Alibaba Cloud, tulang punggung teknologi digital dan kecerdasan dari Alibaba Group, hari ini menandai satu dekade operasionalnya di Singapura sekaligus memperingati 10 tahun pendirian kantor pusat internasionalnya di negara tersebut.

Untuk merayakan tonggak penting ini, Alibaba Cloud mengumumkan sejumlah inisiatif baru dalam ajang Global Summit, termasuk investasi infrastruktur terbaru, peluncuran Pusat Kompetensi AI, teknologi cloud dan AI mutakhir, serta temuan riset global mengenai adopsi green AI—yang semuanya menegaskan komitmen berkelanjutan perusahaan dalam mendorong inovasi kecerdasan buatan.

Diselenggarakan di Singapura, Alibaba Cloud Global Summit menghadirkan lebih dari 500 pemimpin dari sektor bisnis, teknologi, dan pemerintahan dari seluruh dunia untuk membahas masa depan AI, komputasi awan, dan transformasi digital berkelanjutan.

Acara ini juga menegaskan posisi strategis Singapura sebagai pusat regional sekaligus kantor pusat internasional Alibaba Cloud untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang di Asia Pasifik dan wilayah lainnya.

Selina Yuan, President of International Business, Alibaba Cloud Intelligence, mengatakan “Selama satu dekade terakhir, Singapura telah menjadi pusat inovasi sekaligus gerbang menuju ekonomi digital kawasan.

Dalam merayakan pencapaian penting ini, kami kembali menegaskan komitmen kami untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala dan sektor, mendorong inovasi AI mutakhir, serta mempercepat transformasi digital yang berkelanjutan di Singapura untuk tahun-tahun mendatang.

Bersama mitra dan pelanggan kami, kami siap membentuk masa depan Singapura sebagai pemimpin global dalam inovasi AI dan cloud.”

Pusat Data Baru di Malaysia dan Filipina

Untuk menjawab meningkatnya permintaan terhadap layanan cloud dan AI di kawasan Asia Tenggara, Alibaba Cloud mengumumkan peluncuran pusat data ketiga di Malaysia yang resmi beroperasi mulai 1 Juli 2025. Selain itu, Alibaba Cloud juga berencana membuka pusat data kedua di Filipina pada Oktober 2025.

Ekspansi ini melanjutkan investasi infrastruktur sebelumnya yang telah diumumkan pada paruh pertama tahun 2025 di Thailand, Meksiko, dan Korea Selatan.

Jaringan pusat data yang terus berkembang ini memastikan Alibaba Cloud dapat memenuhi permintaan global yang meningkat terhadap layanan cloud yang aman, tangguh, dan skalabel—memberdayakan bisnis, developer, dan organisasi untuk berinovasi dan berkembang dengan percaya diri di tengah percepatan adopsi AI lintas industri.

Peluncuran Pusat Kompetensi Global AI untuk Mendorong Inovasi Enterprise

Dalam rangkaian acara, Alibaba Cloud meluncurkan Pusat Kompetensi Global AI (AI Global Competency Center/AIGCC) pertamanya di Singapura. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat adopsi AI di berbagai skala bisnis—dari usaha kecil dan menengah (UKM) hingga organisasi berskala besar—serta menjawab meningkatnya permintaan talenta AI di kawasan Asia Pasifik.

Pusat ini dirancang untuk mendukung lebih dari 5.000 bisnis dan 100.000 developer, dengan menyediakan akses ke model AI canggih dan sumber daya komputasi berperforma tinggi untuk mempercepat proses eksperimen dan penerapan teknologi.

Para developer dan pelaku usaha akan memperoleh manfaat dari AI Innovation Labs, yang menawarkan token kredit, dataset terkurasi, serta dukungan yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan industri dan skenario nyata.

Sebagai pusat inovasi kolaboratif, AIGCC ditujukan untuk menjadi wadah bagi lebih dari 1.000 perusahaan dan startup dalam mengembangkan bersama solusi AI generasi berikutnya, menciptakan ekosistem inovasi yang aplikatif.

Pusat ini juga akan memperkenalkan lebih dari 10 agen AI untuk berbagai sektor utama, termasuk keuangan, layanan kesehatan, logistik, manufaktur, ritel, dan energi—menunjukkan potensi luas AI di berbagai industri.

Untuk membangun jalur pengembangan talenta AI yang kuat, Alibaba Cloud akan bermitra dengan lebih dari 120 universitas dan institusi di seluruh dunia, dengan target melatih 100.000 profesional AI setiap tahunnya.

Baca Juga :   Mekari dan Alibaba Cloud Bekerja Sama Jadi Mitra Cloud untuk Tingkatkan Solusi Manajemen Bisnis di Indonesia

Produk Cloud Terbaru untuk Mendukung Pengembangan AI Global

Alibaba Cloud mengumumkan berbagai penawaran baru bagi pelanggan internasional melalui peningkatan produk Infrastructure as a Service (IaaS) dan Platform as a Service (PaaS), serta peluncuran alat AI terbaru.

Alibaba Cloud Data Transmission Service (DTS), layanan streaming data real-time, kini menghadirkan fitur baru bertajuk “One Channel for AI” yang dirancang untuk menyederhanakan proses persiapan data multimodal.

Fitur ini membentuk pipeline end-to-end yang secara otomatis mengonversi data terstruktur maupun tidak terstruktur—termasuk dokumen, gambar, tabel, audio, dan video—menjadi format vektor dan langsung disimpan dalam vector database.

Hal ini memungkinkan developer membangun basis pengetahuan real-time dan membuat aplikasi Retrieval-Augmented Generation (RAG) hanya dalam beberapa klik.

Dengan mengotomatisasi alur kerja vektorisasi, peningkatan DTS ini secara signifikan menurunkan hambatan teknis, sehingga bisnis dapat lebih cepat dan efisien dalam menerapkan aplikasi berbasis LLM.

Platform for AI (PAI) dari Alibaba Cloud juga telah meningkatkan kapabilitas inferensi AI berperforma tinggi guna mendukung model kompleks seperti Mixture of Experts (MoE) dan deployment berskala besar, melalui dua peningkatan utama pada layanan PAI-Elastic Algorithm Service (EAS).

Untuk arsitektur MoE, PAI-EAS kini dilengkapi dengan fitur Expert Parallel (EP), sebuah optimasi lanjutan yang bekerja bersama kerangka kerja prefill-decode disaggregation untuk meningkatkan efisiensi inferensi.

Kombinasi ini secara signifikan mempercepat proses inferensi, memungkinkan throughput lebih tinggi untuk model LLM sekaligus mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Sebagai contoh, deployment terdistribusi menggunakan EP untuk model Qwen3 25B mampu mencapai performa lebih dari 15.000 TPS (Tokens Per Second) dengan latensi rata-rata per token di bawah 50 milidetik.

PAI-Elastic Algorithm Service (EAS) dari Alibaba Cloud kini mengatasi tantangan cold start yang lambat dan skala yang tidak efisien melalui fitur baru Model Weights Service, yang secara drastis mengurangi waktu loading—memungkinkan instans berjalan hanya dalam hitungan detik, bukan menit.

Pengujian terhadap Qwen3-8B menunjukkan peningkatan kecepatan cold start sebesar 89,8% dan peningkatan skala hingga 97,6%. Sementara itu, model Qwen3-32B mencatatkan cold start yang 91,4% lebih cepat dan waktu skala hampir instan.

Menanggapi permintaan pelanggan, Alibaba Cloud juga mengumumkan bahwa Enterprise Elastic Compute Service (ECS) generasi ke-9 berbasis Intel akan tersedia di lebih banyak pasar global mulai Juli, termasuk Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Filipina, Uni Emirat Arab, Jerman, dan Inggris.

Sejak diluncurkan pada April lalu, hampir 10.000 bisnis telah mengadopsi instans generasi terbaru ini dan memanfaatkan performanya yang terdepan di industri. Generasi ini menghadirkan peningkatan efisiensi komputasi sebesar 20% dibandingkan versi sebelumnya.

Dengan mengintegrasikan teknologi elastic Remote Direct Memory Access (eRDMA) untuk jaringan berkecepatan tinggi, instans ini mampu mencatat peningkatan performa hingga 50% untuk beban kerja seperti high-performance computing (HPC), rekomendasi pencarian, dan workload basis data Redis.

Platform keberlanjutan milik Alibaba Cloud, Energy Expert, memperkenalkan solusi pelaporan ESG berbasis AI terbaru yang dirancang untuk membantu organisasi mengelola kompleksitas pengungkapan informasi lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG) dengan presisi dan kemudahan.

Didukung oleh model AI internal Alibaba, Qwen, solusi inovatif ini menyederhanakan proses pembuatan laporan melalui berbagai alat bertenaga AI, seperti struktur panduan otomatis, pembuatan konten secara otomatis, serta wawasan yang dapat langsung ditindaklanjuti.

Solusi ini juga mendukung kolaborasi tanpa hambatan melalui fitur manajemen tugas dan pelacakan progres secara real-time.

Baca Juga :   Huawei Luncurkan FPGGP Acceleration Program, Ini Tujuannya

Solusi ini dirancang selaras dengan standar global seperti International Sustainability Standards Board (ISSB), Global Reporting Initiative (GRI), dan Sustainability Accounting Standards Board (SASB)—memastikan kepatuhan, menekan biaya operasional, serta memperkuat kesiapan audit melalui pelacakan data yang transparan dan pencatatan terpusat.

Studi Global Terbaru Ungkap Peningkatan Kesadaran terhadap Green AI dan Tantangan Adopsinya

Dalam ajang Global Summit, Alibaba Cloud juga mengungkap temuan dari sebuah studi global terkait pengembangan dan adopsi sistem kecerdasan buatan yang dirancang untuk meminimalkan konsumsi energi dan dampak lingkungan, yang dikenal sebagai green AI.

Studi ini dilakukan oleh Forrester Consulting atas penugasan dari Alibaba, bekerja sama dengan Alibaba-NTU Global e-Sustainability CorpLab (ANGEL).

Melibatkan lebih dari 464 pemimpin bisnis dan TI dari berbagai negara, termasuk Singapura, studi ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya green AI, namun juga menggarisbawahi adanya kesenjangan besar antara visi dan implementasi di lapangan.

Temuan menunjukkan bahwa meskipun 84% pemimpin yang telah menerapkan visi keberlanjutan AI menganggap green AI penting, 69% organisasi secara global masih berada pada tahap awal adopsi AI.

Banyak responden mengidentifikasi tantangan teknis yang masih berkelanjutan sebagai hambatan utama—termasuk kurangnya material berkelanjutan untuk perangkat keras AI (80%) dan kesulitan dalam mengoptimalkan konsumsi energi pusat data (73%).

Di luar tantangan teknis, studi ini juga mengungkap kesenjangan kapabilitas yang signifikan.

Sebanyak 74% pengambil keputusan menyatakan belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk merumuskan strategi green AI yang jelas, dan 76% lainnya menyatakan tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan serta mengoperasikan inisiatif tersebut.

Menanggapi tantangan tersebut, studi merekomendasikan sejumlah strategi utama untuk memperluas adopsi green AI.

Di antaranya adalah pengalihan sumber energi pusat data ke energi terbarukan, penerapan edge computing dengan model AI yang lebih ringan untuk mengurangi beban kerja pusat data, serta pengembangan aplikasi dengan kode yang membutuhkan daya komputasi lebih rendah.

Studi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi yang lebih erat antara sektor publik dan swasta dalam menetapkan regulasi dan standar, serta pentingnya pemanfaatan model open-source guna meminimalkan kebutuhan pre-training dan konsumsi energi.

Semakin Banyak Pelanggan Internasional Memanfaatkan Cloud dan Qwen untuk Inovasi AI

Untuk mendorong transformasi digital dan mempercepat inisiatif inovasi AI, semakin banyak pelanggan internasional memilih Alibaba Cloud sebagai penyedia solusi digital berkat kapabilitas cloud computing yang terpercaya dan teknologi AI yang canggih.

Setelah berhasil melakukan migrasi infrastruktur GoTo Financial ke Alibaba Cloud, GoTo Group, ekosistem digital terbesar di Indonesia, kini telah melakukan migrasi platform data intelijen bisnis intinya ke MaxCompute milik Alibaba Cloud guna meningkatkan kelincahan operasional dan mendorong efisiensi biaya.

Dengan arsitektur dan otomatisasi yang terkelola penuh dari MaxCompute, Alibaba Cloud menyelesaikan proses migrasi dengan lancar selama enam bulan—mencakup puluhan data petabyte dari sistem kompleks milik GoTo—tanpa gangguan (zero downtime) dan dengan kelangsungan operasional yang sepenuhnya terjaga sepanjang proses berlangsung.

William Xiong, Group Chief Technology Officer GoTo Group, mengatakan dalam summit, “Migrasi ke MaxCompute Alibaba Cloud telah meningkatkan skalabilitas dan ketahanan platform data kami.

Dengan menghadirkan efisiensi biaya, performa yang andal, dan kelangsungan operasional, kolaborasi ini memperkuat fondasi teknis ekosistem GoTo.

Kemitraan ini menempatkan kami pada posisi yang tepat untuk mendorong inovasi dan mewujudkan solusi transformatif bagi jutaan pengguna di seluruh ekosistem GoTo, sambil tetap sejalan dengan tujuan kedaulatan data Indonesia.”

Baca Juga :   Pasar Properti dengan Tingkat Transparansi Tinggi  Menunjukkan Kemajuan Pesat, Melampaui Pasar Lainnya

Untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan data, GoTo Financial telah memigrasikan workload ke solusi basis data milik Alibaba Cloud. Dengan memanfaatkan basis data cloud-native PolarDB dan basis data in-memory Tair, sistem layanan pinjaman GoTo Financial kini berkinerja tinggi dan memiliki latensi yang sangat rendah, sehingga mampu mendukung lebih dari 500 layanan mikro dengan lancar.

Banyak pelanggan juga telah memanfaatkan Qwen, LLM unggulan dari Alibaba Cloud, untuk menghadirkan berbagai solusi inovatif—berkat kapabilitas multibahasa yang kuat. Qwen 3, versi terbaru dari keluarga Qwen, mendukung 119 bahasa dan menunjukkan performa luar biasa dalam penalaran matematika multibahasa serta penerjemahan, khususnya untuk bahasa-bahasa Asia, berdasarkan data publik yang tersedia.

VisionTech, perusahaan AI generatif yang berfokus pada peningkatan penjualan, pengalaman pelanggan, dan solusi atas tantangan tenaga kerja di Singapura, memanfaatkan infrastruktur dan teknologi AI dari Alibaba Cloud untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya di kawasan Asia Tenggara.

Dengan dukungan layanan Alibaba Cloud—termasuk Elastic Compute Service (ECS) dan kehadiran regional yang kuat—VisionTech berhasil menurunkan biaya infrastruktur lebih dari 25%, mempercepat waktu respons dukungan, serta mempercepat penerapan solusi AI untuk perusahaan dan UKM.

VisionTech juga mengintegrasikan Qwen, model bahasa besar unggulan dari Alibaba, sebagai salah satu LLM inti yang digunakan untuk mendukung teknologinya—memperkuat kemampuan bot AI mereka dalam menangani interaksi multibahasa secara lancar dan efektif.

“Kemitraan kami dengan Alibaba Cloud memungkinkan kami menghadirkan solusi AI yang lebih cerdas, skalabel, dan siap untuk kebutuhan enterprise, sembari tetap menjaga efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan,” ujar Lim Hui Jie, CEO VisionTech.

“Performa Qwen yang kuat dalam menangani input percakapan multibahasa dan terjemahan real-time memberi kami keunggulan dibandingkan LLM lainnya, memungkinkan proses deployment yang lebih cepat dan peningkatan keterlibatan pengguna—baik dalam bahasa Inggris, Mandarin, Melayu, maupun Jepang.

Dengan kemampuan untuk beralih bahasa secara dinamis dalam waktu nyata, bot AI kami mampu menciptakan pengalaman yang mulus dan relevan di berbagai pasar, memastikan solusi kami terasa lokal dan selaras dengan budaya pengguna.”

FLUX, penyedia solusi teknologi terkemuka asal Jepang, menjalin kemitraan dengan Alibaba Cloud untuk mempercepat adopsi AI di Jepang.

Melalui kolaborasi ini, FLUX akan menghadirkan Qwen—keluarga LLM dari Alibaba—dalam berbagai ukuran kepada perusahaan-perusahaan Jepang, guna mendukung integrasi GenAI ke dalam proses kerja utama mereka.

Selain itu, FLUX juga akan memanfaatkan Qwen untuk mengembangkan FLUX LLM Solution, sebuah solusi AI yang disesuaikan untuk membantu bisnis dari berbagai skala di Jepang dalam mengoptimalkan operasional serta meningkatkan kapabilitas layanan mereka.

Alibaba Cloud dan Al-Futtaim, grup bisnis swasta asal Dubai yang telah berdiri selama 90 tahun dan dikenal sebagai salah satu perusahaan paling progresif di kawasan, dengan operasi di 18 negara di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia, telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) strategis untuk mempercepat transformasi digital dan agenda inovasi global Al-Futtaim.

Dalam kerja sama ini, Al-Futtaim akan memperoleh akses ke kapabilitas AI canggih milik Alibaba Cloud, termasuk model fondasi eksklusif dan kerangka kerja open-source, untuk mendorong inovasi berbasis AI di seluruh unit bisnisnya.

Kolaborasi ini juga memungkinkan Al-Futtaim memanfaatkan infrastruktur cloud global Alibaba, ekosistem digital yang luas, serta keahlian industri untuk mendukung ekspansinya ke pasar internasional utama dan memperluas dampak transformasi lintas sektor secara berkelanjutan.